Di luar dugaan dua sejoli itu. Mereka malah cepat sekali akrab. Padahal waktu pendekatan yang diekspektasikan lebih lama daripada ini. Mereka ternyata nyaman satu sama lain lebih cepat.
Tak ayal jika saat ini sejoli itu sudah mengumumkan tentang pernikahan pada keluarga besar dan langsung disambut bahagia oleh kedua keluarga besar itu.
Kakek Han adalah orang pertama yang mengusulkan tempat pemberkatan.
Kakek Lee adalah orang pertama yang mengusulkan wedding organizer.
Kedua kakek ini lebih semangat daripada kedua mempelai.
"Iya, kami menurut saja dengan usulan kakek-kakek sekalian," Jisung bernada jenaka menanggapi usulan kakeknya.
Minho sendiri sudah tak peduli mau bagaimana pernikahannya, yang penting Jisung nanti akan sah miliknya.
"Bagaimana jika dua minggu lagi?" Mama Lee mengusulkan tanggal setelah berdiskusi tentang jadwal kedua keluarga.
Minho senang sedangkan Jisung khawatir. Dua minggu adalah waktu yang terlalu singkat untuk sebuah persiapan pernikahan.
Bagaimana dengan fans Minho yang sumpah hampir seluruh Korea cinta dengan solois ini?
"Sebelum itu Minho akan bertemu dengan pers, mengumumkan jika kalian berkencan dan dua minggu lagi akan segera menikah," papa Lee berbicara enteng.
Minho mengacungkan jempolnya pada sang papa, membuat dirinya dihadiahi cubitan sayang oleh Jisung.
Minho adalah pribadi yang ceroboh dan semau sendiri, asal itu sesuai kehendaknya. Setidaknya itu sifat yang Jisung dapatkan dari seorang Minho ketika masa pendekatan mereka berlangsung.
"Tidak bisa diundur pa ma?" Negoisasi Jisung lontarkan pada papa dan mama Lee. Orang tua Minho sendiri yang menyuruh Jisung memanggil mereka seperti Minho memanggil mereka, katanya nanti kan orang tua Minho juga akan menjadi orang tua Jisung.
"Tidak, Jisung ah. Dua minggu sudah waktu terlama. Mama sudah tidak sabar mengusir Minho dari kartu keluarga."
Jisung terkekeh pelan, tahu jika calon mertuanya itu bercanda dengan ucapannya tadi. Minho mendengus tak suka.
"Aku juga ingin segera punya kartu keluarga sendiri wheee," Minho dan kekanak-kanakanny menjulurkan lidah pada mamanya sendiri.
Untung yang melakukan itu putra sulungnya, kalau tidak sudah sampai Antariksa bersama konstelasi bintang tubuh Minho saat ini, oh ayolah ini terlalu hiperbola.
"Nah Jisung, kelakuan seperti ini yang harus bisa kamu tahan. Dia ini sulung tapi tidak seperti anak sulung. Kamu sabar ya menghadapi suamimu ini kelak," mama Lee lagi-lagi secara tidak langsung menjelekkan putra sulungnya itu.
"Mama loh! Ini putra sendiri kalau mama lupa!"
"Sudah, sudah. Jangan membuat calon mantu imut papa ini bingung. Jisung, semoga kamu siap ya dengan pernikahan yang akan dilakukan dua minggu lagi ini?" Papa Lee menengahi ditambah bertanya kesanggupan Jisung.
Jisung mengangguk mantap, sudah bertekad dia dengan segala konsekuensi yang akan dia dapat nanti setelah menikahi Minho, sang solois ternama.
"Kamu tenang saja untuk masalah persiapan pernikahan, kamu tinggal santai. Kami yang akan menanggani semuanya," papa Lee menambahkan.
"Nanti merepotkan pa," Jisung merasa tidak enak.
Papa Lee menggeleng, "Sudah kamu lebih baik mengobrol di halaman belakang dengan Minho, setelah ini papa mama akan berbicara dengan kakek."
"Ya sudah, dadah papa!!"
Minho langsung mengambil tangan kanan Jisung dan membawa lelaki yang lebih muda dua tahun darinya itu ke halaman belakang sesuai permintaan papa Lee.
Selamat datang pembaca baru~
Semoga betah di ladang baru tempat php gincu ini ehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Janur Kuning | minsung✓
FanficJisung tidak tahu salah satu alasan perubahan sikap kakek Han adalah dirinya yang ingin dijodohkan.