5. Persiapan

2.9K 457 21
                                    

Satu minggu lebih lima hari berlalu begitu saja. Kakek Lee benar jika Wedding Organizer yang dipilihnya adalah terbaik.

Dua hari lagi pernikahan mereka akan digelar.

Minho dan Jisung hanya tim melihat, mencoba, mengomentari, lalu memutuskan. Semua yang mencari dan tetek bengkeknya pure diurus oleh keluarga mereka sendiri.

Minho tentu senang, dia tak perlu repot-repot dan lelah mengurusi pernikahannya namun berbeda dengan Jisung yang merasa tidak enak dengan keluarga Lee yang terlalu banyak membantu pernikahannya dengan Minho yang akan diadakan beberapa hari ke depan.

"Kak, apa kita tidak terlalu merepotkan keluargamu?"

Saat ini mereka berada di gedung tempat mereka harus fiting kemeja. Seharusnya ini dilakukan seminggu yang lalu tapi karena ada beberapa hal jadi baru dilakukan hari ini. Lagi-lagi kakek Lee yang memilihkan kemeja untuk mereka berdua. Semoga saja pilihan kakek Lee tidak kuno.

"Biarkan saja, mereka juga senang direpoti seperti ini, apalagi kakek, kan aku cucu pertama jadi beliau heboh sekali dengan acara pernikahan ini."

"Aku juga cucu pertama, yang menikah sih, tapi kakek sepertinya tidak terlalu mengurusi pernikahanku ini, Kak."

"Kakekku memang lebay, sayang. Sudahlah jangan terlalu dipikirkan."

Rasa panas menjalar di pipi Jisung hanya karena kata sayang yang dilontarkan Minho dan juga elusan lembut di puncak kepalanya dia rasakan berikutnya.

"Aduh lucu sekali sih calon pasangan hidupku ini," tangan Minho beralih dari puncak kepala menjadi mencubit pipi gembul Jisung, membuat lelaki itu mengaduh kesakitan.

"Maaf maaf aku tidak tahan, sayang hehe."

Lagi, Jisung seharusnya menyuruh lelaki di sampingnya ini berhenti memanggil dirinya sayang jika tidak mau mati muda karena jantungnya dituntut dipacu lebih cepat dari biasanya.

Seorang lelaki manis dengan rambut pirang menghentikan aktivitas Minho menggoda Jisung. Dia adalah designer yang membuatkan kemeja untuk mereka berdua.

"Ini adalah pilihan kakek Lee, untuk saudara Lee Minho kakek memilih warna hitam dihiasai kancing perak mengilat ini lalu untuk saudara Han Jisung kakek memilihkan warna putih tulang dengan kancing hitam batu marmer ini," Minho dan Jisung hanya manggut-manggut mencoba memahami dan menelusuri setiap inci kemeja yang ditenteng tangan kanan dan kiri lelaki di depannya ini.

Tidak buruk, pikir Minho.

Untunglah, pilihan kakek Lee bagus, terlampau bagus malah kalau menurut Jisung.

Mereka berdua mencoba di ruang ganti, tentu saja masih berbeda ruang. Mereka ingat jika belum sah.

"Kamu cantik, aku semakin tidak sabar sayang," gumam Minho di samping telinga Jisung baru saja keluar dari ruang ganti.

Minho sungguh tidak sabar menunggu hari H.

Minho sungguh tidak sabar menunggu hari H

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Terima kasih kuucapkan untuk kalian yang selalu memberikanku bonus. Kalian harus tahu jika kalian ini termasuk moodku ♡♡♡

Keberadaan kalian yang sering meninggalkan komentar itu berharga♡

Janur Kuning | minsung✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang