15. Pindah

1.9K 290 29
                                    

"Sebenarnya aku menyukai Jisung."

Atmosfer antar dua orang itu menjadi tidak enak setelah ucapan Hyunjin.

"Itulah mengapa kakek memilih menjodohkan Jisung dengan putra keluarga Lee, kakek tahu jika aku menyukainya."

"Itu juga alasanku pindah keluar negeri, supaya aku dapat menghentikan perasaan bodoh dan salah ini. Bagaimana aku bisa menyukai adikku sendiri?"

Minho kebas. Kardus yang dia bawa jatuh. Jalannya yang tadi tertatih kini sempurna diam.

Ekspresi yang diperlihatkan Minho pun memprihatinkan.

"BERCANDA!!!"

Seperti berhasil mengerjai Minho, Hyunjin yang tadi berada di belakang Minho pun berlari ke dalam rumah baru pasangan muda itu sembari membawa beberapa perabotan.

"Adik ipar jangan serius begitu wajahnya!!" Hyunjin dengan tawa kencang kembali bersuara membuat Minho naik pitam. Hawanya sudah tidak enak di sana.

"By, ada apa?" Tepukan di pundak Minho menyadarkannya untuk tidak marah pada kakak ipar yang lebih muda darinya.

"Hyunjin bercanda keterlaluan," jawab Minho jujur.

Dahi Jisung mengerut tanda heran dan bingung, "Bercanda soal?"

"Ya begitu deh, tidak perlu dibahas lebih lanjut, lebih baik kita lanjut beres-beresnya keburu siang," usul Minho dan disetujui oleh Jisung karena mereka berdua sudah menenteng kembali kardus yang tadi Minho jatuhkan dan Jisung letakkan.

***

"Sebenarnya tidak sepenuhnya bercanda," Jisung memulai perbincangan mereka berdua.

Capai mereka rasa tapi Jisung tetap ingin berbicara mengenai hal ini ketika Minho tadi disela beres-beres mengungkapkan candaan kakak kembarnya.

Hyunjin telah pulang ke rumah keluarga Han, rencananya besok pagi dia akan kembali ke Amerika karena pekerjaannya sudah menumpuk minta dijamah. Hyunjin juga sudah berpamitan dengan mereka berdua, pun juga Jisung dan Minho telah mengucapkan terima kasih karena Hyunjin telah mau membantu mereka pindahan tadi pagi.

"Hyunjin memang menyukaiku," Jisung meletakan gawainya di atas nakas.

"Benarkah?" Minho bertanya penasaran namun tubuhnya dia letakkan di atas kasur, capai.

Jisung mengangguk, "Dia mengungkapkannya. Tentu saja aku menolak, bagaimana bisa saudara saling menyukai? Aku memang menyukainya tapi suka antar saudara, tidak lebih."

"Jadi aku harus percaya pada siapa, by? Kata Hyunjin tadi hanya bercanda? Aku bingung, seperti berada di cerita fanfiksi yang kamu buat. Pusing," Minho mengacak rambutnya frustasi.

Jisung yang melihatnya pun naik ke kasur dan berusaha memeluk Minho yang sudah telentang di atas kasur, kaos yang basah karena keringat tak menjadi halangan Minho untuk membalas pelukan tersayangnya.

"Aku juga berharap itu sekadar candaan tapi untuk sekarang yang terpenting dia baik-baik saja, aku sempat khawatir karena setelah dia mengungkapkan itu dia jarang pulang ke rumah dan tiba-tiba memutuskan keluar negeri tanpa berunding padaku, dia juga hanya pamit pada orang tuaku. Padahal sebelumnya hal sekecil apapun bahkan sekadar membeli sikat gigi warna biru atau hijau saja dia berunding padaku."

Lelaki berhidung mancung itu mengelus pipi Jisung saat mendapati kedua mata yang tertutup milik Jisung mengeluarkan air mata.

Ini fakta baru yang Minho dapat.

Tidak menyangka jika hal seperti ini akan ada di kehidupannya. Seperti yang sudah diungkapkannya tadi mengenai dirinya yang seperti hidup di dunia fanfiksi yang Jisung tulis, karena memang mirip kisahnya. Kisah cinta antar saudara yang berujung sad ending bagi keduanya.

"Baby, jangan menangis," ucapan lembut Minho mampu membuat Jisung jatuh kembali.

Jisung memilih membuka kedua matanya dan menatap sepasang mata di hadapannya, mata milik suami tercinta.

"Tenang saja, Hyunjin pasti baik-baik saja, dia pasti mampu menghapus perasannya padamu. Kamu harus percaya supaya hal itu akan jadi nyata," Minho kembali membisikkan kalimat-kalimat penenang sembari memeluk Jisung erat, tak lupa elusan dia berikan di punggung Jisung.

Jisung beruntung mempunyai Minho dalam hidupnya. Beribu ucapan terima kasih ingin selalu Jisung ucapkan pada kakek Han jika mampu.

***















Hampir sebulan gak update, hmm, gak nyangka

Ada yang kangen??

Oiya, work ini sama seperti Entitas Candu tempo dulu, tanpa alur. Jadi kalau work ini berhenti di sini ya gak papa eheheeeheee

Janur Kuning | minsung✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang