25 : Bocoran Soal

12 2 0
                                    

Malam di mana Zeline harus mempersiapkan diri untuk event besok merupakan malam yang gila bagi Hilwa, Lika, dan Cassie. 

"Wuaaah! Ini kapan kelarnya sih tugas laporan Kimia?" keluh Lika.

"Udah, ayo semangat kerjainnya." Hilwa menyemangati kedua temannya.

"Ini kayaknya ada yang perlu dicari di browser deh. Laptop gue rusak. Pinjam laptop kalian dong," pinta Cassie.

"Gak punya," jawab Lika dan Hilwa serempak.

"Zeline punya. Kita pinjam punya Zeline aja, gimana?" saran Hilwa.

"Yosh. Boleh tuh. Gue mau ini cepat kelar. Mau bobo," sahut Cassie semangat.

Pintu kamar terbuka.

Zeline masuk ke dalam kamar. "Assalamu'alaikum guys. Kalian ngapain?"

"Lo mah enak. Besok gak wajib kumpul tugas ini. Ini tugas laporan Kimia,ish," desis Cassie iri.

"Panjang umur, Zel. Kami pinjam laptop ya? Ini tugas kami udah mau selesai. Tapi ada yang perlu dicari di browser."

"Iya. Ambil aja itu di atas meja," tunjuk Zeline.

Zeline mengganti pakaiannya dengan piyama berwarna pink. Kini Zeline sudah siap di atas tempat tidurnya untuk mengulang pelajaran sejenak.

"Zel, ini ada masuk e-mail buat lo nih."

"E-mail? Dari siapa, Hil?" tanya Zeline.

"Gak tau nih, judul subjeknya 'Orderan Hacking' apaan dah? E-mail Spam kah?" Hilwa mengerutkan keningnya lalu memberikan laptop pada Zeline. Cassie menoleh sesaat pada Hilwa. Lalu kembali fokus menulis. Begitu juga dengan Lika.

"Oh iya, laptopnya udah selesai kok, Zel. Jadi lo matiin aja ya kalau lo udah selesai baca pesan emailnya."

Zeline mengangguk sebagai jawaban. Zeline membuka email tersebut. Ia bingung melihat isi email tersebut adalah contoh soal-soal olimpiade Biologi beserta jawabannya. Ia juga bingung mengapa judulnya Orderan Hacking. Namun masa bodoh dengan semua itu. Zeline menganggap itu merupakan rezeki. Ia mempelajari tiap soal dengan teliti seperti biasanya. Zeline juga mengecek ulang jawaban dari soalnya tersebut di buku-buku. Takut kalau jawaban dari email tersebut masih salah.

Jam telah menunjukkan pukul setengah sebelas. Lika dan Cassie tiba-tiba bersorak bahagia berteriak senang.

"Yeaay! Yeaay! Akhirnya kelar. Waktunya tidur!" sorak keduanya. Hilwa tertawa sambil membereskan buku dan kertas-kertas yang masih berserakan. Zeline yang juga baru mematikan laptop ikut tertawa melihat tingkah kedua temannya.

"Kawan-kawan, do'ain gue besok ya. Gue takut," ucap Zeline. Ketiga teman Zeline menoleh lalu langsung bergerak naik ke atas ranjang Zeline.

"Heh. Lo tuh bisa. Gak perlu takut. Gue yakin lo akan menang dan akan mengharumkan nama sekolah kita," ucap Cassie menyemangati sambil menyentil dahi Zeline.

"Ish. Sakit, Cass." Zeline mengelus dahinya.

"Benar kata Cassie. Kita yakin kok kalau elo bisa." Hilwa tersenyum tulus.

"Betul!" sambung Lika. Mereka bertiga memeluk Zeline erat. Zeline merasakan kehangatan yang membuatnya berani dan percaya diri untuk esok.

***

Zeline kini telah duduk di meja dengan lembar jawaban yang harus diisi oleh biodata terlebih dahulu. Olimpiade ini dilakukan secara manual. Zeline memanjatkan do'a dengan khusyuk.

Setelah mengisi lembar jawaban. Pengawas membagikan lembar soal kepada setiap peserta. Zeline merasa senang saat melihat soal nomor satu sama persis seperti soal yang ia dapat dari email tadi malam. Untung ia telah mempelajari soal tersebut. Saat lanjut ke soal kedua, lagi-lagi soal sama persis. Begitu juga dengan soal ketiga.

"Ini aneh? Kenapa soal-soalnya sama persis? Urutannya juga kenapa bisa sama persis?" gumam Zeline. Ia mulai panik. Dahinya mulai berkeringat.

e-mail semalam siapa yang kirim? Kenapa semua soalnya persis? Kalau kayak gini aku benar semua. Tapi ini aneh? Aneh banget.  Zeline terlihat tegang.

***
Maaf banget ceritanya singkat hiks

Sorry for typo (s)

Salam
RiciLight





New DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang