Mereka Masih Terhubung

1.6K 110 0
                                    

"Sasuke..." Sakura sadar dari pingsan, nama Sasuke yang diucapkan pertama kali. Raut wajahnya bingung, napas memburu, keringat dingin membasahi kening, duduk sembari mengatur napas yang ngos - ngosan. Mimpi buruk telah membangunkannya.

Didalam mimpi, Sakura melihat Sasuke terluka hingga berdara - darah. Dan, Sakura tak bisa menolong, hanya mampu melihat. Kerongkongan terasa kering, air liur pun seperti enggan tertelan. Saking ketakutan dengan mimpi buruknya.

Dia menengok sebelah kanan. Sasuke  duduk bersila didekatnya. Sakura menghamburkan diri padanya. Tak peduli apa yang sedang dilakukan Sasuke.

"Sakura... lepaskan, kamu memelukku terlalu kuat, aku gak bisa napas" ucap Sasuke dengan kesulitan bernapas
"Biarin... kamu tahu, aku barusaja mimpi buruk tentangmu, dan itu sungguh mimpi yang mengerikan" kata Sakura sedikit merenggangkan pelukannya. "Aku bersyukur, itu hanyalah mimpi, Sasuke" bisik Sakura
"Iya, sekarang lepaskan pelukanmu,.." ucap Sasuke tegas
"Gak mau, kumohon, tetaplah seperti ini, Sasuke, walau hanya dua menit" kata Sakura

Akhirnya,Sasuke tak bisa menolak permintaan Sakura. Lama tak merasakan pelukan seseorang yang menyanyangi dengan tulus. Dadanya berdesir, bagaikan ada aliran listrik yang menyengat tubuh.  Seolah - olah tubuh bergerak sendiri tanpa komando dari otak.

Kedua tangan meraih pinggang Sakura, memeluk erat "Hangat tubuh ini, tak pernah berubah, sejak dulu kala" batin Sasuke sembari mengingat kenangan indahnya bersama Sakura.
"Sasuke, boleh aku bertanya..?" Tanya Sakura
Pertanyaan dari Sakura, membuyarkan rangkaian kenangan Sasuke di masa lalu "Boleh.." jawab Sasuke

"Maukah, kamu ikut denganku?"
"Kemana..?"
"Kembali ke desa"
"Tidak.." Sasuke melepaskan pelukan.
Namun, tidak bagi Sakura "Mengapa, Apa kamu masih dendam dengan kakakmu..?"
"Iya.."
"Kakakmu sakit, tak perlu kamu bunuh, penyakitnya yang akan membunuhnya"

Sasuke mendorong tubuh Sakura hingga pelukannya terlepas. Memegang erat kedua bahu Sakura dengan kuat "apa maksudmu?"
Sakura menghela napas panjang "dia sakit, aku tak tahu nama penyakitnya, karena baru kali ini, aku menemukan, pembuluh darah yang mengarah ke paru - paru pecah, dan itu membuat fisik dan kekuatannya melemah"

"Bagus kalau dia sakit, malah aku bisa membunuhnya dengan cepat"
Sakura menatap Sasuke lekat - lekat "dia orang yang baik, kalau sampai kamu benar - benar membunuhnya, kamu akan menyesal, Sasuke"

Kilatan marah terpancar dari mata Sasuke. Mata hitamnya, berubah menjadi merah, penuh kebencian. Disaat seperti ini, dia akan kehilangan kesadaran. Hati dan otak akan dikendalikan oleh benci dan dendam. "Kamu tak tahu tentang Uchiha, jadi tutup mulutmu" bentak Sasuke penuh amarah

Sakura menarik napas dalam - dalam "kamu ingat, saat misi di genin, kamu berkata setiap kejadian selalu ada sebab dan akibat. Tidakkah, kamu ingin tahu penyebab kakakmu berubah, apa sebabnya, mengapa dia tega membunuh ayah ibumu, dan hanya menyisakanmu. Pasti ada alasan tersendiri, Sasuke"

Sasuke menghunuskan pedang dilehernya. Ujung pedang dengan leher Sakura, hanya berjarak 1 cm "tutup mulutmu, Sakura" hardik Sasuke
"Bunuhlah aku dengan pedangmu, jika itu membuat bahagia" Ucap Sakura dengan kedua mata berkaca - kaca
Sasuke menarik pedang. Memunggungi Sakura "pergilah, kembali ke Konoha" ucapnya yang terdengar seperti mengusir

Mereka berdua berpisah, dengan membawa rasa luka di hati masing - masing. Sebelum Sakura meninggalkan Sasuke, dia hedak memegang jari - jemari Sasuke sebagai salam perpisahan. Namun, Sasuke memilih menghindari tangan Sakura.

Hati Sakura hancur, air matanya menetes "selamat tinggal Sasuke" ucapnya sambil melangkah pergi meninggalkannya. Di dalam hati, Sasuke sungguh tak tega melakukan ini pada Sakura. Namun, ia tak ingin hatinya goyah lagi. Tatapannya terus mengawasi hingga punggung Sakura tenggelam di rimbunnya hutan.

Mendadak ada suara letusan bom yang kuat dari arah Sakura. Kepulan asap membumbung tinggi, suara dentuman - dentumam bom kecil menggema di seluruh hutan. Membuat kawanan burung riuh berterbangan. Tanah bergetar hebat. Menumbangkan beberapa pohon.

Perasaan Sasuke makin tak karu - karuan, sebab sumber suara dan aliran cakra kuat berasal dari arah yang dituju Sakura. "Ini cakra Sakura dan cakra yang tak pernah kutemui, kekuatannya lumayan besar, apakah mereka sedang berkelahi" Sasuke berlari mencarinya. Memastikan semua baik - baik saja "Sakura, tunggu" batinnya

Bersambung...

Karena Jalan Kita BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang