Our Story {HIATUS/DISCONTINUED}

-- 21 --

aiyayayai i'm a little butterfly~

3rd person POV

"YA! (y/n) bangunlah! ini sudah sianggg" Eunseo mengguncang - guncang tubuh (y/n) untuk membangunkannya.

"eungg, sebentar lagi Eunseoo-
(y/n) pun berbalik badan membelakangi Eunseo.
-aku masih mau tidur. masih mengantuk" ucapnya lalu mendekap bantalnya lebih erat.

"astagaa, tak biasanya kamu seperti ini (y/n). kamu tidur jam berapa semalam?" Eunseo ngedumel.

"tadi malam aku sibuk sekali Eunseoooo" ucap (y/n) dengan mata masih terpejam dan badan terlentang.

"sibuk apa? telfonan dengan Gray?" kata Eunseo dengan nada yang sedikit mengejek.

(y/n) pun otomatis membuka matanya lebar, membuat Eunseo kaget.
"mana ada?!"  ucapnya sedikit agresif dengan pipi merah.

"jangan bohong (y/)-yaaa, aku mendengarmu terpekik kegirangan tadi malam. siapa lagi yang bisa membuatmu terpekik kegirangan selain Gray? hmm?" ucap Eunseo dengan smirk andalannya.

"cih! sok tau. aku kan juga kenal laki - laki lain selain Gray-ssi" ucan (y/n) membantah dan membuang muka.

"oh begitu? ya sudah kalau begitu...Gray untukku ya?" Eunseo berkata sambal menoel pipi (y/n)

"...ambil saja," (y/n) pun bangun dari tempat tidurnya dengan muka ditekuk.

"tidak suka kok nge-stalk instagramnya serta mencari tahu biografinya semalaman.." ucap Eunseo yang membuat (y/n) otomatis balik badan dengan mata lebar.

"EH! handphoneku!" (y/n) pun meloncat ke arah Eunseo untuk menibannya guna merampas handphonenya dari tangan Eunseo.

"ohohohoo kau suka Gray rupanya..." goda Eunseo sambil ditindih oleh (y/n.

pipi (y/n) pun memerah. "tidak kok!" (y/n) pun berhasil merampas handphonenya, ia oun bergegas menghapus semua opened tab di ponsel miliknya.

"kau mungkin tidak akan mengakuinya sekarang, tapi suatu saat nanti kau akan menganggap perasaanmu lebih serius. aku harap begitu" ucap Eunseo sambil berdiri lalu berjalan keluar kamar. 

(y/n) pun diam termenung,

'apakah aku benar menyukai Gray-ssi?'

.

.

.

literally on going dari umurku 14 sampe sekarang hampir 17 :sob: