-- 12 --

237 20 0
                                    

MINGGU

"Oit bangun woy. Dah siang" ujar sesorang sambil mengguncang tubuh ku perlahan.

"Hmm, entarr" balas ku lalu menarik selimut sampai diatas kepala.

"Bangun woyy dah siang. Udah jam 11 ini" Ujarnya lagi dan menarik selimut ku turun sampai ke perut.

"Eunghhh, apaansehh?!" Balasku lalu bangun dan duduk perlahan dengan muka cemberut.

"Bangun lah! Ayok!" Ujarnya lalu menarik tangan ku untuk bangun

"Jam berapa?" Tanya ku.

"Jam 11" jawabnya singkat.

"Udah lewat jam 12 belum?" Tanya ku lagi.

"Ya belom lah, kan masih jam 11" Ujarnya dengan sedikit kesal karena pertanyaan konyol ku.

"Nah, yaudah. Berarti masih pagi bukan siang, kan belum lewat jam 12" ujar ku lalu menarik selimut lagi dan tidur.

"Eunseo!! Giliranmu! Aku lelah!!" Teriak Kak Mark.

Hening.

Tak lama, yang kudengar adalah suara langkah kaki...seperti berlari.

Siapa yang berlari?

"Minggir Mark Oppa!" Teriak...Eunseo?!

Oh, tidak.

BRUK

"ANJIR!" Teriaku reflek.

Eunseo melompat lalu menimpa tubuhku.

Shit! Dada ku sakit karena terhimpit.

"Heh mulutnya!" Tegur Kak Mark.

"Reflek ih, maaf" Ujar ku.

"Ouch, sakit sekali" Ujarku sembari mengelus kepalaku yang juga terbentur lengannya.

"Hahaha, maafkan aku, Y/n-ya. Habisnya, kau tidak kunjung bangun saat Mark oppa yang membangunkan" Ujarnya sambil terkekeh lalu mengelus kepalaku lembut.

"Ish! Aku yang termuda di rumah ini. Tak bisa kah kalian memperlakukan aku dengan lebih lembut?!" Rengeku pada Kak Mark dan Eunseo.

"Walaupun kau yang termuda, kau yang paling-paling dirumah ini, Y/n-ya" ujar Kak Mark.

"Apanya yang paling-paling?" Tanya ku tak mengerti.

"Paling banyak makan, paling banyak tugas, paling sibuk, paling jahil, paling berisik, paling pintar memasak, paling berjiwa ke-ibu-an, paling banyak penggemarnya di kampus, paling pintar bernyanyi, paling pintar menari, paling ambisius, paling kompetitif, paling tidak jelas, paling menusuk omongannya jika sedang marah, paling malas bangun pagi saat tidak ada tugas, paling malas tidur cepat, dan paling yang lainnya" jawab Eunseo panjang lebar.

"Kau berlebihan, Eunseo-ya" ujarku lalu bangun dan berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan sikat gigi.

"Memang benar kok!" Teriak Eunseo dari luar kamar mandi.

"Ya, ya baiklah!" Kata ku lalu mencuci muka.
.
.
.
"Kalian sedang apa?" Tanyaku pada Kak Mark dan Eunseo yang sedang duduk di depan televisi di ruang tamu dengan semangkuk besar popcorn dan dua botol besar f*anta.

"Movie...Marathon!!!" Sorak Eunseo girang.

"Ohh begitu..." Balasku lalu duduk dan ikut menonton Kak Mark yang sedang mencari film di Net*flix.

"Hanya 'oh'? Ckck" Ujar Eunseo heran.

"Lalu? Aku harus jawab apa?" Tanyaku heran.

"Bersemangatlah! Bukankah kau berkata bahwa kau akan bertemu dengan seseoarang di kafe hari ini?" Tanya Eunseo sambil tersenyum jahil dan mencolek hidung ku.

Our Story {HIATUS/DISCONTINUED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang