"Hah? bukan! aku bukan artis!" Jawabku sedikit terkejut.
"lalu?" Tanyanya ketika kami sudah sampai di mobilnya yang ternyata terparkir tak jauh dari kafe tersebut.
"apakah aku belum pernah memberitahumu bahwa aku berketurunan bangsawan? lagipula aku juga seorang Social butterfly di lingkunganku dulu. memang aku bukan artis, tapi menjadi seseorang yang terkenal di lingkungan tempatmu tinggal sudah cukup untuk membuat diperhatikan banyak orang. ralat, dibicarakan." Jelasku panjang lebar, sedikit menyombong memang hehe.
"ohh, begitu..." Jawabnya lalu lanjut menyetir mobil.
Hening menelimuti kami untuk beberapa detik sampai aku tersadar aku tak tau kemana Seonghwa akan membawaku pergi.
"kita mau kemana?" Tanyaku padanya
"aku akan mengantarmu pulang, dimana rumahmu?"
ya anjir, nanyanya sekarang. kan gue curiga die udh taw tempat tinggal gue wekaweka batinku.
akhirnya aku mengarahkan jalan menuju rumahku tanpa kusadari kalau Gray benar-benar memperhatikan semua ucapanku seperti sedang menghafal jalan. .
.
kami pun sampai di rumahku.
"terimakasih sudah mengantarku sampai rumah, maaf merepotkan ya." Ujarku sebelum menarik handle(?) pintu.
"tunggu dulu" Sergapnya lalu menahan tanganku.
aku pun kembali terduduk diam dan melayangkan pandangan 'ada apa?' .
"ini...sebenarnya aku sudah membelinya sebelum bertemu denganmu tadi" Ujarnya lalu mengambil sebuah paper bag dari kursi belakang.
aku terkejut, bahkan hanya dari logonya.
"ini...apa tidak terlalu mahal? aku merasa tidak enak jika kau membelikanku yang bahkan jauh dari harga asli milikku" Ucapku blak-blakan.
dia pun tersenyum tulus dan berkata "tak apa, aku tidak keberatan untuk membelikanmu itu. tenang saja. anggap saja sebagai ucapan maaf dan terimakasih, juga hadiah pertemanan kita"
aku pun turun setelah berterimakasih.
saat masuk ke rumah, aku dikejutkan dengan muka sumringah Kak Mark dan Eunseo di ruang tamu dekat teras.
"ada apa?" tanyaku bingung.
"jadi itu, yang namanya Gray..." ucap Kak Mark jahil.
"apa itu?" ucap Eunseo menunjuk paper bag yang kutenteng dengan dagunya.
"oh ini? ganti handphone ku yang rusak karna ia tabrak" setelah berbicara, aku pun segera kabur ke kamar tak menghiraukan godaan dan candaan mereka tentang Gray dan aku.
"anjayyyy hape gue kan cuma S*amsung S10+, kenapa dibeliin yang dua kali lipat harganya???"
aku pun membuka paper bag yang berlogokan apel tergigit tersebut dan hampir jatuh dari kasur karna terkejut oleh apa yang ada didalamya.
"AIPON ILEPEN PROMAG BRADERRR!1!1!1!"
Aku bahkan bereaksi lebih heboh lagi saat tahu ada barang lain di dalam paper bag tersebut.
"TULUNG INI KOK DIA BISA TAW GUE PECINTA WINNIE THE POOH?! LUCU BINGOOOO!!!"
overreacting? memang. tapi jujur saja, SIAPA YANG AKAN BIASA - BIASA SAJA SAAT DIBELIKAN iPHONE DAN AIRPODS KELUARAN TERBARU?! aku sih, tidak akan bisa biasa-biasa saja hehe.
aku pun langsung mengambil ponsel lamaku untuk menghubungi Gray.
'halo? ada apa? apa kau suka?'
"halo!aku malah ingin berterimakasih padamu, malah mungkin ini merepotkanmu, maaf ya"
'oh hahahaha, tidak. tentu tidak akan merepotkan. aku dengan senang hati bisa mengganti ponselmu setelah kesalahan yang aku buat di bandara saat itu'
"ah! aku bahkan tidak pernah menganggapmu bersalah kok! tenang saja!"
'ya sudah, maaf ya aku tidak bisa mengobrol lebih banyak denganmu walau aku ingin karna aku harus melakukan sesuatu di AOMG. istirahatlah, ngomong - ngomong, terimakasih sudah mau bertemu denganku ya! dah!'
"oh oke, maa mengganggu, dah!"
TUT
"cie yang abis telponan ama ayang beb...." canda Kak Mark yang tiba - tiba sudah berada di ambang pintu kematian, salah, kamarku.
"macem jurig buset, tiba - tiba banget" balasku.
"ga sopan lu ye, lebih tua ni gue daripada lu"
"oh iya, maaf kakek. tidur gih kek, jangan kecapean hahhahhahaha"
"kampret. dia ngasih itu semua buat lo?" tanya Kak Mark dengan air muka langsung berubah.
"ho'oh, banyak banget gile. mahal semua lagiii. ajig gile"
"ooohh, dijaga. jangan ampe rusak lagi"
"iyeee" jawabku santai
"ntar kalo rusak jangan minta Gray oh, ntar malah dijadiin sugar baby lu karna minta banyak barang mahal" candanya sambil berjalan ke arah pintu kamar sementara aku yang sudah mengambil buku di meja untuk melemparnya ke Kak Mark.
"KELUAR GA LO?! KAMPRET IH!"
akupun menutup pintu lalu membersihkan tubuhku dan baru membereskan kasur saat aku sadar ada post-it yang menempel pada box iPhone milikku.
'hey! bagaimana? apa kau suka? maaf ya kalau kau tidak suka warna ponselnya, aku sengaja membeli warna itu agar kau tetap mengingatku, kan nama warnanya, Space Grey kkkkk. aku bercanda, tapi kalau kau mau serius, aku siap! kkkkk. maaf juga kalau aku lancang membelikan casing untuk airpods mu, aku berpikir kau akan suka karna itu sangat lucu. mirip denganmu, manis dan lucu menurutku kkkkk. sudah ya, aku jarang menulis di kertas, jadi lelah aku. semoga suka!
-Lee Seonghwa
"anjay ngalusnya mulus bener ni orang" ujarku karna pipiku yang sudah memerah.
"jadi sukak" ujarku pelan dan tertawa lalu berbaring untuk tidur.
.
.
heyy gaiss, maap yak, ini nulisnya di laptop soale, jadi gak kyk biasnya ehehek. maap yak, lama banget gile, hape aku rusak total dan aku harus blajar setyap hari dari taun lalu buat persiapan un dan tetek bengeknya. auk ah pusing. sempet mikir ga ada lagi yg nungguin
BTW, HAPPY 900 VIEWSS!!!!!!!!!!!!!!!SENANG AQUTUH EHEHHEHEHEHEHEK
serius deh nanya, apa aku unpub aja ya? pls dijawab ya, dilemang ni dirique.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story {HIATUS/DISCONTINUED}
FanfictionGRAY AOMG × (Y/N) 1.Bahasa baku 2.Kata-kata kasar⚠️ 3.Kalau gak suka, silahkan tinggalkan, jangan nyampah:) ini lapak cerita, bukan tempat sampah:))) Makasih❣️❣️❣️