xiv

1.3K 183 23
                                    

___|||___

Jungkook seakan enggan beranjak darimanapun saat ini. Dia lebih betah memandangi jendela kamarnya yang besar sambil duduk menekuk kedua lututnya.

Lelaki Jeon itu rindu Eunbi.

Sejak mengetahui Eunbi tidak ada dirumah sakit ia segera mengajak kedua anaknya pulang ke rumah, kemudian ia pergi lagi untuk mencari Eunbi. Sayangnya hasilnya nihil sebab si gadis Hwang tidak ada dimanapun. Ia putus asa.

Sedangkan tanpa diketahuinya sang istri diam-diam tertawa dalam hati melihat betapa sedih dan terpukulnya Jungkook begitu tahu gadis yang sangat dicintainya menghilang.

Aerin memuji Yeonjun berkali-kali dalam hati. Wanita itu tidak peduli jika nanti Yeonjun berbuat sesuatu pada Eunbi, dia hanya memberi perintah pada pemuda itu untuk membawa Eunbi pergi jauh. Selebihnya ia tidak ingin tahu ataupun peduli.

Tak seperti remaja-remaja yang sedang galau atau sedih bila ditinggal orang terkasih pasti enggan beranjak dari kamar untuk sekedar makan, Jungkook justru akan keluar dari kamar jika sudah sangat merasa lapar lalu setelahnya berangkat kerja.

Bahkan tak jarang lelaki itu selalu memaksakan tubuhnya supaya bekerja lebih keras hingga membuatnya pulang larut.

Mendapati kondisi sang ayah yang jauh dari kata baik tentu membuat duo H merasa kasihan sekaligus sedih. Mereka juga sama terpukulnya seperti Jungkook saat mengetahui kalau Momma mereka hilang. Apalagi keduanya belum sempat mengucap maaf pada Eunbi.

"Daddy ...,"

Jungkook menghela napas berat mendengar panggilan itu. Matanya memejam sebentar sebelum kembali terbuka, ia kemudian berbalik menatap kedua anaknya dengan senyum yang dibuat-buat.

"Ya, sayang? Kenapa?"

Baik Haejin maupun Heejin bisa melihat dengan jelas bagaimana lingkar hitam itu tampak menghiasi bagian bawah mata sang ayah. Sudah dibilang ayahnya ini jauh dari kata baik.

"Ayo, jalan-jalan! Heejin dan Kakak tidak ingin Daddy diam terus dikamar, kami juga sedih, Dad. Tapi kami tidak ingin Daddy seperti ini," suara si kecil Heejin memelan diakhir kalimat.

"Itu benar. Setidaknya, ayo kita keluar untuk mencari udara segar. Momma pernah bilang kalau kita punya masalah sebaiknya kita cerita, atau paling tidak kita lupakan sejenak masalah kita dengan mencari udara segar diluar sana." sambung Haejin.

Oh, harus berapa kali Jungkook berdecak kagum? Rupanya gadis Hwang itu tidak hanya mengasuh kedua anaknya melainkan juga turut mengajarkan hal-hal yang selama ini tak terpikirkan olehnya. Mendadak Jungkook jadi merasa tidak berguna sebagai seorang ayah.

Lantas lelaki itu bangkit dari posisi duduknya, "Ayo, kita jalan-jalan!" putusnya sambil menggandeng tangan mungil duo H.

ㅡ|||ㅡ

Yeonjun menatap aneh kearah Eunbi yang tengah duduk dipinggir danau di depan rumah mereka.

Ada apa dengan gadis itu, eh?

Omong-omong mereka sudah lumayan dekat sekarang ini. Awalnya memang terasa canggung apalagi ketika mengingat Yeonjun ini adalah orang suruhan Aerin, siapa tahu dia bisa melukai Eunbi sewaktu-waktu 'kan?

Tapi untungnya pemuda itu ternyata memiliki hati yang lembut, ia begitu baik pada Eunbi hingga tanpa sadar keduanyapun menjadi dekat satu sama lain. Eunbi baru tahu kalau pemuda sekeren Yeonjun ternyata hanyalah seorang bocah ingusan nan barbar. Membuat gadis itu jadi merasa memiliki seorang adik.

