💚pelajaran berharga

60 4 0
                                    


Kina yang baru saja turun dari kamarnya langsung menancap gas mobilnya  ke sekolah.

pagi sekali kina berangkat jadi tak sempat berpamitan.

" tumben sepi" gumam kina ketika memasuki kelas. Biasanya yang duluan datang adalah shinta

Tak berapa lama, vivi datang dengan wajah murungnya , sinta mana Kok nggak bareng vivi ,? "Tumben lo datang sendiri  si shinta mana"? Tanya ku

"Lo nggak tau?

Kina mengangguk

"Sinta udah pergi, tadi malam dia pergi  Dia nggak sempat ngabarin gue dan lo, bokapnya kirim sinta ke bandung,  kata bokapnya dia  mau ngirim sinta ke bandung buat belajar agama"

Sudah shinta Mungkin giliran gue

"Kok bisa sih? Tanya ku penasaran

"Lo tau kan sinta orangnya gimana? Dia tuh polos banget, Nah malam itu Si farel pacarnya shinta nyuruh ketemuan nah Si brengsek itu nyuruh shinta buat penuhi hasratnya dan parahnya lagi shinta mau dan ketahuan deh sama bokapnya parah banget tuh  kan"

Di sisi lain gue marah sama sinta  dengan mudahnya dia berbuat seperti itu namun Apa boleh buat nasi sudah menjadi  bubur

Sekarang hanya ada gue dan vivi.gue belum  ngasih tau kalau gue akan di kasih masuk ke dalam pesantren

"Lo kenapa Kin?

"Nggak gue cuman kepikiran si sinta " ujar ku berbohong

"Yah mau gimana lagi, salahnya si sinta juga sih," Tambah vivi

Mereka kemudian masuk ke dalam kelas di karenakan sebentar lagi bel aka berbunyi

****

Gue dan alif satu kelas, yah si alif yang ustadz itu. Yang ngurusin hidup orang malas banget gue kalau mau bahas dia

Gue dan vivi berencana akan ke kantin namun langkah ku terhenti Mendnegar bisikan anak anak tentang sinta membuat emosi ku naik

"Lo bilang apa ha'"bentak ku dan memukul meja yang ada di hadapanya.

Alif yang baru saja memejamkan matanya menikmati murrotal Terkejut mendengar  suara seperti benda jatuh
"Astagfirullah dia lagi"

"Emang  benar kan kalau teman lo itu cewek nggak benar" 

"Kurang ajar lo, sok benar aja emang situ udah baik banget, eh gue bilangin sama lo Mending teman gue yang apa adanya daripada lo munafik, menutup aib dengan kain ini" Tunjuk gue.

Yah gue benci dengan orang yang  Nggak frontal sama sekali. Gue benci orang yang gue sayangi dikataiin seprrti  itu

"Astagfirullah, kin Kamu tuh nggak boleh salahin hijab mereka, hijab mereka tuh nggak salah yang salah itu mereka jadi jangan salahkan hijab mereka,  perbuatan dan hijab itu berbeda dan nggak boleh di samakan" Kata alif berceramah

"Udah? Lo tuh nggak tau rasanya apa yang gue rasakan sekarang, Gue benci sama orang yang berani nginjak orang yang gue sayangi,"

"Aku tau tapi kamu bisa menahan amarah kamu dengan istighfar "

"Lo nggak usah nasehatin kita, gue dan kina tau mana yang baik buat kita, lo nggak berhak itu" Timpal vivi dan menarik lengan  ku untuk menjauh dari tempat itu

Alif Hanya melihat dua gadis itu hanya mampu beristighfar, dia tidak berhak untuk merubah orang, dari buruk untuk menajdi lebih baik tugasnya  hanya menasehati di terima yah Alhamdulillah  nggak diterima yah mau di apa

Cinta  Seorang Sakinah (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang