Hari ini, tepat satu minggu setelah operasi yang di lakukan Daniel ia sudah di beri izin untuk pulang oleh pihak Rumah Sakit. Dokter yang bertugas menanganinya juga mengatakan bahwa saat ini Daniel sudah benar benar sembuh dari penyakit nya.
Operasi yang di lakukan nya satu minggu yang lalu itu benar benar membuat nya sembuh, sembuh seratus persen dari penyakit yang di derita nya selama ini.
Dan saat ini, Daniel beserta istrinya sedang duduk berdua di sofa yang berada di dalam kamar mereka. Mereka hanyut dalam pembicaraan mereka yang sedang membicarakan tentang kehidupan Rumah Tangga mereka kedepan nya. Mereka benar benar bahagia karena setelah sekian banyak nya masalah yang menimpa Rumah Tangga mereka, sekarang mereka sudah bisa tenang karena semua masalah tersebut sudah ter selesaikan.
"Sayang"panggil Daniel manja kepada Fanya yang sedang fokus dengan ponsel nya.
Fanya tertegun melihat ada pemberitahuan di ponsel nya bahwa hari ini adalah tepat 2 bulan kepergian Gio, dan juga tepat 1 bulan kepergian kedua orang tua dari suaminya.
"Sayang"panggil Daniel lagi.
"Ah iya"Fanya terkejut dan sadar saat Daniel merebut ponsel dari tangan nya.
"Mama Papa"lirih Daniel setelah melihat pemberitahuan di ponsel Fanya. Hal itu sengaja Fanya lakukan guna mengenang kepergian tiga orang yang sangat berharga di hidup nya, di tambah dengan Gio yang sudah lama menjadi kekasih nya.
"Jangan sedih lagi, aku mohon"bisik Fanya langsung memeluk tubuh kurus suaminya.
"Aku kangen Mama sama Papa"lirih Daniel seraya membalas pelukan istrinya.
"Aku juga kangen mereka sayang"ucap Fanya juga merasakan hal yang sama dengan apa yang di rasakan oleh suaminya.
Aku juga kangen Gio-lanjut Fanya di dalam hati.
"Aku ingin berkunjung ke makam Mama Papa"ucap Daniel mengutarakan keinginan nya.
"Jangan sekarang"larang Fanya tidak mengizinkan Daniel berkunjung ke makam kedua orang tua nya saat ini. Bukan apa apa, Fanya hanya tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi dengan suaminya, pasalnya suaminya baru saja keluar dari Rumah sakit setelah operasi yang di lakukan nya.
Jauh di dalam lubuk hatinya Fanya juga ingin berkunjung ke makam kedua orang tua suaminya, juga ke makam Gio, kekasih nya yang sudah lebih dulu pergi meninggalkan nya untuk selama lamanya.
Kekasih? Iya. Sampai saat ini Fanya dan Gio masih menyandang status sebagai sepasang kekasih, karena tidak pernah ada kata putus di antara mereka, meskipun begitu, tetap saja saat ini rasa sayang dan Cinta Fanya sepenuhnya di miliki oleh Daniel, suaminya, imam nya yang akan menuntun dan membawa nya menuju surga nya Allah. Aminn :)
"Tapi aku kangen mereka"lirih Daniel setelah Fanya melarang nya.
Fanya paham, ia paham sekali dengan apa yang sedang di rasakan oleh suaminya.
"Aku tau, tapi aku mohon jangan sekarang, kamu harus ingat kondisi kamu, kamu baru sembuh dan baru saja keluar dari Rumah Sakit"ucap Fanya mencoba memberi pengertian kepada suaminya, ia mengusap punggung Daniel lembut.
Setelah mendengar pengertian dari Fanya, Daniel akhirnya mengerti dan memutuskan untuk menunda kunjungan nya ke makam kedua orang tua nya.
♨♨♨
Hari ini, Fanya berjanji akan menemani suaminya berkunjung ke makam kedua orang tua nya, juga ke makam Gio yang terletak tidak jauh dari makam kedua orang tua Daniel.
Setelah semuanya siap Fanya dan Daniel langsung berangkat ke tempat pemakaman.
Mereka memandang dua batu nisan di depan mereka, batu nisan yang bertuliskan kedua nama orang tua Daniel. Di sana juga tercetak jelas hari, tanggal, bulan dan tahun kepergian kedua orang tua nya.