Malam ini setelah sekian lama Fanya fakum dari dunia balapnya akhirnya ia kembali turun memacu kecepatan mobil, berlomba dengan pengendara lain untuk lebih dulu sampai di garis finish. Dan malam ini ia kembali keluar sebagai pemenang.
Jam sudah menunjukkan pukul 23:00, Fanya beserta sahabatnya memutuskan untuk pulang, selesai balapan pikiran fanya yang tadinya sangat kacau kini sudah mulai tenang, ia berencana untuk berbicara baik baik dengan daniel tentang hubungan pernikahan mereka.
Fanya sampai di rumah saat jam sudah menunjukkan pukul 00:10 dini, cukup jauh memang jarak antara rumah nya dengan arena balap.
Setelah berterima kasih kepada sahabatnya Fanya langsung masuk ke dalam rumah dan menuju kamar. Ia ingin cepat bertemu dengan sang suami, membicarakan dengan baik tentang hubungan mereka kedepan nya.
Fanya berjalan cepat, ah lebih tepatnya berlari, ia berlari cepat menaiki tangga untuk bisa sampai di kamar. Setalah sampai dan membuka pintu fanya di kejutkan oleh pemandangan di depan nya.
Di dalam kamar ia melihat daniel sedang bersama dengan seorang perempuan, dengan posisi daniel yang duduk di atas kasur dan perempuan tersebut berdiri sambil memeluk daniel.
"Fanya"ucap daniel bersamaan dengan wanita yang memeluknya.
Hancur. Satu kata yang bisa menggambarkan keadaan hati fanya saat ini. Sekarang keputusan nya sudah bulat, ia benar benar ingin berpisah dari daniel, jujur ia sangat mencintai daniel, tapi ia tidak bisa, ia tidak bisa bersama dengan daniel yang jelas jelas mencintai wanita lain.
"Maaf mengganggu"ucap Fanya berjalan semakin mendekat ke arah daniel dan thalita yang saat ini sudah melepaskan pelukan nya.
"Sayang aku bisa jelasin"ucap daniel begitu pelan, fanya bisa melihat bahwa saat ini wajah daniel sangat pucat. Tapi ia berusaha untuk tidak peduli, rasa kecewa di hatinya mengalahkan rasa khawatir yang ada di dalam dirinya.
"Ah nggak perlu, gue nggak butuh penjelasan, karena apa yang gue lihat sudah menjadi penjelasan buat gue"ucap fanya seraya memasukkan pakaian pakaiannya kedalam koper yang baru saja ia ambil dari dalam lemari.
"Sayang dengerin penjelasan aku, ini semua nggak seperti yang kamu pikirin"ucap daniel berusaha bangkit dari duduknya.
Tapi sebelum ia bangkit, thalita sudah lebih dulu mencegahnya.
"Kamu masih sakit, nggak usah bangun dulu"ucap thalita mencegah daniel bangun dari duduknya.
"Sekali lagi gue bilang kalau gue nggak butuh penjelasan, apa yang gue lihat sudah lebih dari cukup sebagai penjelasan nya"ucap fanya sudah selesai memasukkan pakaiannya kedalam koper.
Selesai memasukkan pakaian nya, fanya berjalan menghampiri thalita yang kini sedang mengelus perut buncitnya.
"Oh jadi lo yang namanya thalita"ucap sinis fanya kepada thalita yang kini menatapnya dengan tatapan permusuhan.
"Iya gue thalita"ucap thalita menantang.
"Hamil anak siapa lo?"tanya fanya.
"Bukan urusan lo"jawab thalita sedikit meninggikan suaranya.
"Kenapa nggak mau jawab, malu ya takut ketahuan kalau lo lagi hamil anak suami gue? Iya? "ucap fanya tanpa ekspresi.
"Sayang kamu salah paham, aku----"
Ucapan daniel terpotong bersamaan dengan fanya yang membentaknya.
"DIAM! GUE NGGAK BUTUH PENJELASAN LO! "bentak fanya memotong ucapan daniel.
"Buat lo, selamat atas kehamilan lo"tunjuk fanya tepat di depan wajah tak berdosa thalita.
"Dan buat lo daniel"ucap fanya sengaja menggantungkan ucapan nya.
"Gue tunggu kehadiran lo di pengadilan"lanjut fanya dengan senyum sinis yang tercetak jelas di bibirnya.
"Sayang kamu ngomong apa? "ucap daniel seolah tidak percaya dengan apa yang baru saja fanya katakan.
"Lo nggak usah pura pura nggak ngerti, tapi gapapa, biar gue perjelas apa maksud dari ucapan gue barusan"
"Gue tunggu kehadiran lo di pengadilan untuk sidang perceraian kita"ucap fanya sebelum pergi meninggalkan daniel yang masih terpaku dengan ucapan nya.
Sebelum pergi fanya sudah lebih dulu mengambil kunci mobilnya yang tersimpan di dalam laci di samping kasur. Sebelum pergi ia juga melepas cincin pernikahannya dan kalung pemberian daniel, ia lepaskan dan ia kembalikan kepada daniel.
"Ini semua gue kembaliin karena gue udah nggak butuh"bisik fanya seraya mengembalikan cincin dan kalung pemberian daniel.
Setelah itu fanya benar benar pergi, ia pergi membawa koper yang sudah ia isi dengan beberapa pakaian nya.
"Argh"erang daniel seraya menjambak rambutnya.
Dengan keadaan seperti itu daniel memaksakan dirinya untuk bangkit dan mengejar fanya yang sudah pergi meninggalkannya.
"Sayang jangan pergi, dengerin penjelasan aku"ucap daniel berlari mengejar fanya yang sudah berada di lantai bawah.
Fanya tidak peduli dengan teriakan daniel, ia terus berjalan tanpa memikirkan daniel yang sedang kesakitan mengejarnya dari belakang.
"Sayang jangan pergi"teriak daniel kepada fanya yang sudah berada di ambang pintu.
Fanya benar benar tidak peduli, ia terus berjalan ke arah mobilnya yang terparkir rapi di bagasi, setelahnya ia langsung mengendarai mobilnya keluar dari perkarangan rumah, ia tidak peduli dengan hari yang sudah sangat larut, bukan hanya larut, bahkan sekarang jam sudah menunjukkan pukul 03:00 dini hari, dimana dalam beberapa jam lagi matahari akan kembali muncul.
"Argh"erangan kembali lolos dari mulut daniel, dengan sakit yang teramat sangat ia terus berlari sampai di tangga ia tidak sengaja tersandung dengan kakinya sendiri.
Daniel jatuh terguling dari tangga, darah segar mengalir deras dari kepala juga dari hidung nya.
"DANIEL"pekik thalita kepada daniel yang sudah tergeletak di lantai dengan banyak darah di sekitarnya.
"Fanya"ucap daniel dengan mata terpejam.
"Daniel, kamu bertahan ya, sebentar lagi ambulans datang, kamu bertahan ya dek, jangan tutup mata kamu"ucap thalita begitu panik dengan kondisi daniel.
"Fanya kak, fanya pergi"lirih daniel terdengar seperti bisikan oleh thalita.
"Kamu bertahan dek, jangan tutup mata kamu"ucap thalita dengan air mata yang jatuh membasahi kedua pipinya.
"Fanya kak, fanya pergi"lirih daniel sekali lagi sebelum semuanya terasa gelap.
Tahlita panik, ia sangat panik melihat daniel yang sudah tidak sadarkan diri. Ia kembali menenlpon ambulans untuk cepat sampai menjemput daniel yang sudah tidak sadarkan diri.
Setelah menunggu cukup lama akhirnya ambulans sudah sampai dan daniel langsung di larikan ke Rumah sakit.
____
Yaah walaupun kecewa karena di part sebelum nya vote sama komen nya nggak sampe 20 gue tetap up, gue up juga demi kalian.
Semoga suka, nggak suka juga nggak papa, gue mah bodo amat.
GUE BUTUH VOTE SAMA KOMENTAR DARI KALIAN, KALIAN BOLEH KOMENTAR APA AJA, KALIAN JUGA BOLEH SPAM.
5 KOMEN LANGSUNG UP.
10 KOMEN DOUBLE UP.
20 KOMEN TRIPLE UP.
80 PENGIKUT, UP SAMPAI END.NO KOMEN NO UP.
PULAU BARU 11 11 2019