Part 3

1.1K 58 6
                                    

#Author POV

Deva tampak murung hari ini, makanannya pun hanya ia aduk-aduk saja, dan kejadian itu pun tak luput dari pandangan teman-temannya.

"Dev lo kenapa? itu makanan kenapa cuma di aduk-aduk doang?" Tanya Dewi heran.

"Lo nggak apa-apa kan Dev? lo sakit?" Tanya Ayu khawatir.

"Enggak kok, lagi nggak nafsu makan aja" Jawab Deva dan tersenyum lirih.

Salsa yang melihatnya pun heran, tidak biasanya temannya ini murung.

"Jujur ama kita Dev, gue tau lo lagi ada masalah, siapa tau kita bisa bantu" Ucap Salsa sembari memegang tangan Deva.

Deva menatap Salsa sendu. Masalah? emang bener ada masalah, dan itu karena Raka. pacarnya Salsa. sahabatnya.

Deva menghembuskan nafasnya pelan. Tidak ada salahnya meminta pendapat sahabatnya.

"guyss menurut kalian antara cinta dan persahabatan, kalian pilih mana?" Tanya Deva.

"Aneh, lo tiba-tiba nanya gini" Timpal Dewi.

"Jangan-jangan....." Ucap Ayu menggantung.

"Lo lagi deket ama cowok ya" Semprot Ayu.

Deva sontak terkejut dan membungkam mulut Ayu, pasalnya mereka kini jadi pusat perhatian karena teriakan Ayu. Dasar Ayu toa, bikin malu aja.

"Kamu apaan sih Yu, aku kan cuma nanya, kita udah SMA pasti ada cowok bakal masuk ke kehidupan kita, jadi aku nanya semisal ada cinta segitiga di antara kita dan cowok itu, siapa yang bakal kalian pilih? cinta atau sahabat?" Tanya Deva di perjelas.

Dalam hati Deva mengucap maaf berkali-kali karena telah berbohong pada sahabatnya.

"Hmm bener juga sih kata Deva, hari gini kan banyak banget pelakor, sahabat sendiri lagi yang di tikung" Ucap Dewi spontan.

Hati Deva berdenyut sakit mendengar perkataan Dewi, kata-katanya mirip sekali dengan yang di alaminya kini. Pelakor. apa ia juga akan disebut pelakor walau ia sendiri tidak mau, melainkan ia terpaksa. ia di ancam.

"Kalau gue sih milih sahabat, gimana pun juga gue lebih dulu ketemu lo semua ketimbang cowok" Timpal Ayu kemudian menyeruput minumannya.

"Iya gue juga, cowok bisa dicari, sedangkan sahabat susah dicari" Timpal Salsa tersenyum dan Deva membalas senyum juga.

"Gue juga" Timpal Dewi.

"Yeee lo ikut-ikut aja, bukannya lo bucinnya kak Bayu" Ejek Ayu.

"Apa sih lo Yu, lihat aja kak Bayu bakal klepek-klepek ama gue" Ucap Dewi sombong.

"Sombong banget, dari 3 bulan yang lalu lo juga ngomong gitu, tapi mana" Ejek Ayu lagi.

"Ihh Ayu, patahin semangat aja, namanya juga usaha" Ucap Dewi cemberut.

Sontak saja Deva, Ayu dan Salsa tertawa melihat wajah Dewi.

Deva kini tau apa yang harus di lakukannya, demi sahabatnya ia akan berkorban, semoga ia tidak salah memilih keputusan.



**********

@Atap Sekolah

Raka tampak duduk tenang di tempatnya, ia sedang menunggu gadisnya.

Gadisnya? bolehkah Raka menyebut Deva gadisnya? tentu saja boleh, apa yang tidak bisa ia dapatkan.

Tap tap tap

Destiny Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang