Part22-Tentang dia,Darka.

1.3K 127 17
                                    

Bonuss:D

-HappyReading:)

--

Seminggu kemudian..

Darka terus menanti kan sosoknya membuka kedua matanya,ya Nayya koma.Dirinya kini menatap mata indah Nayya yang kini terpejam,Darka rindu tatapan kebencian darinya.

Kemana Irham dan Arham?Irham menemani sekaligus menenangi Arham yang tak terima dengan kenyataan yang kini hadir untuknya,Arham tak dapat lagi melihat indahnya dunia,Arham mengalami kebutaan di kedua mata nya.

Darka untuk pertama kali memegang tangan Naya bahkan dirinya meremat tangan nya,tangan yang biasa melukai dirinya.

"D-Darka rindu Bunda,Darka juga sayang bunda."lagi lagi dirinya terlalu rapuh.

Perlahan jari jari tangan Naya bergerak,Darka yang melihatnya buru buru memecet tombol guna memanggil dokter dan suster.

Dirinya pun melangkah pelan meninggalkan Naya yang kini di tangani oleh dokter dan para suster.

--

Darka terus memajatkan doa yang terbaik untuk sang bunda sambil sesekali menatap ruangan Naya dengan cemas.

Dokter keluar dengan suster di belakangnya,Darka pun buru buru menghampirinya"Sepertinya kamu berhasil membangunkan nya,bu Naya berhasil bangun dari komanya."ucap dokter yang membuat semua harapan Darka terwujud.

"Tapi sepertinya,bu Naya mengalami gangguan pada ingatan nya."ucap dokter yang lagi lagi membuat harapan di dirinya menjadi sebuah luka.

"Yasudah,saya permisi."ucap dokter sambil berjalan diikuti suster di belakangnya.

Dengan ragu Darka memasuki ruangan Naya,dapat dirinya lihat untuk pertama kali sosok itu tersenyum ke arahnya.Senyum indah yang tak pernah di lihat sebelumnya.

"Makasih sudah menyelematkan saya."ucap Naya sambil terus tersenyum ke arahnya.

Naya memegang tangan Darka untuk pertama kali"Nama kamu siapa?maaf gara gara saya kamu harus di rawat di rumah sakit ini."ucap Naya saat melihat pakaian Darka yang sama dengan dirinya.

Seketika tubuh Darka melemas,apa lagi ini?luka apa lagi yang akan tertanam di dirinya?.Darka tersenyum ke arah Naya"Panggil Bara aja."ucap Darka yang malah membuat luka baru untuk dirinya.

"Bara kamu sangat tampan,maaf gara gara menyelamatkan saya,kamu harus terluka juga."ucap Naya sambil tersenyum

Darka ikut tersenyum,mungkin ini cara tuhan untuk dirinya dan Naya.

Pintu terbuka menampilkan Arham yang duduk di kursi roda yang di dorong Irham."Mereka siapa?"tanya Naya ketika melihat kedua nya.

Arham dan Irham pun mendekat"Aku Irham bun..ini Arham,kita anak ibu juga kayak Darka."ucap Irham.

"Anak saya?jangan mengaku kamu!anak saya dan Mas gipta itu hanya Darka!Darka kemana?!!"ucap Naya yang sekarang histeris.

"Kami ini juga anak bunda!"ucap Irham lagi.Darka ikut terluka mendengarnya.

"ANAK SAYA HANYA DARKA!!'

"DARKA KEMANA?!"

"Darka jangan tinggalin bunda di sini,bunda takut."ucap Naya yang kini menangis histeris.

Dengan ragu Darka memeluk sosoknya"Bara,Irham dan Arham di sini.Jadi t-tante Naya gausah takut."ucap Darka yang kini memanggil Naya dengan asing.

"Bara bener kan akan selalu temani tante?Bara bener kan gak akan kayak Darka yang tinggalin bunda?"ucap Naya yang membalas pelukan Darka.

Darka menangisi luka barunya,kini Dirinya akan menjadi sosok baru di lembaran baru kehidupan Naya.Mungkin kini dirinya akan mencoba menjadi sosok yang akan lebih kuat lagi untuk Naya sang bundanya.

"Bun.."Arham kini membuka suara.

"Bara..bisakah kamu menyuruh mereka pergi?tante takut."ucap Naya.

"Dar-Bara lo jagain bunda ya,gue yakin bunda akan ingat gue dan Arham lagi."ucap Irham.

"Bun..Irham boleh pinjem Bara nya sebentar?"ucap Irham.

Naya tak kunjung melepaskan cengkraman nya pada Darka seolah olah tak mengizinkan nya.

--

Kini Darka dan Irham sedang duduk di bangku taman setelah Darka meyakinkan sosok Naya.

"Ka,Lo licik gue benci lo!"ucap Irham membuka suara.

"Lo egois!manfaatin situasi ini cuma buat dapet perhatian bunda,iya?"

"Biar apa Ka?biar bunda ngelupain gue dan Arham?Arham itu butuh penyemangat dari Bunda nya,Arham itu lagi terpuruk.Tapi kenapa lo malah bikin Arham makin terpuruk?lo mau bales dendam?"ucap Irham terus menerus membuat luka untuk Darka.

"Jawab Ka?!"ucap Irham yang kini memegang kerah baju rumah sakit Darka.

Buk!
Satu pukulan di dapat Darka
"Kalau di tanya jawab!jangan jadi pengecut!"ucap Irham.

Irham melepaskan cengkraman nya pada kerah baju Darka dan seketika tubuh Darka meluruh di tanah.

Darka menatap Irham dengan linangan air mata yang kini memenuhi kedua mata Darka"Apa gue sedikit pun gak boleh ngerasain punya bunda?apa sedikit pun gue gak boleh?"Darka berucap dengan tubuh bergetarnya,pukulan Irham memberikan efek besar pada tubuhnya.

"Boleh kan?gue janji ini cuma sebentar."ucap Darka.

"Oke,untuk saat ini lo boleh.Tapi lo harus inget lo itu Darka sosok yang akan terus di benci dan lo itu Darka yang sama sekali gak pantes buat bahagia!"ucap Irham lalu pergi meninggalkan sosoknya begitu saja.

Darka menatap kepergian Irham dengan penglihatan yang mulai mengabur,seperti itu kah sosok gelapan Darka yang sebenarnya?

Detik itu juga Darka menutup kedua mata nya,seperti biasa takdir mengambil kembali kesadaran nya.

--

Bersambung..

Bang Irham nyakitin T_T Darka harus selalu kuat!

Maap part ini super pendek:(
Soalnya biar seru:D

Makasih banyak bagi yg udah ikutin alurnya dengan sangat sabar,makasih juga buat yang udah sering vote,komen.

Boleh ga Rin minta kata kata terbaik kalian?buat kembaliin semangat Rin,ya biar tambah bagus lagi bikin nya:D

Maaf banget kalau up nya kadang suka lama:D
*berasa lebaran:D





Tentang dia, Darka✔||selesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang