Setelah melaksanakan upacara bendara. Ani, Setyo, dan Indah hendak pergi ke kelas. Tampaknya Setyo merasa kelelahan setelah upacara bendera. Karena, dia sempat terlihat nervous sekali ketika upacara tadi. Ani dan Indah bisa melihat itu dari keringat dingin yang bercucuran dari badan Setyo. Tapi untungnya semua berjalan lancar, tidak terjadi kesalahan. Tapi, kepala sekolah sempat memberi masukan sedikit kepada pembaca teks Undang-Undang Dasar. Yang tidak lain adalah setyo. Kepala sekolah memberi komentar kepada pembaca teks Undang-Undang Dasar agar tidak terlalu cepat untuk membaca teksnya, tapi soal yang lainnya tidak ada kesalahan yang berarti. Setyo tidak bisa menolak masukan kepala sekolah karena memang benar dia salah. Jadi, Setyo memanfaatkan masukan dari kepala sekolah agar membuat dia lebih giat berlatih lagi biar dia tidak nerveous lagi. Balik ke cerita ya. Mereka pun berjalan menuju kelas.
"Hahahaha aduh yang tadinya paling semangat, kok nervous sih pas hari H nya".
Indah berkata sambil tertawa. Ani pun ikut berbicara agar perkataan Indah tidak menyakiti hati Setyo yang sedang terlihat memikirkan perkataan yang diucapkan oleh kepala sekolah.
"Eh kebiasaan mulu lu ndah ngetawain orang mulu. Udah tau Setyo lagi kepikiran sama kejadian pas tadi di lapang, bukannya support dia biar kgk nge down. Ini malah diledekin".
Indah menjawab sambil memperlihatkan muka bersalah kepada Setyo.
"Iya, maaf ya yo abisnya kamu kebiasaan sih semangat mulu. Kirain udah bener bener siap eh malah masih nervous".
Ani menjawab dengan nada tegas.
"Eh Indah minta maaf yang bener, jangan minta maaf tapi masih bikin nge down Setyo".
Indah menjawab dengan memperlihatkan muka bersalah sambil mengisyaratkan tangan yang ingin meminta maaf.
"Kebiasaan mulu nih mulut ya gak bisa di jaga kata katanya. Aduh maaf ya setyo aku ngomongnya gini mulu abisnya dah kebiasaan sih. Maafin ya".
Setyo menjawab dengan tenang.
"Iya gk apa apa. Udah biasa kok kamu ngomongnya gitu mulu. Engga kok ni aku gak nge down pas tadi dikasih masukan sama kepala sekolah. Malahan aku ngerasa bersyukur banget tadi dikasih tau gitu, jadi aku bisa memperbaiki kesalahan yang aku lakuin tadi biar kgk keulang lagi".
Ani dan Indah mengacungkan jempol dan memperlihatkan muka takjub.
"Salut lah aku sama kamu yo dari dulu gak berubah berubah sifat mu. Kalau aku yang diposisi kamu. Aku pasti udah kepikiran".
Ujar Indah.
"Jangan gitu ah terlalu berlebihan kalian. Udah ah mending kita buru buru ke kelas, takutnya udah ada guru".
Mereka pun bergegas pergi ke kelas. Sesampainya di kelas Indah dan Ani terkejut ketika melihat di meja Indah ada sebatang coklat yang sudah dihias dengan indah, dan sebuah surat bersandar dipinggirnya. Yang bertuliskan."Ku tunggu di tempat biasa".
KAMU SEDANG MEMBACA
Katakanlah(Slow Update)
RomansaTidak terasa. Indah, Ani, dan Setyo. Sudah menjadi sahabat sejak mereka masih duduk dibangku SD. Mereka hampir setiap hari bermain dengan riang gembira. Kemana pun mereka pergi, mereka pasti selalu bersama. Hari berganti hari mereka pun tumbuh menja...