Happy reading ^^
.
.
.
.
.Sakura menatap dirinya melalui pantulan cermin. Malam ini, ia harus menyiapkan mentalnya untuk menghadapi satu momen yang tak akan terlupakan olehnya. Ia akan bertunangan dengan sosok yang beberapa saat lalu memberinya kejutan untuk menikahinya.
"Sakura-chan?" panggil seseorang dari pintu kamar itu.
"Ah! Hai?" Sakura menyahuti. Ia berjalan cepat menghampiri pintu, lantas membukanya.
Mikoto, wanita yang tadi memanggil Sakura kini terpaku dengan pemandangan di depannya. Seorang gadis cantik dengan mahkota berwarna soft pink berbalut dress biru muda panjang dengan lengan yang begitu elegan berdiri di hadapannya. Polesan tipis di wajah gadis itu begitu menambah kecantikannya.
"Ini benar dirimu, Sakura-chan?" tanya Mikoto tanpa melepas pandangannya dari Sakura.
Sakura bingung. Ia kian gugup karena takut ada yang salah dengan penampilannya. "Apa aku terlihat jelek?" tanyanya pelan, sedikit menundukkan wajahnya.
Mikoto menggelang cepat. "Kau sangat cantik, Sakura-chan. Sekarang ayo kita keluar. Sasuke sudah menunggumu," ucapnya.
"Hai, Obaa-san," jawab Sakura pelan.
"Jangan memanggilku seperti itu. Panggil saja Kaa-san," rapat Mikoto.
Sakura benar-benar malu sekarang. "Hai, Okaa-san," jawabnya ragu.
Mikoto tersenyum. Ia tahu bagaimana keadaan Sakura. Sudah lama tak memanggil seorang wanita seperti itu mungkin membuat Sakura sedikit kaku dan canggung. Mikoto dapat memaklumi hal itu.
Sesampainya mereka di ruang utama mansion Uchiha itu, Sakura semakin gugup. Justru karena tidak ada kehadiran teman-teman mereka, membuat Sakura sedikit takut. Tamu undangan yang hadir bukanlah teman-teman Sakura atau pun Sasuke. Melainkan rekan-rekan bisnis dari keluarga Uchiha.
Di tempatnya berdiri, Sasuke terpaku pada sesosok gadis bersurai merah muda yang kini memakai kimono berwarna selaras dengan surainya. Ia tampak anggun sekali. Sasuke berdeham saat Itachi menyentuh bahunya. Oh ayolah! Sang adik sedang dipergoki kakaknya tengah terkagum pada seorang gadis.
"Sayang sekali bukan aku yang menjadi miliknya," gumam Itachi, membuat Sasuke menoleh ke arahnya.
Sasuke tahu sang kakak tengah memandangi gadis yang sebentar lagi menjadi tunangannya itu. Saat Itachi menoleh, ia disambut dengan tatapan tajam bagai elang oleh Sasuke.
"Ah! Sepertinya aku harus menemui beberapa tamu," ucap Itachi, lantas pergi dari sana. Ia menepuk bahu adiknya pelan.
Sasuke menghela napas pelan. Ia sedang memikirkan sesuatu. Apa yang sudah dilakukannya? Lalu, bagaimana jika seluruh sekolahnya tahu hubungannya dengan Sakura?
"Sasuke-kun?"
Suara lembut seorang gadis membuatnya tersadar dari lamunan. Sasuke mencari sumber suara, dan mendapati Sakura berdiri di hadapannya, sedikit mendongak.
"Hn?"
"Etto ...," racau Sakura. Sasuke menautkan kedua alisnya, menanti kelanjutan ucapan Sakura.
"Setelah acara selesai, aku ingin pulang," ucap Sakura pada akhirnya.
"Hn."
Sakura menatap Sasuke dengan kesal. "Cih! Dasar es!" maki Sakura dalam hati.
Suara pembawa acara membuat keduanya tersadar dari lamunan masing-masing. Walaupun sebenarnya Sakura tak menyadari bahwa Sasuke semenjak tadi memperhatikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Yourself ✔
Fanfiction[SELESAI] Sasuke × Sakura | Fiksi Penggemar "Diam! Biarkan seperti ini!" ujar lelaki dingin itu, Uchiha Sasuke. "Lalu bagaimana jika aku berusaha menjadi yang orang-orang inginkan? Bukankah akan lebih baik?" tanya Sakura. "Tidak!" jawab Sasuke, tak...