Y/N POV
SELASA
"hoamm..." aku mengucek mataku perlahan dan mengerjapkannya beberapa kali.
aku pun melirik jam di nakas sebelah tempat tidurku...
"ANJIR JAM 9?! TELAT ANYING GUE ANJIR LAH"" pekikku dengan segala umpatan yang ada.
aku pun berlari ke kamar mandi, menggosok gigiku, mencuci mukaku lalu keluar dan berganti baju. ya, aku tidak mandi, siapa peduli, yang penting sekarang adalah untuk tidak terlambat.
aku memakai deodorant lalu berlanjut dengan memoles mukaku dengan bedak tipis, liptint, menyisir rambutku lalu pergi.
aku pun bergegas turun dan menyalami tangan paman dan bibi Kim
"paman, bibi, Eunseo dimana? Mark Oppa?" tanyaku sembari memakan roti bakarku lalu meminum susu coklatku dengan tergesa-gesa.
"eoh? Eunseo dan Mark sudah pergi sejak pagi, sayang" Jawab Bibi Kim.
"hah? mengapa mereka meninggalkanku?" tanyaku.
"kata Eunseo, kau tidur larut semalam karena mengerjakan tugas untuk hari Rabu. Sebab itu ia tidak tega membangunkanmu, begitu juga dengan Mark." Jawab Paman Kim.
"aishh, ya sudah, tidak apa-apa. aku pergi dulu ya, bibi dan paman! jumpa nanti!" ucapku lalu memakai sepatu dan berlari ke gerbang.
"hati-hati, nak!" ucap Paman Kim.
"iya!" balasku.
aku pun bergegas berlari kearah gerbang komplek untuk ke halte bus.
"AKH RIBET AMAT SIH TINGGAL DIMARI! JAUH BAT ELAH GERBANG DOANG!" ujarku karena benar-benar kesal akan jauhnya gerbag perumahan dari rumahku.
aku tinggal di UN Village, jadi, jangan heran.
TIN TIN
"siape sih, jalanan gede juga, pake klakson?!" aku pun melirik dan berjalan kearah kaca mobil tersebut.
'Mercy broh, mobilnyahh' batinku.
"halo tetangga!" sahut orang dari dalam mobil itu yang sangat membuatku terkejut lalu terdiam selama beberapa saat.
"nona? kau baik-baik saja?" sahutnya dari kursi kemudi.
"ah! iya, ada apa?" tanyaku.
"kau sepertinya terburu-buru, cepat naik, akan kuantar" ujarnya yang disusul dengan senyumnya yang membuat matanya menghilang.
"eooh? tidak usah, aku bisa naik bus, kok" sahutku menolak secara halus.
"tidak apa-apa, ayolah, kau yang tinggal dirumah yang berwarna coklat terang itu kan?" tanyanya.
"ah, iya...kau yakin tidak keberatan?" tanyaku
"iya tidak akan, cepat naik, kau terlihat seperti akan terlambat ke sekolah"
aku pun membuka pintu mobil lalu masuk.
"maaf mertepotkan, Daniel-ssi" ujarku.
yap, Kang Daniel. tahu kan?
"tidak apa-apa, SNU kan?" ujarnya.
"iya." jawabku singkat.
sepanjang perjalanan, entah kenapa aku merasa sangat nyaman berbicara dengannya. aku benar-benar merasakan perasaan nyaman sama seperti saat aku berbicara dengan kakak-kakakku di Indonesia.
"aih, aku tidak bisa menjamin kau akan datang tepat waktu, Y/N-ssi. maaf ya" ujarnya dengan raut sedih.
"aigoo, tidak apa-apa, Daniel-ssi. santai saja, memang aku yang terlambat bangun, ini bukans alahmu. malah ku sangat berterimakasih kau mau mengantarku" ujarku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story {HIATUS/DISCONTINUED}
FanfictionGRAY AOMG × (Y/N) 1.Bahasa baku 2.Kata-kata kasar⚠️ 3.Kalau gak suka, silahkan tinggalkan, jangan nyampah:) ini lapak cerita, bukan tempat sampah:))) Makasih❣️❣️❣️