Happy reading ^^
.
.
.
.
.Sepasang Emerald milik Sakura baru saja terbangun dari tidurnya. Gadis itu mengerjapkan mata, menerima cahaya remang yang diterimanya. Ruangan ini gelap. Bukan seperti ruangannya sendiri. Butuh beberapa menit untuk Sakura menyadarkan dirinya sendiri dan menunggu pening di kepalanya pergi.
Kamar dengan nuansa dark blue ini membuat Sakura semakin yakin bahwa dia berada di tempat asing. Namun, aroma yang ia cium tidaklah asing. Sakura diam terpaku saat menyadari milik siapa aroma itu. Uchiha Sasuke.
Ia berusaha bangkit. Mendudukkan dirinya, Sakura kembali berusaha menetralkan peningnya. Ia baru sadar jika sekarang sudah larut malam. Itu terbukti dari suara jangkrik yang berasal dari luar jendela. Setelah dirasa peningnya cukup reda, Sakura berniat turun dari ranjang king size itu. Saat itulah, Sakura menyadari bahwa sang pemilik kamar menyukai warna biru gelap.
Ceklek!
Pintu kamar terbuka. Menampilkan sosok pemuda berkaos putih dengan tubuh tegapnya. Sakura terpana. Padahal dia ditatap dengan datar, tetap saja Sakura menyukainya.
"Sudah bangun? Ikutlah denganku!" perintahnya dengan dingin.
Sakura mengangguk pelan. Ia turun dari ranjang. Berjalan sedikit tertatih dan sesekali ia memegangi apapun yang ada di dekatnya. Saat sampai di pintu, refleks Sakura memegang lengan kekar pemuda tadi karena tubuhnya hampir terhuyung.
Ia sangka sang pemilik lengan akan marah. Nyatanya tidak. Pemuda itu, Sasuke, membiarkan saja dirinya menjadi pegangan untuk Sakura. Ia bahkan menuntun Sakura untuk keluar kamar. Sesampainya mereka di ruang makan, Sakura tiba-tiba merasa sungkan. Di sana, Mikoto dan suaminya sudah duduk di depan meja yang telah tersaji berbagai makanan.
"Syukurlah Sakura-chan sudah bangun. Sebaiknya kita segera makan sebelum makanannya dingin. Duduklah, Sakura-chan," tutur Mikoto dengan lembutnya.
Sakura menatap Sasuke. Pemuda itu mengangguk, mengisyaratkan gadis itu untuk melakukan apa yang ibunya katakan. Hlening saat mereka makan malam. Aturan sederhana di kediaman Uchiha. Tidak ada yang berbicara di ruang makan. Hanya dentingan alat makan. Sakura bisa beradaptasi dengan itu, saat ia mengingat bagaimana Sasuke memakan Onigiri di depannya dulu.
Usai makan, sejujurnya Sakura ingin pergi dari sana. Namun nyalinya ciut saat menyadari ayah dari Sasuke itu menatapnya tajam. Oh ayolah, Sakura! Mata Uchiha memang begitu.
"Otou-san." Suara Sasuke terdengar.
"Hn?" sahut ayahnya, Fugaku.
"Izinkan aku menikahi Sakura," ucapnya dengan santai.
Sakura diam. Tiga detik berikutnya, Emerald-nya membulat sempurna. Fugaku memejamkan mata. Sedangkan Mikoto menutup mulutnya.
"Sasuke-kun? Kau bilang apa tadi?" tanya Mikoto tak percaya dengan pendengarannya.
"Izinkan aku menikahi Sakura, Otou-san, Okaa-san," ulang Sasuke lagi.
"Sial! Ada apa denganku?!" jerit Sasuke dalam hatinya.
"Atas dasar apa kau ingin menikahi Sakura?" tanya Fugaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Yourself ✔
Fanfiction[SELESAI] Sasuke × Sakura | Fiksi Penggemar "Diam! Biarkan seperti ini!" ujar lelaki dingin itu, Uchiha Sasuke. "Lalu bagaimana jika aku berusaha menjadi yang orang-orang inginkan? Bukankah akan lebih baik?" tanya Sakura. "Tidak!" jawab Sasuke, tak...