💚terlukanya sang bidadari

79 2 0
                                    

Alif sudah mengabari orang di rumah perihal masalah ini,.

Alif pulang dengan tangan yang kosong,hampa padahal sbeelumnya ia masih mendengar tawa Kina yang cempreng itu, ia merindukannya sangat rindu.

"Assalamu'alaikum " Alif yang baru saja tiba itu langsung Di hadapi dengan tatapan horor terutama nita

"Mana anak saya alif, kenapa kamu menyakitinya apa salah Kina , Alif !!!" Nita tetap memukul dada alif

"Ma, sudah, istighfar " arsyad  berusaha menenangkan istrinya yang hilang kendali

"Alif  minta maaf" lirih Alif, Ia menangis kedua kali ini ia menangis,setelah kematian abinya dan Tentang kina.

"Umi, besarkan kamu dengan ilmu agama, agar anak umi bisa tumbuh menjadi anak yang baik dan bertanggung jawab, tapi sekarang Umi kecewa sama kamu alif , " isak umi aisyah.

Ia sudah sangat  durhaka, masih adakah Di bawah neraka jahannam? Mungkin tempat itu yang cocok untuk dirinya, yang sudah membuat  Uminya menangis dan Mendzalimi istrinya .

"Saya tidak mau tau, kamu harus menemukan Kina kalau tidak kamu harus ceraikan kina! Desak nita.

Kring..kring..kring..

Aisyah  langsung mengangkat telfon rumah.

"Iya, dengan saya sendiri  ada apa pak"?

"..."

" APA ! Innalillahi

"Baik saya akan kesana!

Alif semakin  bingung  melihat uminya terisak dan luruh.

" Umi kenapa"? Tanya alif mendekati aisyah yang sedang terisak

"Kina lif" aisyah tak sanggup meneruskan ucapannya

"Ada apa dengan  kina mi, jangan bikin alif  tambah khawatir "

"kina kecelakan"

Seperti petir di siang bolong, alif semakin di rindu bersalah, ia ingin sekali  mengakhiri hidupnya ,
Tanpa babibu lagi mereka langsung ke rumah sakit tempat kina di rawat.

¤¤¤¤¤

Dengan langkah Cepat, mereka menuju ke ruangan ICU tempat Kina terbaring dengan kabel kabel yang menjadi penopang hidup kina sekarang.

"Anak mami, cepat sembuh sayang" Tangis nita pecah ketika melihat  kina dari balik kaca dengan Suara monitor yang begitu nyaring.

Plakkkkk

Tamparan keras mendarat di pipi alif, nita dan arsyad terkejut melihat  aisyah yang sangat  marah

"umi tidak pernah menyesali perbuatan umi yang telah menampar mu alif,  ini Hukuman buat kamu yang tidak bisa menjaga menantu umi, Kalau kamu tidak bisa menjaga Kina, sebaiknya kamu mengembalikan kina ke orang tuanya bisa umi yang mengurus Perceraian kalian" bentak aisyah,  nita memeluk Aisyah Agar aisyah lebih tenang..

"Alif nggak akan kayak gini kalau bukan umi  yang  ngizinin  maryam tingal bersama kita" skatmat Alif. Ia sadar ia telah berdosa karna meninggikan suaranya kepada uminya sendiri

Dokter yang menangani Kina , akhirnya keluar dari ruangan yang bertuliskan ICU.

"Dok bagaimana  dengan keadaan istri saya"?  alif begitu khawatir

"Begini pak bu, pendarahan di kepala Kina lumayan parah,  dan pasien sedang koma kami akan berusaha untuk kebaikan pasien tapi kita serahkan semua kepada sang pemilik nyawa, Dan Ada kabar duka yang harus  saya sampaikan , janin yang ada dalam rahim bu kina tidak bisa terselamatkan lagi" Setelah mengatakan dokter Itu pergi

Alif tidak mengetahui jika kina tengah hamil" maafkan Aku sayang, Sadar lah aku di sini menunggu mu jangan pernah tinggalkan aku, Berjuang sayang Kami di sini menunggu mu" Alif memandangi Kina dengan tatapan nanar.

Berdiam diri dan menangis tak akan pernah membuat  kinanya sadar, " mau kemana lif"? Tanya arsyad melihat Alif beranjak

"Alif mau pergi sholat pi" 

Alif menunaikan kewajibannya sebagai muslim,  di sujud terkahirnya, alif menumpahkan segala rasa kesedihan dan kekecewaannya yang tidak bisa menjadi imam yang baik.

"Ya Rahman ya rahim, Ampuni kesalahan hamba, Ya allah begitu banyak luka yang hamba torehkan di hati istri hamba, Jangan engkau Hukum hamba dengan ujian yang berat ini, Cukup hukum hamba tapi jangan menghukum istri hamba, dia tidak bersalah. Hikss..hiks.. Ya Allah hanya engkau lah pemilik nyawa pemberi nyawa dan pemegang nyawa, Kembalikan istri hamba, Berikan Hamba kesempatan untuk menjadi suami yang baik  hilangkan  sakit yang di derita istri hamba, Ya Allah Hamba ikhlas jika Hamba bertukar posisi. Biarkan aku yang merasakan semuanya jangan istri hamba, Ampuni kesalahan Ku ya allah yang tak tau jika di rahim istri hamba ada amanah yang kau titipkan "

¤¤¤¤¤

Seingat ku, aku terjatuh dan mobil itu menabrak ku, terakhir kali ku lihat adalah Alif yang berpelukan dengan Wanita  itu.

Aku memutari tempat ini namun hampa semuanya putih seperti labirin namun tak berdinding, Tak ada pintu tak ada satu pun orang di dalamnya

"TOLONG!!! Teriak ku dan mustahil jika ada yang menolong ku. Namun  padangan ku Menangkap sosok pria tua yang berjalab ke arah ku.

"Kina, menantu ku" Kata pria itu. Aku Terkjut karna pria itu langsung memeluk ku dengan erat. Ku tatap setiap inci wajahnya tampan  meski tua namun karismanya tak pernah luntur.

"Abi" panggil ku dan ku yakin dia adalah ayah alif, mertua ku

"Kamu kenapa ke sini nak? Semua orang menunggu mu ini bukan tempat mu"

"Alif menyakiti kina bi" isak kina.

"Maafkan anak abi yah nak, Dia hanya manusia biasa yang kadang khilaf, abi harap kamu mempertahankan rumah tangga kalian " kalimat terakhir  setelah itu abi benar benar hilang dari pandangan ku.

Aku mencari sosoknya namun tak ku temukan.. ini tempat apa kok ada bola? Pikir kina

Ia mengambil bola itu dan memberikannya kepada anak manis  itu yang memakai baju putih dan senyumnya yang bgitu manis

"Bunda ' panggil anak itu. Seingat ku  aku belum pernah hamil dan punya anak tapi kenapa anak ini memanggil ku bunda

"Saya bukan bunda mu nak"  ucap Kina mensejajarkan tubuhnya ke arah anak itu.

"Bunda adalah bunda ku" kekeh anak itu, Daripada menangis aku hanya mengiyakan perkataan anak manis itu, Anak itu tersenyum dan sangat senang

"Bunda, " panggil anak itu lagi dan memegang tangan ku dengan lembut,  sentuhannya begtu halus.

"Bunda jangan di sini, Ayah nunggu bunda, aku sayang bunda, Titip salam buat ayah yah bun" anak itu tiba tiba menghilang dari padangan ku hanya ada bola   yang ia tendang tadi.

Aku mencari mereka namun ku tak dapat sosoknya, aku sendiri  di sini. Aku ingin pulang!! Aku takut!!!

¤¤¤¤¤

dokter itu kembali keluar  setelah memeriksa Kondisi kina.

"Bagaimana dengan anak saya dok" tanya arsyad

"Maaf pak, bu, kami sudah Berusaha semaksimal mungkin tapi Tuhan lebih sayang padanya, saya turut berduka cita "

Nita tak sadarkan diri setelah mengetahui kina meninggalkannya

"Mama"! Teriak arsyad untung  saja ia bisa menaangkap istrinya.




HAIHAIHAI

Selalu  stay para readers
Lanjut ke part selanjutnya yah👉

Jangan bosan

Tertanda
Syifa-can



Cinta  Seorang Sakinah (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang