Entah dorongan apa yang membuat Sasuke berlari untuk menuju ke markas Akatsuki. Dia hanya ingin kesana, memastikan bahwa Sakura dalam keadaan baik - baik saja. Bulan purnama bersinar amat terang, menyinari gelapnya malam, secercah cahayanya menerobos gelapnya hutan belantara. Sasuke duduk di ranting pohon yang paling tinggi, menghadap bulan sambil menghela napas, ia teguk air minum yang ia bawa "Naruto dimana..? Mengapa Sakura bisa di bawa akatsuki, Kakashi dan yang lainnya, apakah tidak ada yang mencari Sakura" gumam hati Sasuke. Dia sandarkan kepalanya di pohon, menutup mata, mengatur ritme napasnya, dari markas hingga sampai di hutan, Sasuke terus berlari tanpa henti. Ia ingin beristirahat sejenak, namun pikirannya tertuju pada Sakura, hatinya kian tak tentu entah marah, rindu, cemas, semuanya tercampur jadi satu. Sasuke mendengus kesal "cih.. apa yang kulakukan" gerutu Sasuke kesal pada dirinya. Ia hela napas panjang, menjernihkan otaknya "tubuhku bergerak sendiri tanpa komando, sekarang sedang kurasa" ucap Sasuke.
Sebelum surya keluar dari peraduan, sinarnya pun masih nampak malu - malu di ufuk timur, suara ayam hutan berkokok membuat Sasuke membuka mata onyxnya. Suara gemericik, aliran sungai memancingnya untuk pergi kesana, ia hanya ingin mencuci muka meluruhkan segala peluh, mengganti dengan basuhan segarnya air. Sisa - sisa purnama masih terpantul di sungai, Sasuke menyentuh permukaan sungai, rasa dingin seketika menjalari ujung jari, siluet wajahnya pun terbias di sungai, ia basuh wajah nya "segar..." katanya.
Sasuke pun melanjutkan perjalanannya lagi, ujung atap gedung pun sudah terlihat, dari jarak 2 kilo meter. Sasuke berhenti tepat di tengah hutan, kira - kira jarak dari markas kurang 1 kilometer, ia mengamati kanan kiri, atas bawah "tak ada angin. Ini jebakan" gumamnya. Ia lompat setinggi mungkin, melempar kunainya secara bersama - sama, semuanya terkena sasaran dan tali - tali penjerat pun putus.
Sasuke berjalan lagi, ia mengintip dari balik pohon besar yang terletak di samping kanan gedung. Ia duduk bersila sembari menanti ada orang yang masuk atau keluar dari pintu pagar. Matahari kian naik ke atas, tak ada suara ataupun pergerakan yang Sasuke lihat.
Krek... Krek...
Seseorang membuka pintu, dua orang keluar dari gedung. Itachi dan Sakura, mereka berjalan bersama di taman sembari menikmati sinar mentari yang masih hangat di kulit. Sasuke berjalan mendekat ke gedung agar lebih jelas "Sakura" ucap Sasuke. Ia juga melihat seorang laki - laki bersama Sakura berdiri disampingnya "Itachi" gumam Sasuke.
Sakura membersihkan darah segar yang tiba - tiba di muntahkan oleh Itachi. Dengan lembut ia bersihkan, lalu ia minta Itachi untuk duduk. Mereka duduk bersama sambil menikmati pancaran mentari yang mulai keluar dari peraduan. Sasuke tak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan, namun ia melihat Itachi tertawa begitu juga Sakura "mengapa mereka bersama, saling ketawa, apa hubungan mereka" ucap Sasuke penuh selidik
Sasuke menggertakkan giginya, kala ia melihat Itachi mengambil daun yang jatuh di atas kepala Sakura. Dan, Sakura tersenyum malu - malu. "Sialan.. gak seharusnya aku kemari" ucap Sasuke dengan jengkel. Sangking ia marahnya, ia langsung pergi meninggalkan markas akatsuki. Sasuke berdiri di dekat pohon, deru napasnya tak teratur, kedua matanya berubah penuh amarah, ia kepalkan jari - jemarinya, ia pukul pohon yang didekat begitu kuat, hingga pohon itu tumbang dan tangannya terluka. "Brengsek kau Itachi" Sasuke berteriak sekeras mungkin, hingga membuat para burung terbang ke angkasa karena kaget dengan suara bentakan Sasuke.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Jalan Kita Berbeda
FanficUntuk Semua Kalangan... Akatsuki komplotan yang terdiri dari banyak penjahat kelas kakap. Banyak orang yang tak ingin bersingunggangan dengan mereka, terdiri dari banyak ninja yang memiliki kemampuan luar biasa. Akan tetapi, tidak memiliki ninja m...