Katakanlah 13

10 3 0
                                    

Bel jam istirahat berbunyi. Seperti biasa Ani pergi ke kantin untuk membeli makanan. Tapi hari ini Ani terlihat sendirian saja.

"Ani".

Ucap seseorang yang menepuk punggung Ani dari belakang. Ani pun berbalik dan didapati Setyo yang menepuk punggungnya.

"Eh yo, ada apa yo?".

Tanya Ani.

"Indah kemana ni?".

Tanya Setyo.

"Oh Indah, katanya dia masih sakit".

Ucap Ani.

"Sakit apa? Bukannya waktu sabtu dia masih sehat. Tapi dia bilang ada acara pas sabtu kemaren. Apa gara-gara itu dia sakit?".

Tanya Setyo.

"Yo ceritanya di bangku sana aja yu jangan disini".

Ucap Ani sembari menunjuk ke arah bangku yang ada di taman sekolah, Setyo pun mengiyakan. Dan mereka pun berjalan kesana.

"Jadi gini yo, kan kemaren tuh Indah sebenernya bukan ada acara. Tapi, lebih tepatnya malam mingguan sama Roy".

Ucap Ani.

"Malam mingguan sama Roy?"

Tanya Setyo yang kaget mendengar semua itu.

"Iya, gini kan ceritanya. Kan kamu udah tau, Indah kan pernah ngebantuin Roy buat bikin PR dia. Nah, sebagai ucapan terima kasih Roy ngajakin Indah malam mingguan ke cafe baru disebrang sekolah kita".

Terang Ani.

"Tapi kenapa Indah bisa sampe sakit?".

Tanya Setyo.

"Nah, gini ceritanya. Kan waktu malam minggu kemaren kamu tau kan hujan deras. Sebelumnya mereka gak tau bakalan hujan, jadi mereka milih tempat di luar yang cuman ditutupin payung gitu. Tiba-tiba waktu mereka makan, hujan gerimis pun mulai turun. Mereka buru-buru ngabisin makanan dan minuman mereka. Tapi, tangan Indah yang masih sakit akibat terkena bola basket yang gak sengaja Roy lempar ke Indah. Belum sembuh total, jadi waktu dia mau megang Gelas yang isinya minuman dingin. Indah gak kuat, dan minuman itu jatuh ke bajunya. Jadi, sehabis kejadian itu Indah langsung masuk angin karena bajunya basah, ditambah lagi keadaan yang hujan".

Jawab Ani.

"Bentar ni, kamu bilang tangan Indah sakit gara-gara Roy?".

Tanya Setyo yang tampaknya agak kesal mendengar semua cerita itu.

"Iya, jadi waktu sabtu paginya. Roy sama Indah latihan basket bareng. Singkat cerita, Roy gak sengaja ngelempar bola basket ke Indah. Kebetulan Indah waktu itu lagi gak fokus, jadi tangannya belum siap buat nerima bola. Dan akhirnya tangannya ke kilir gara-gara tangannya belum siap buat nerima bola".

Ucap Ani.

"Bisa bisanya tuh anak nyakitin Indah, bukannya dijagain malah berani beraninya nyakitin Indah. Dia harus dikasih pelajaran". 

Ucap Setyo sembari bangkit dari duduknya dan berusaha untuk menemui Roy. Ani pun memegang tangan Setyo agar dia tak berusaha menemui Roy.

"Yo udah jangan kayak gini, Roy juga kan gak sengaja ngelakuin itu".

Ucap Ani sembari memegang tangan Setyo, dan berusaha membuat Setyo agar ia duduk lagi disampingnya.

"Tapi ni, dia udah kelewatan. Aku juga yang udah kenal lama sama Indah gak pernah nyakitin dia. Malah aku selalu berusaha membuat ia tetap aman. Tapi dia tiba-tiba dateng dalam hidup Indah, bukannya ngebuat dia aman. Tapi malah nyakitin dia".

Ucap Setyo sembari menahan emosinya.

"Iya yo aku ngerti, aku juga gak rela kalau sahabat aku digituin. Tapi kan kita tau kalau dia juga gak sengaja ngelakuin itu".

Ucap Ani sembari menenangkan Setyo.

"Pokonya aku gak rela kalau misalnya Indah sampe disakitin sama Roy untuk kedua kalinya".

Ucap Setyo yang mulai agak tenang.

"Udah, daripada emosi mulu. Mending nanti pulang sekolah kita jenguk Indah di rumahnya".

Ucap Ani. Setyo pun mengiyakan ajakan Ani untuk pergi menjenguk Indah. Mereka pun lanjut mengobrol tentang segala hal. Tak terasa waktu istirahat pun berjalan begitu cepat, tapi sebelum mereka berpisah. Ani bertanya suatu hal yang penting.

"Eh yo aku mau nanya."

Tanya Ani.

"Nanya apa ni?"

Jawab Setyo.

"Sebenernya, kamu ada perasaan ya sama Indah?".

Tanya Ani. Setyo pun kaget karena Ani tiba-tiba bertanya hal itu.

"Kenapa kamu berpikiran kayak gitu?".

Setyo malah bertanya balik kepada Ani.

"Ya, aku ngerasa kayak kamu perhatian banget sama Indah daripada ke yang lain contohnya aku.  Benerkan kamu punya perasaan ke Indah?".

Tanya Ani. Setyo sebenarnya bingung ingin menjawab apa. Tapi untungnya bel tanda waktu istirahat telah selesai berbunyi. Dan akhirnya Setyo dan Ani pun berpisah karena mereka harus bergegas pergi ke kelas untuk mempersiapkan pelajaran selanjutnya. Diperjalan menuju kelas Setyo masih kepikiran pertanyaan Ani tadi."Kenapa Ani tiba-tiba bertanya hal itu, dan kenapa aku merasa Ani cemburu ketika aku lebih perhatian kepada Indah". Ucap Setyo dalam hati.

Hallo guys nih chapter terbarunya, admin maksain update sekarang soalnya biar gak ribet nanti hari sabtu buat update 2 chapter sekaligus. Dan insyallah sabtu sekarang bakal ada chapter yang terbarunya. Jadi ikutin terus ya Guys :). And don't forger always support me y :).





Katakanlah(Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang