Part 2

1.2K 64 10
                                    



#Author POV

Tampak 3 pemuda tampan sedang duduk bersantai di ruangan khusus untuk mereka.

"Gila, kalian lihat nggak, cewek yang bareng Salsa dan geng nya?" Tanya Arga.

"Iya gua lihat, cakep banget tuh cewek" Timpal Bayu.

"Gila, bening banget bro, kinyis-kinyis, 100% asli tuh, nggak ada plastiknya" Ucap Arga menggebu-gebu.

"Bakal gua pepet tuh cewek, dan bakal gua jadiin istri masa depan gua" Ucap Bayu senyum gaje.

"Emang lo doang yang mau, gua juga suka kali, kita tanding secara jantan dan sportif, yang kalah nggak usah nangis" Ucap Arga.

"Oke. Deal" Timpal Bayu.

"Nggak ada tanding-tandingan, cewek itu punya gua, nggak ada yang boleh deketin dia, termasuk kalian" Ucap Raka dingin.

Sontak saja Arga dan Bayu terkejut dengan celetukan Raka, pasalnya sahabatnya itu paling dingin dan acuh pada wanita.

"Nggak salah Ka, lo juga suka ama tuh cewek?" Tanya Bayu memastikan.

"Lo kan udah punya Salsa, mau lo kemana-in dia" Arga terkekeh geli, ia tau kalau sahabatnya itu tidak menyukai Salsa, tapi tetap saja gadis itu pacarnya.

"Gua nggak peduli, sekali gua bilang cewek itu punya gua, selamanya bakal gitu" Ucap Raka dan beranjak pergi.

"Sehat tuh anak?" Tanya Bayu.

"Au ah, kesambet kali, tumben banget tuh anak tertarik ama cewek" Timpal Arga.

"Potek hati abang, cinta ini pupus sebelum berkembang" Ucap Bayu mendramatisir.

"Jijik gua Bay, alay banget lo, udahlah mending kita mundur aja, lo kayak nggak tau Raka aja" Ucap Arga, kemudian menyusul Raka, sementara Bayu masih diam dalam mode patah hati yang dibuat-buatnya.

Arga berharap semoga Raka bisa membuat tindakan yang benar.

"Lo beneran suka ama tuh cewek Ka?" Tanya Arga mengikuti pandangan Raka ke arah kantin, lebih tepatnya seorang  gadis disana.

"Gua nggak tau apa itu cinta, karna gua nggak pernah deket ama cewek manapun, yang gua rasain saat ini, hati gua berdesir lembut, jantung gua berdebar kenceng banget, dan gua pengen lihat dia terus" Jelas Raka, ini adalah kalimat terpanjang yang pernah ia ucapkan.

"Itu artinya lo beneran suka ama tuh cewek, mending lo cepet-cepet dapetin tuh cewek deh, lo nggak lihat cowok-cowok pada nglihatin dia" Ucap Arga.

Spontan Raka pun melihat keadaan sekitar gadis itu, benar saja, banyak sekali tatapan lapar para pria mengarah pada gadis itu, tanpa di sadari sang gadis.

Panas. itulah yang di rasakan Raka.


Di saat yang sama....

"Sa makan gih, masa makanan lo aduk-aduk doang" Ucap Ayu.

"Iya Sa, makan gih, nanti kamu bisa sakit" Tambah Deva.

"Biasa gaess, dia galau lagi-lagi di tolak sama kak Raka" Ucap Dewi sembari memakan baksonya.

"Ya elah gitu doang, udah nggak usah di pikirin, lagian lo juga sih udah tau kak Raka dingin banget, masih aja dikejar" Ucap Ayu kesal, memang dari mereka ber empat Ayu lah yang paling blak-blak an.

"Tapi gue cinta dia Yu, dia juga pacar gue" Timpal Salsa.

"Sayang? pacar? mungkin cuma lo yang nganggap kalian pacaran, dan yang gue lihat cuma lo yang cinta ama dia" Sungut Ayu.

Destiny Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang