Minho belum memberitahu rahasianya, Jisung memaklumi. Meski sudah menjadi pasangan sehidup semati tapi yang namanya privasi tetap harus dijaga, Jisung mau menghargai itu. Jika sudah siap Minho pasti akan bercerita, itu pikir Jisung.
Saat ini Jisung sedang berselancar di sosial media, bersantai dalam sehari ini dan juga istirahat latihan menari, capai juga tiap hari latihan sedangkan Minho sedang di kantor, hari ini suami Jisung itu ada rapat untuk mendebutkan grup baru beberapa bulan lagi.
Ting tung!
Suara bel di rumahnya berbunyi, membuat Jisung mau tidak mau harus membukanya.
Dilihatnya dari cctv siapa gerangan yang mengganggu acaranya santainya.
Jisung heran karena yang datang adalah si pemanggil Minho dengan sebutan kitten. Kakak sekaligus teman masa kecil Minho dia bilang.
Jisung pun membuka pintu supaya si tamu tidak lagi menunggu.
"Hai, ki ah Minho ada?" Mimi menyapa, mungkin dia pikir ini hanya rumah Minho, makanya dia seperti akan memanggil dengan sebutan kitten lagi.
"Ah, Minho sedang di kantor. Ada keperluan apa kalau boleh saya tahu? Nanti saya sambungkan ke Minho."
"Ah, begitu, aku kira dia di rumah, karena dia memberitahu kartu namanya yang mengarahkan ke rumah bukan ke kantor," Mimi berucap lalu menunjukkan kartu nama yang Minho berikan padanya Minggu lalu.
"Mungkin karena kak Mimi orang yang spesial bagi Minho."
Mimi tertawa mendengar jawaban Jisung, "Oh ya, kalau boleh tahu kamu ini siapanya Minho?"
Jisung terlihat ragu untuk menjawab, "Ah, saya..."
"Jika ini rumahnya dan ada kamu, jangan bilang kamu istrinya??????" Mimi bertanya dengan mengebu-gebu.
Jisung mengangguk pelan untuk menjawab pertanyaan Mimi.
"OH MY GOD!! ANAK ITU MENIKAH TAPI TIDAK MENGABARIKU!! AWAS SAJA YAA!!!"
Jisung rasanya mau menutup kedua telinganya saat ini tapi sayangnya dia takut menyinggung si lawan bicara.
"Ah, maaf maaf saya keblablasan, anak itu memang semakin besar semakin tidak menurut lagi haaah."
Jisung memaklumi lalu dia tersenyum canggung.
"Kak Mimi, silakan masuk dulu, duduk di ruang tamu, saya buatkan minum," Jisung akhirnya memilih jalan itu, biar tidak berlanjut teriakannya.
Jisung mengarahkan Mimi ke ruang tamu dan menyuruh perempuan anggun itu untuk duduk sembari dirinya yang akan membuatkan minuman.
Rumah Jisung memiliki dua dapur, satu dapur kotor satu dapur bersih. Dapur bersih ya untuk sesuatu seperti ini, membuatkan minuman untuk tamu misalnya. Letak dapur bersih di dekat ruang tamu dan tidak ada sekat antara ruang tamu dan dapur sehingga saat ini Jisung mengetahui gerak-gerik Mimi yang sedang memandangi beberapa foto di dinding yang tidak banyak karena Jisung dan Minho kan memang tidak mengenal lama.
"Kalian dijodohkan?"
Pertanyaan terlontar dari bibir Mimi ketika Jisung mengantarkan minuman yang telah dia buat. Oh iya, Minho dan Jisung juga tidak memperkerjakan asisten rumah tangga, mereka meniru pola hidup keluarga Lee.
Jisung mengangguk sebagai jawaban.
"Pantas sih, Minho itu pemalu aslinya dan sebelum bisa jadi penari seperti sekarang, Minho itu pendiam, pemurung, dan seperti tidak memiliki gairah hidup."
Jisung mengangguk karena hal itu sudah dijelaskan Minho waktu di studio.
"Dia hanya mau berbicara denganku, dengan orang tuanya yang sekarang dan adiknya pun dia jarang berbicara."
"Eoh?"
"Dari ekspresimu sepertinya kamu belum tahu ya? Itu bukan lingkup untukku bercerita, biar dirinya sendiri yang bercerita nanti."
Mimi mengambil minuman yang dibuatkan Jisung dan menyeduhnya.
"Sebenarnya sulit meninggalkan Minho kala itu, tapi aku harus kuliah di London karena itu sudah jadi mimpiku sejak dulu, sedih meninggalkan dia yang masih smp," terlihat ekspresi Mimi saat ini sedih.
"Oh tidak jangan berprasangka buruk, aku juga sudah menikah, tentu saja dengan yang lebih tampan dari Minho hehehe. Kamu tidak perlu cemburu seperti kali terakhir yang kamu lakukan."
Jisung jadi malu mengingat sifat kekanak-kanaknya Minggu lalu.
"Minho kalau sudah cinta akan menjaga yang dicintainya sepenuh hati kok. Kulihat ekspresi dia waktu kamu meninggalkannya tempo lalu seperti orang yang terlewat panik, terlalu berlebih," Mimi menjelaskan dengan nada serius.
Jisung menunduk malu.
Mimi tersenyum melihat kelakuan malu-malu Jisung,"Jaga Minho baik-baik ya-" Mimi menjeda ucapannya sendiri karena dia ingat belum tahu nama sosok yang ada di depannya ini.
"Jisung, Han Jisung."
"Bukannya sudah Lee Jisung?"
Kembali Jisung menunduk malu.
"Ya ampun lucunya kamu!!" Dengan refleks Mimi menyubit pipi gembil Jisung.
"Ah maaf spontan."
"Tak apa kak."
Mereka saling tawa dan berbagi cerita tentang orang yang sama namun Jisung belum mengetahui rahasia sang suami padahal dia sungguh penasaran.
***
.yooowwww
Sudah terlihat jelas rahasia Minho 🌞
Seharusnya dalam cerita ini Minho bukan ceo, tapi kenapa ngetik ceo di chap undangan, kan jadi bercabang ini idenya, mau nuruti yg awal atau yg baru :(((
Cara namatin janur kuning gimana ya, bingung juga krn gak ada alurnya😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Janur Kuning | minsung✓
FanfictionJisung tidak tahu salah satu alasan perubahan sikap kakek Han adalah dirinya yang ingin dijodohkan.