1. First Meeting

5.2K 620 59
                                    

Jisung tidak mengerti mengapa kakeknya dengan tiba-tiba ingin dirinya mengikuti kursus tari ?

Kenapa ?

Why ?

Mengapa kakek yang biasanya selalu ingin dirinya cepat menikah dan melupakan tentang keinginannya menjadi penyanyi itu tanpa disangka-sangka menyuruhnya untuk segera daftar kursus tari.

"Katanya kamu mau jadi penyanyi ? Ya asah kemampuanmu. Jangan hanya bermain dengan kamera lalu bernyanyi-nyanyi sendiri." ㅡ well, kakek Han tidak tahu dengan youtube Jisung bergelimpangan harta, ya Jisung seorang youtuber yang sudah memiliki banyak subscribers. Dan itu sudah menjadi pekerjaan tetapnya, setidaknya untuk saat ini.

Dan yang lebih anehnya lagi, Jisung diberi uang dan pakaian baru yang nyaman untuk latihan menarinya kelak. Selama ini kakeknya bodo amat dengan aktivitas cucunya itu di youtube.

Terlebih lagi, kakek Han juga memberi tahu di mana dia harus kursus padahal Jisung tahu kakeknya itu tidak mengerti masalah beginian. Bagaimana seseorang yang selalu berada di rumah dan hanya menyesap kopi mengetahui tempat kursus yang kata kakeknya itu terbaik ?

Jisung meremas kertas bertuliskan sederet kalimat dibarengi nomor itu pelan, mengusir acara gugupnya karena sudah berada di depan pintu dengan alamat yang sama di kertas dalam genggamannya.

Ini baru kali pertama dia akan berlatih tari dengan orang lain, biasanya dia hanya latihan secara otodidak melalui youtube.

Dia bersiap memegang gagang pintu transparan gedung calon tempat kursusnya itu namun seorang yang keluar dari pintu membuatnya urung. Pemuda dengan surai hitam itu terdorong ke belakang sedikit kaget.

Jisung membenarkan letak maskernya. Dia memang belum melepas maskernya, berniat melepasnya ketika sudah memasuki gedung.

"Oh, maaf."

Pemuda yang baru saja keluar melalui pintu itu membungkukkan badan melihat ada orang lain di depan pintu yang menampilkan wajah gugup ? Kaget ? Atau ekspresi apa ini karena hanya terlihat kedua mata Jisung.

"Tak apa."

"Kamu ingin ke tempat kursus ini?" Pemuda yang lebih tinggi dari Jisung itu berinisiatif tanya ketika Jisung lama bergeming.

Pemuda dengan hoodie putih polos kebesaran itu pun mengangguk. Jisung merasa tidak asing dengan wajah pemuda di depannya itu.

"Silakan masuk, nanti kamu akan bertemu adikku. Aku mau keluar sebentar."

Jisung mengangguk lalu pemuda tadi melanjutkan langkahnya.

Jisung memasuki gedung itu. Di dalam sana sudah disambut seorang lelaki dengan pakaian rapi. Di mejanya terdapat plakat atau apa itu Jisung tak tahu namanya yang tertera nama Lee Daehwi.

Mungkin ini yang dimaksud orang tadi adiknya ? Batin Jisung.

"Kamu kak Jisung ya ?" Lelaki tadi bertanya kepada Jisung yang masih mematung di depan pintu sembari melepas maskernya. Lelaki itu melihat Jisung dan melihat layar ponselnya bergantian.

"Benar!! benarrr kamu kak Jisung!!"

Mungkin salah satu pelanggan akun youtubeku? Jisung lagi-lagi menerka dalam hati.

Daehwi langsung bangkit dari duduknya dan menghampiri Jisung.

"Kakak bertemu seseorang kan saat di depan tadi ? Itu tadi kak Minho. Orang yang akan dijodohkan dengan kakak!"

Jisung kaget. Nama yang diutarakan lelaki itu juga tidak asing tapi bukan itu yang menjadi masalah Jisung dan yang membuat dirinya kaget.

"Dijodohkan?!!!??"

Lelaki bernama Daehwi itu tak kalah kaget karena Jisung berbicara dengan nada tingginya.

"Iya, dijodohkan. Kakak tidak diberitahu kakek Han ?"

Jisung menggeleng.

"Itu tadi Lee Minho, solois dari starlight entertainment. Sepertinya kakak tidak mengenalinya. Dan yah, itu calon kakak."

Pantas Jisung tak asing dengan wajah dan nama pemuda tadi.

Ada gajah di balik batu ternyata kakek Han.

Pemuda dengan pipi yang selalu diolok-olok temannya itu membeku. Masih memroses segala hal yang baru saja terjadi.

Jadi dia dijodohkan dengan Lee Minho solois ternama yang juga pelatih tari di sini oleh sang kakek ?

Kok enak.

Sepertinya kali ini dia tak akan menolak, ya mana bisa menolak emas ?

Perasaan bisa ada karena terbiasa. Motto hidup Jisung mulai hari ini.

Dia berharap Minho juga berpikir hal yang sama.

Dia berharap Minho juga berpikir hal yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Bagaimana???



Janur Kuning | minsung✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang