Hujan Kita

1.9K 129 0
                                    

Sasuke mengeratkan pelukan pada gadis bersurai merah yang pingsan dalam dekapannya. Entah mengapa, ia merindu saat bersama dengannya, berada di dekatnya, membawa aura bahagia di hati. Kebencian, dendam, kegelapan hati, haus kekuatan, sirna walau sesaat. Perasaan damai, penuh cinta yang ia rasa saat ini karena Sakura berada di dekatnya. Bagi Sasuke, rasa cinta, persahabatan, keluarga, bahagia, telah ia buang semenjak ia memilih jalan kegelapan, semua ikatan telah ia putus. Dalam hatinya hanya ada benci, dendam, bengis, kejam dan amarah, tak pernah sekali pun ia tersenyum atau tertawa selama ini. Dendam yang mengakar di hati membuatnya lupa akan bahagia. Namun, malam itu Sasuke merasa damai berada di sisi orang yang ia cintai "Sakura, selalu membawa damai di hati" ucapnya lirih

Tik.. Tik.. Tik...
Tiba - tiba gerimis turun, kian lama makin deras, Sasuke segera menggendong Sakura di punggung belakangnya. Dia berlari menerobos lebatnya hujan, walau baju yang ia pakai mulai basah, ia tak peduli, ia harus menemukan tempat berteduh. Sasuke tidak menjumpai lokasi yang bisa ia gunakan untuk menghindari hujan. Ia berdiri dibawah pohon besar yang ada di hutan "aku harus kemana lagi sedangkan hujan semakin lebat" gerutunya. Ia tengok Sakura masih belum sadarkan diri "kami berdua bisa terkena demam, kalau disini terus" gerutunya lagi.

Hujan pun kian lebat disertai angin, pohon besar pun tak bisa melindunginya lagi. Ia kembali berlari mencari tempat untuk berteduh, percikan air di genangan mengotori parasnya, ia tak memperdulikannya. "Ujung dari hutan ini ada sebuah penginapan warga, semoga masih buka" ucap Sasuke sambil terus berlari tanpa henti.

"Masih buka.." Sasuke mengetuk pintu masuk penginapan. Seorang wanita paruh baya membuka pintu, dia tatap Sasuke dari atas hingga bawah, ia pun juga mengintip gadis bersurai merah muda yang berada di punggungnya "dia pacar mu atau istri" tanya nya sinis
"Dia temanku, apakah masih ada penginapan yang kosong untuk kami" jawab Sasuke
Wanita paruh baya tak langsung menjawab, akan tetapi seperti sedang menimbang sesuatu "ada tapi hanya satu kamar" katanya
"Baiklah akan aku ambil"
Wanita paruh baya memicingkan mata pada Sasuke "tapi disini ada aturan laki - laki dan perempuan yang belum menikah tidak boleh satu kamar"
Sasuke menghela napas panjang "Yang terpenting dia tidak kehujanan, tubuhnya mulai dingin"
"Baiklah" kata wanita paruh baya

Sasuke membawa Sakura kedalam kamar, bercak tetesan air hujan dari mereka berdua membuat kotor lantai penginapan, wanita paruh baya itu pun nampak akan memarahi Sasuke. Namun ia melihat gadis yang dipunggung berseragam akatsuki, ia segera meninggalkan Sasuke dan Sakura.
Sasuke menidurkan Sakura di lantai "aku ganti baju dulu" kemudian ia mengganti pakaiannya di dalam kamar mandi dengan baju yang kering dari penginapan.

Ia membawa satu handuk kecil untuk mengeringkan tubuh Sakura yang masih basah kuyup. Ia lap kedua lengan Sakura, dan kedua kakinya, ia lepas sepatu yang dipakai olehnya. Sasuke mengedarkan pandangannya keseluruh ruang, mencari sesuatu yang bisa menyadarkan Sakura. "Aroma itu pasti bisa membuatnya bangun" Sasuke pun mengambil nya
Ia dekatkan pada lubang hidung Sakura, seketika Sakura mulai membuka mata pelan - pelan. Kepalanya masih sedikit pusing, akan tetapi ia merasa tubuhnya menggigil, "Sakura... kamu sudah sadar" tanya Sasuke pelan
Walau ia masih setengah sadar, suara khas Sasuke mampu ia kenali dengan baik "Sasuke" ucap nya lirih
"Untunglah, kamu sudah sadar"
"Kita ada dimana?"
"Penginapan"
Sakura langsung duduk memandang Sasuke lekat - lekat "berdua?"
"Iya. Tapi, aku akan tidur diluar"
"Mengapa..?"
"Karena peraturan dari pemilik penginapan, tidak memperbolehkan laki - laki dan perempuan menginap dalam satu kamar"
"Owh, di luar hujan"
"Iya, lebat.."
"Kalau begitu, aku ganti baju dulu di kamar mandi"
"Okay"

Setelah Sakura keluar dari kamar mandi, ia melihat Sasuke sudah terlelap di kasur. Ia pun tidak tega membangunkannya, Sakura duduk didekatnya, ia tatap wajah Sasuke dalam - dalam, jari jemarinya ngin membelai paras tampan Sasuke, namun ia urungkan niatnya, takut membuatnya bangun. Sakura mendekatkan wajahnya sangat dekat, hingga ujung hidung mereka bersentuhan "Selamat malam Sasuke, terima kasih telah menolongku" ucapnya lirih.

Sakura pun tidur di luar kamar, meminta tambahan kasur lantai lagi kepada pemilik penginapan. Walau, udara diluar kamar amat dingin, Sakura tak peduli, memandang Sasuke hanya dari balik pintu pun ia sudah senang.

Bersambung...

Karena Jalan Kita BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang