Part16-Tentang dia,Darka.

1.6K 148 21
                                    

Hae hae:)

"Dirimu hanya kenangan baginya,jadi tak usah berharap akan di ingat."-Starlyn.

Dukungan kalian jangan lupa ges dan always stay tuned!

--

Jefan menatap wajah Darka,jefan sangat rindu senyum jahilnya.Jefan beralih menatap luar kamar Darka yang sekarang penuh dengan orang orang yang menanti Darka tanpa rasa lelah.

Jefan sangat paham,Darka butuh sosok sosok yang kuat untuk menunggu nya.

"Anda keluarga dari saudara Samudra Darka Aldebara?"tanya suster yang tiba tiba memasuki ruangan Darka.

Jefan mengangguk"Baik,ikut saya sebentar."ucap sang suster yang melangkah di ikuti Jefan di belakang nya.

--

Starlyn menatap langit langit malam di jendela kamarnya,taburan bintang yang membuat dirinya seketika ingat akan masa lalu manis nya bersama Bara sang pelindung.

Andai waktu itu diri nya tak pergi ke Jerman,akan kah Bara nya akan tetap sama seperti dulu?.

Pintu kamar Starlyn terbuka memperlihat perempuan paruh baya yang sangat di sayangi Starlyn"Kamu mau nikahan di mana nanti sama Jefan?"ucap Rahayu selaku Bunda Starlyn.

Starlyn baru ingat,jika diri sudah  bertunangan dengan Jefan yang melainkan saudara dari Bara nya.

"Starlyn blom bicara in sama Jefan."ucap Starlyn singkat.

"Bunda perhatiin kalian jarang ketemu,ada masalah?"Sang bunda berucap sambil menutup jendela yang sengaja di buka.

"Gak,cuma kita masing masing punya kesibukkan sendiri."ucap Starlyn.

"Bunda tau kamu pasti lagi mikirin sesuatu kan?coba cerita,kali aja bunda bisa bantu."ucap Rahayu sambil duduk di samping Starlyn dan mengelus surai hitamnya.

"Starlyn gak papa,bun."Starlyn berucap sambil tersenyum.

--

"Apa kalian sebaiknya gak pulang terus istirahat?"tanya Jefan sambil memandang orang orang yang setia menunggu sosok nya Sadar,orang orang yang duduk di bangku menghadap Pintu kamar Darka.

"Darka Gimana nanti?"Bima bertanya.

"Biar Darka gue yang jaga,nanti kalau udah sadar atau ada sesuatu pasti gue bakal kabarin kalian.lagian nanti ada keluarga yang bakal jenguk Darka."jelas Jefan.

Vero berdiri dari duduknya"Yaudah,gue balik lo juga harus jaga kesehatan dan jangan lupa kabarin soal Darka sekali lagi gue minta maaf ya..atas kesalahan yang adik gue buat."ucap Vero yang di anggukki oleh Jefan.

Bima ikut berdiri di ikuti Satria"Kita duluan,lo harus terus kabar kabar ke kita."ucap Bima lalu menyusul langkah Vero dan Satria.

Venus berdiri juga dari duduknya"Sekali lagi gue minta maaf dan pokoknya kalau ada sesuatu pada Darka segera kabarin gue."ucap Venus.

"Gue udah maaf in lo lebaran kemarin kok dan pasti gue akan terus kabarin"ucap Jefan yang masih sempat sempatnya melontarkan canda.

"Lo juga ikut mereka?"tanya Jefan pada sosok Risa.

"Risa,bareng Venus sama Kara ya?"tanya Kara yang sudah bangun dari duduknya.

Risa memandang kamar Darka yang tertutup pintu nya"Cepet bangun Ka,gue pulang dulu nanti pasti gue akan ke sini lagi."batin Risa lalu mengikuti langkah Venus dan Kara.

Setelah kepergian mereka,Jefan terduduk lemas di bangku sambil menutup wajahnya dengan tangan.

"Lo gak boleh pergi Ka."Raungannya dengan air mata yang jatuh membasahi wajah.

Tentang dia, Darka✔||selesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang