x

1.4K 215 59
                                    

___|||___

Entah sudah berapa kali Eunbi memohon ampun pada kedua wanita di depannya. Wajahnya sudah basah akan airmata yang mungkin sudah mengering sebab dirinya terus-terusan menangis sejak tadi.

Mari kita ulas sedikit kejadian sebelumnya.

Sebelumnya Eunbi telah bertemu tatap dengan Aerin yang sama terkejutnya dengan dirinya. Bisa dia lihat kalau Aerin menatapnya penuh kebencian karena pasti Moyeon sudah memberitahukan semuanya pada menantunya itu.

Eunbi merinding. Berdiri mematung kaku tanpa bisa bergerak sedikitpun. Ia hendak pamit lalu pergi dari sana kalau saja salah satu pergelangan tangannya tidak ditahan oleh Aerin.

"Kau pikir kau mau kemana?" seringaian wanita Ahn itu muncul ketika bersitatap dengan Eunbi. Ia terkekeh sinis. "Jadi Jungkook sudah terjerat dengan kecantikan dan pesona mu yang ternyata palsu?" katanya, semakin mengeratkan cengkramannya pada pergelangan tangan Eunbi. "Dasar jalang!"

Plak!

Tamparan itu begitu cepat sampai membuat si gadis Hwang tersentak kaget. Rasa panas menjalari pipinya tatkala merasakan tamparan Aerin yang bukan main kerasnya.

Dan selanjutnya ia hanya bisa pasrah saat tangannya ditarik kembali masuk kedalam rumah. Sementara Moyeon yang menyaksikan hal itu hanya memberikan seulas senyum tipis. Dalam hati mendukung penuh sang menantu yang kini tengah memberi pelajaran pada Eunbi, si pengasuh tidak tahu diri.

Bruk!

Aerin mendorong tubuh mungil itu dengan keras hingga punggung si gadis Hwang membentur sofa disana. Ia kemudian berjongkok, mencengkram dagu Eunbi sampai membuat empunya meringis sambil memohon ampun.

"Jangan menunjukkan wajah melasmu yang menjijikkan itu padaku, sialan!" bentaknya sambil menjambak kuat rambut Eunbi.

Merasa belum puas Aerinpun melayangkan tangannya lagi untuk mendaratkan tamparan diwajah cantik pengasuh anak-anaknya ini. Disertai dengan teriakkan serta bentakannya pada Eunbi semakin membuatnya seperti kesetanan menyiksanya.

Plak!

Plak!

"Dasar jalang sialan! Bangsat! Mati saja kau!"

Bugh!

Kali ini ia menendang perut Eunbi. Membuat Moyeon yang menyaksikan itu semua meringis menahan ngilu, tapi tak lantas membuatnya merasa iba pada Eunbi yang sudah terkapar lemah disana.

"Mati kau! Mati!" Aerin tertawa jahat. "Berani-beraninya kau merebut Jungkook dariku, kau pikir kau itu siapa, hah?! Kau pikir kau pantas bersanding dengannya?!"

Bugh!

Eunbi terbatuk. Wajah cantiknya kini penuh dengan luka. Pipinya memerah, sudut bibirnya sobek karena terkena kuku panjang Aerin. Perutnya pun terasa sakit, membuatnya kembali terbatuk-batuk hingga mengeluarkan darah.

"M-maafkan akuㅡuhuk!ㅡtapi aku sa-sama sekali tidak berㅡuhuk! Uhuk!ㅡniat untuk merebut Tuan J-Jungkook dari A-anda." lirih Eunbi, susah payah.

Tapi sayangnya Aerin tak percaya begitu saja dengan kata-katanya. Maka dari itu ia sudah bersiap menjambak Eunbi kalau saja pintu rumahnya tidak terbuka. Menampilkan sosok Jungkook beserta kedua anaknya yang berlari menghampiri mereka.

"AHN AERIN!" bentak Jungkook, kalap melihat Eunbi yang begitu mengenaskan di depan matanya. "Apa yang kau lakukan padanya, hah?!"

Sama dengan sang ayah, duo H terlihat sangat terkejut melihat keadaan Momma mereka yang sangat memprihatinkan itu. Heejin mendekat pada Eunbi sebelum memeluknya dari samping. Sedangkan Haejin sibuk mencari tisu untuk mengelap darah disekitar mulut Eunbi.

Mendapati pemandangan begitu membuat Aerin mendengus keras-keras. Ia menatap nyalang Jungkook dan Eunbi bergantian. "Jadi kau lebih memilih pengasuh murahan itu, iya?!"

"AERIN!" kalau saja dia bukan wanita pasti Jungkook sudah mendaratkan tamparannya dipipi sang istri. "Kau gila? Apa salahnya sampai kau berbuat begini padanya?"

"Apa salahnya? Kau masih bertanya apa salahnya?" wanita Ahn itu tertawa sinis. "Dia sudah merebutmu dariku, Jeon Jungkook!" teriak Aerin, marah. "Haejin, Heejin, pengasuh kalian itu berusaha merebut ayah kalian dari Mommy. Menjauhlah darinya!"

Duo H kontan mematung karena terkejut untuk yang kedua kalinya. Mereka bertatapan sebelum menatap Eunbi. "B-benarkah itu, Momma?" Heejin bertanya dengan lesu.

"Apakah Momma berusaha merebut Daddy dari Mommy?" tambah Haejin.

"T-tidak, bukanㅡuhuk!ㅡbegitu!" Eunbi panik.

Namun sayangnya kedua bocah itu masih polos sehingga dengan mudahnya terpengaruh oleh ucapan ibu kandung mereka. Yang mereka pikirkan adalah bagaimana jika nanti Eunbi merebut ayah mereka sementara ibu mereka menangis? Lalu bagaimana jika Eunbi merebut Jungkook, mereka berdua ditinggalkan begitu saja?

Lantas kedua bocah itu berdiri bersamaan kemudian menjauhkan diri dari Eunbi yang hanya bisa menangis diam-diam. Merasa sakit hati sebab dua malaikat yang telah dianggapnya sebagai anaknya sendiri tak mempercayainya.

Tentu saja. Eunbi pikir dirinya ini siapa? Dia hanya orang asing yang kebetulan masuk kedalam kehidupan keluarga ini.

"Momma jahat!" teriak Heejin sebelum berlari memeluk Moyeon.

Aerin tersenyum puas, sedangkan Jungkook mengepalkan tangannya emosi.

Tanpa memperdulikan apapun ia segera mengangkat tubuh Eunbi; menggendongnya keluar dari rumah tanpa menghiraukan teriakkan sang istri dari dalam.

Jungkook membaringkan Eunbi yang sudah pingsan disampingnya. Menatap wajah cantik penuh luka itu dengan tatapan penuh kekhawatiran serta ketakutan. Ia meremas stirnya. Kalau sampai terjadi sesuatu pada Eunbi, Jungkook bersumpah tidak akan memaafkan Aerin.

Atau mungkin Jungkook bisa saja mengajukan gugatan cerai pada wanita itu. Tak menyangka juga kalau wanita yang begitu ia cintai sampai membuatnya lupa pada Eunbi ternyata adalah psikopat menyeramkan. Begitu terobsesi padanya hingga membuat dirinya sendiri gila.

Chup!

Dengan lembut ia mengecup dahi Eunbi lamat-lamat. Sekali lagi menatap wajah cantik itu. "Aku mencintaimu, Eunbi." gumam Jungkook. "Semoga tidak terjadi apa-apa padamu."

Setelah itu Jungkook segera menjalankan mobilnya. Melesat menuju ke rumah sakit agar tidak terjadi apa-apa pada gadis yang telah membuatnya berpaling itu.

___|||___

Kdg suka males kalau udh update stlh sekian lama, soalnya ga pd ngasih komen apapun. Paling bnyk komennya dichapt kmrn tapi itu juga isinya: "next dong kak, lanjutin plis," pas giliran update aja sepi.

Jd ydhlah, maaf kl kekanakan atau lebay, tapi tau kn gmn rasanya? :)

Maaf bnyk bct.

Forbidden Desire ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang