-- 18 --

291 17 8
                                    

tak lama setelah kami memesan makanan, pelayan pun mengantarkan pesanan kami.

"permisi, aku mau bertanya..." ujar Kak Mark.

kami semua pun menoleh kearah Kak Mark yang membuka suara ditengah keheningan yang melanda.

"tanya apa?" tanyaku padanya.

Kak Mark tak menghiraukan perkataanku.

"padamu, Gray-ssi" ucapnya datar.

Gray mengangkat kepalanya dan menatap Kak Mark dan tersenyum ramah.

"kenapa aku merasakan hawa tak enak ya?" bisik Eunseo yang duduk disebelahku.

"kau mau tanya apa, eum, Mark-ssi?" tanya Gray ramah.

"kau...ada maksud apa mengajak Y/n makan siang bersama?" ujarnya.

"kak! napa nanya itu sih?!" tanyaku shock.

"eoh? aku...tidak ada maksud apa-apa kok. aku hanya ingin membayar kesalahanku saat itu karena membuatnya berlari"

"yang mana?kapan?" tanya Kak Mark.

"eum, saat itu...kan aku sudah memberi tahumu soa-" ujarku namun terhenti karena jari Kak Mark yang ia letakkan di bibirku.

"aku bertanya pada Gray-ssi, bukan padamu. kau diam saja" ujar Kak Mark dingin.

kami sweatdrop. khusunya aku dan Eunseo.

selama 4 tahun aku melihat seorang Mark Adinata, tak sekalipun ia pernah berbicara sedingin ini.

"dia kenapa ya?" bisik Eunseo padaku.

"entah" jawabku tak kalah berbisik.

tiba-tiba kami benar-benar dalam keadaan yang tegang. aku bahkan merasa tak nyaman untuk membuka mulutku dan mngunyah makananku. apalagi menelannya.

"saat itu aku mengajaknya bertemu karena aku akan memberikan ganti ponselnya yang rusak karena jatuh saat aku tak sengaja menbraknya di bandara. dan ternyata ada-" ujar Gray terpotong oleh Kak Mark.

"sudah kau berikan bukan? lalu untuk apa masih bertemu?" ujar Mark tegas.

senyum Gray memudar berubah menjadi  senyum canggung menanggapi ucapan Kak Mark.

"serius, aku merasakan aura persaingan disini" ujar Eunseo berbisik.

"kenapa pula ada aura bersaing disini!?" ujarku bingung.

"entah, aku hanya merasakannya" jawabnya.

"ah, eum Mark oppa, Gray-ssi kenapa tidak dilanjut? kan tidak baik jika berbicara terlalu banyak saat sedang makan. iya kan Eunseo-ya?" ujarku lalu menyenggol lengan Eunseo.

Eunseo blank untuk beberapa saat hingga akhirnya ia menganggukan kepalanya sambil tersenyum kikuk.

"ah iya, ayo makan. mari dimakan, Mark-ssi" ujar Gray kembali tersenyum.

"eoh, maaf aku terlambat"

'anjir jeprak' batinku melihat seseorag yang segera duduk disebelah Gray didepan Eunseo.

"eoh, Jay! kenapa lama sekali?" tanya Gray.

"ada beberapa hambatan di kantor. oh! kau Y/n kan? perkenalkan, aku Jay Park" ujarnya sambil tersenyum dan mengulirkan tanganya.

aku pun membalas jabatan tangannya.

"iya, aku Y/n, senang bertemu denganmu juga, Jay Park-ssi. ini temanku Eunseo dan Mark oppa" jawabku sambil tersenyum.

Our Story {HIATUS/DISCONTINUED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang