Happy reading ^^
.
.
.
.Kediaman Hyuuga. Adalah bangunan yang begitu luas dan asri. Tempatnya masih menggunakan model lawas, namun terlihat mewah. Banyak ornamen yang menghiasi rumah itu di bagian dalamnya.
Sang penghuni kediaman, Hyuuga Neji dan adiknya, Hyuuga Hinata, kini berada di sana bersama teman-temannya. Sesuai rencana mereka kemarin, mereka melaksanakan belajar bersama di sana. Sudah lebih dari tiga jam, dan Sakura merasa cukup bosan.
"Ino, apa aku boleh pulang?" bisik Sakura pada Ino yang duduk di sampingnya.
"Aku juga ingin pulang, Jidat Lebar. Tapi bagaimana kita beralasan?" balas Ino, berbisik juga.
"Entahlah. Apa harus alasan tidak enak badan?" tanya Sakura.
"Bagaimana jika sesuatu yang ketinggalan?"
"Baka!" ejek Sakura. "Sudah terlalu lama kita di sini. Seharusnya kau bilang dari tadi."
"Kalian berdua!" tegur seorang pemuda, membuat Sakura dan Ino tersentak.
Sang tuan rumah, Hyuuga Neji, sedang menatap tajam pada dua rekannya yang kini menunduk. Semua pasang mata sontak memperhatikan Sakura dan Ino.
"Astaga aku menyesal menyetujui kita belajar di rumah Hyuuga. Dia itu yang paling tegas di antara kita," bisik Ino pada Sakura. Dalam tundukan kepalanya, gadis bermahkota merah jambu itu mengangguk.
"Aku mendengarnya," sahut Neji.
"Sudahlah! Jangan bertengkar! Dasar perempuan! Merepotkan!" keluh Shikamaru.
"Kami tahu kau tunangannya. Jadi tolong beritahu Sakura-chan untuk tetap tenang di tempatnya!" bisik Naruto pada seorang pemuda yang semenjak tadi hanya memperhatikan Sakura.
Uchiha Sasuke. Seseorang yang resmi menjadi tunangan gadis bermarga Haruno. Ia semenjak Sakura dan Ino memulai percakapan, sudah memperhatikan gadis bersurai merah muda itu. Ia terus memperhatikan raut kesalnya, yang tercetak jelas bahwa dirinya sudah ingin pergi dari tempat ini.
"Haah! Sudahlah! Kita terlalu lama belajar! Aku dan Sakura ingin pergi jalan-jalan!" kesalnya Ino kemudian.
"Jangan manja, Sakura!" sahut Neji.
"Neji-Nii ... Kurasa kita semua sudah cukup untuk hari ini. Lagipula, di sekolah kita juga akan belajar lagi." Hinata memberanikan diri berkata seperti itu pada sang kakak.
Sakura dan Ino mengangguk di tempat. Temari menghela napas, meski pada akhirnya ia tersenyum saat melihat Neji diam dan hanya menyembunyikan manik Indigo-nya. Sedikit banyak, Temari tahu bahwa Neji tak bisa menolak ucapan adiknya.
"Kau punya saran yang bagus, Hinata?" tanya gadis itu kemudian. Shikamaru seketika mencuri pandang ke arahnya.
"Ya. Aku ingin mengajak kalian pergi ke suatu tempat," jawab Hinata.
"Aku boleh ikut, Hinata-chan?" celetuk Naruto dengan semangatnya.
"Tidak!" sahut Neji. Hinata yang awalnya ingin menjawab seketika tersenyum melihat hal itu.
Gadis bermarga Hyuuga itu berdiri, lantas meminta teman-teman gadisnya untuk mengikutinya. Sakura dan Ino yang paling bersemangat membereskan buku-buku dan alat tulis masing-masing.
Ketika sampai di kamar milik Hinata, ia segera meminta mereka untuk duduk. Letak ruang tengah dengan kamar Hinata cukup jauh. Sehingga yang lainnya tak tahu bahwa mereka berada di sini sekarang.
"Arigatou, Hinata! Akhirnya kita bebas dari buku pelajaran!" seru Sakura. Ia meregangkan tubuhnya.
"Kau benar, Jidat Lebar! Akhirnya bebas dari si Neji!" sahut Ino.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Yourself ✔
Fanfiction[SELESAI] Sasuke × Sakura | Fiksi Penggemar "Diam! Biarkan seperti ini!" ujar lelaki dingin itu, Uchiha Sasuke. "Lalu bagaimana jika aku berusaha menjadi yang orang-orang inginkan? Bukankah akan lebih baik?" tanya Sakura. "Tidak!" jawab Sasuke, tak...