Puk!

"Hoi, kau kenapa, Kak?" tanya Yeonjun usai menepuk bahunya.

Pada awalnya Yeonjun merasa aneh ketika memanggil Eunbi hanya dengan namanya saja, apalagi saat tahu kalau gadis itu lebih tua setahun darinya. Maka pada akhirnya Eunbi menyuruh pemuda itu untuk memanggilnya 'Kak Eunbi' saja.

"Mm, aku bosan, Jun," keluh Eunbi sambil melempar batu ke dalam danau. "Bisakah kita jalan-jalan keluar?"

Permintaan itu membuat si pemuda Choi menimbang-nimbang dengan ragu untuk sesaat. Bagaimana kalau nanti ada seseorang yang Eunbi kenal melihat mereka? Kalau itu terjadi Nyonya Aerin mungkin sudah memenggal kepalanya.

Yeonjun bergidik ngeri tanpa sadar, "Tapi kakㅡ"

"Aku akan pakai jaket, topi, dan masker supaya tidak dikenali. Ya ya ya, boleh, ya?" 

Sifat Eunbi akan sangat jauh berbeda jika dihadapan Yeonjun. Meski baru saling mengenal tidak lama tapi Eunbi sudah menganggap kalau Yeonjun itu adiknya, maka dari itu ia tak segan-segan menunjukkan sifat aslinya.

Salah satunya ya merengek bak seorang bocah pada ibunya dihadapan Yeonjun saat ini. Gadis Hwang itu seakan tahu kalau Yeonjun tidak akan tega menolaknya.

"Ya, baiklah." Hembusan napas pasrah keluar dari belah bibir Yeonjun.

Tuh 'kan, Eunbi bilang juga apa.

"Yeay! Yeonjun yang terbaik!"

Yang dikatai hanya mencibir dengan kedua bola mata berputar malas.

...

"Daddy, aku ingin naik itu bersama dengan Heejin! Boleh, ya?"

"Mau Daddy temani?"

"Tidak!" tolak Heejin, keras. "Kami sudah besar, Dad! Kami bisa naik itu hanya berdua saja,"

Jungkook tertawa, "Baiklah, Daddy akan cari makanan dulu, ya,"

Setelah itu Jungkook pergi untuk mencari beberapa makanan ringan yang dapat mengganjal perutnya. Ia hendak membeli minum kalau saja di depannya ia tak melihat sosok yang sangat ia kenali.

Eunbi.

Ya, itu pasti Eunbi! Bagaimanapun Jungkook hafal dengan baik bagamana postur tubuh gadis itu. Tapi tunggu, agaknya Jungkook baru saja menyadari kalau disamping gadis itu ada seorang pemuda asing.

Entah itu siapa, tapi yang jelas hal itu membuatnya amat sangat tidak suka. Untungnya pemuda itu sempat izin pada Eunbi untuk pergi meninggalkannya sebentar entah kemana, membuat Jungkook punya kesempatan mendekatinya.

"Tu-Tuan Jungkook?" Eunbi terbata begitu salah satu tangannya dicekal oleh lelaki yang sudah lama ini ia lupakan. Terimakasih pada Yeonjun yang dapat membuatnya lupa pada sosok di depannya ini.

Namun sialnya karena pertemuan tak terduga ini membuat Eunbi kembali jatuh pada Jungkook hanya karena menatap matanya tadi. Ia tak bisa berbohong kalau dirinya juga rindu.

Buru-buru Eunbi menepis pikirannya itu. Ingat, Eunbi, lelaki ini bukan miliknya! Dia tidak berhak memiliki perasaan seperti itu.

Baru saja si gadis Hwang hendak menolak si lelaki Jeon, tanpa di duga-duga Jungkook menariknya lebih cepat dari yang ia kira. Tanpa memikirkan kedua buah hatinya yang masih ada disana ia segera pergi meninggalkan mereka bersama dengan Eunbi dalam genggamannya.

___|||___

seneng gak nih jodohnya beomgyu, pacarnya yeonjun, selirnya soobin update? :v

Forbidden Desire ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang