2.【Ni】

4.3K 300 12
                                    

Happy reading ^^

.
.
.
.
.

Seminggu berlalu. Hari ini, adalah hari pertama Sakura akan masuk ke sekolah barunya. Hari ini pula hari yang sangat penting untuk Sasori. Ia akan meresmikan gedung pusat perusahaan yang ia dirikan selama beberapa tahun belakangan.

"Sakura! Cepat atau kau akan terlambat?!" teriak Sasori dari ruang tengah apartemen mereka.

Sakura keluar dari kamarnya. Ia memamerkan senyumnya pada sang kakak. Sasori mendengar suara pintu tertutup dari kamar Sakura. Untuk sesaat, Sasori tertegun dengan apa yang ia lihat. Gadis kecil yang paling berharga untuk dia, kini telah berubah menjadi seorang remaja cantik. Sasori bangga dengan Sakura. Meski mereka hidup berdua tanpa dampingan orang tua selama lebih dari dua belas tahun, Sakura tak pernah mengeluh.

"Wah wah! Lihatlah adikku yang cantik ini," ucap Sasori, seraya mengacak pelan rambut pink milik Sakura.

Sakura menggembungkan pipinya kesal. Belum sempat ia membalas, Sasori sudah menarik tangannya untuk segera turun ke bawah. Mereka segera menuju parkiran mobil. Sepanjang perjalanan, Sakura bercerita pada sang kakak bahwa dirinya telah tahu di mana Konoha Senior High School itu berada.

"Onii-san, jaraknya begitu dekat.. seharusnya kita tidak perlu menggunakan mobil," ucap Sakura saat mereka hampir sampai.

"Kau lupa? Jarak kantorku dengan apartemen kita cukup jauh. Lagi pula, kau sudah hampir telat," ujar Sasori.

"Sasori-nii ... aku bahkan tidak tahu di mana kantormu. Jadi bagaimana aku bisa lupa?" Sakura balik bertanya dengan polosnya. Sang kakak hanya tersenyum.

* * *

Sakura baru saja turun dari mobil sang kakak. Gadis itu melambaikan tangan saat mobil Sasori menjauh dari depan sekolah barunya. Sakura menghela napas pelan. Ia sedikit menunduk. Diputuskannya untuk memasuki gerbang sekolah elite itu. Di samping kanan dan kirinya, banyak siswa dan siswi yang berjalan bersama teman-teman mereka.

"Eh! Tunggu! Aku tidak tahu di mana ruang kepala sekolah!" serunya dalam hati.

Sakura panik. Ia menengok ke sana-sini. Ia takut jika harus bertanya, karena semenjak ia masuk ke sini, banyak yang memperhatikannya. Secara tak terduga, seseorang menabraknya. Beruntung, Sakura dapat menyeimbangkan tubuhnya, sehingga gadis itu tidak jatuh. Seseorang yang menabraknya meringis.

"Aduh duh! Sumimasen!" ucapnya pada Sakura.

"Ah! Haha ... tidak! Tidak apa-apa. Aku tahu kau buru-buru," ucap Sakura, menatap gadis berambut blonde yang menabraknya itu.

"Aku belum pernah melihatmu sebelumnya. Apa ... kau murid baru?" tanya gadis itu.

"Emm ... iya. Aku pindah dari sekolahku di Suna," jawab Sakura. Ia tersenyum.

"Wah! Suna, ya? Jauh sekali. Kalau begitu, salam kenal! Namaku Ino. Yamanaka Ino. Kalau kau?" ucap gadis bernama Ino itu.

"Haruno Sakura. Salam kenal, Yamanaka-san," ucap Sakura lantas tersenyum.

"Hei! Panggil aku Ino saja," sanggah Ino. "Aku sedang buru-buru, Sakura. Jadi, semoga kita bisa bertemu lagi, ya!" ucap Ino bersemangat.

"Etto .... Ino-chan! Bisakah kau tunjukkan padaku ruang kepala sekolah?"

Ino berpikir sejenak. "Baiklah," ujarnya kemudian.

* * *

Kelas 3-A begitu gaduh. Tidak ada guru di sana. Semua murid sibuk dengan urusannya masing-masing. Di luar kelas, dua orang tengah berdiri di sana. Satu orang dengan maskernya menepuk pelan keningnya. Di belakangnya, gadis bersurai merah muda itu terlihat bingung.

Stay With Yourself ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang