Dua

18.2K 1.5K 68
                                    











Pagi hari di koridor Bighit SHS sudah ribut oleh pekikan pangeran sekolah dengan pemuda Jeon yang baru datang ke sekolah.

"YAKK!! MAU KU TENDANG ANUMU EOH?! KEMARI KAU KIM TAEHYUNGGGGG!"

"KAU YANG SALAH KENAPA MARAH?! AKU BICARA JUJUR JIKA BOKONG MU ITU SUKA SEKALI MENGEJEKKU, BERGEYAL-GEYOL TANPA TAU ATURAN!"

"HEYY KIM CABUL SIALAN!!"

"KALIAN BERDUA IKUT AKU KE KANTOR!! KIM TAEHYUNG JEON JUNGKOOK."

Dan berakhirlah mereka disini, menjalani sidang dadakan dengan Kim Namjoon sebagai pengadilnya.

"Kalian benar-benar! Mulai sekarang kalian akan tinggal satu atap. Aku dan Seokjin sudah memindahkan semua barang kalian disana. Jadi berhentilah bertengkar hanya karena hal sepele."

"Yak! Namjoon hyung, kau tega mengirim adikmu satu-satunya ini ke kandang kelinci liar? Hanya akan berakhir dua kemungkinan jika aku tinggal bersama kelinci gembul ini, pertama aku mati dibunuh dan kedua aku dipenjara lantaran membunuhnya. Kau pikir aku bisa tidur tenang? Kalau dia mencekikku dan menutup mukaku dengan bantal saat tidur sampai sesak napas bagaimana? Atau mungkin dia menyelipkan kalajengking dikasur itu kan bahaya!!"

Jeon Jungkook sungguh tersinggung akibat tuduhan yang Taehyung tuduhkan padanya. Bukan karena ia tidak merasa, hanya saja semua tuduhan itu hampir benar.

"Hey kau dukun ya? Bagaimana mungkin kau mengetahui semua rencanaku itu?!"

"Karena itu juga yang sudah ku rencanakan untuk mu!"

Baiklah Kim Namjoon frustasi sekarang. Kedua mahluk didepannya sama saja.

"Jika kalian membunuh satu sama lain, siap-siap saja jasat kalian ku bakar di pembakaran sampah. Tidak sudi ku semayamkan."

"Ungg~ Namjoon hyung! Lihatlah aku?" Taehyung menggeram kesal, bagaimana mungkin Jungkook yang bringas dan sangar berubah menjadi kelinci terbuang yang lucu dan menggemaskan begini dihadapan Namjoon. "Kookie dengan mata bulat berkaca-kaca yang polos ini tidak mungkin membunuh taetae hyung jelek itu eoh!"

Taehyung ingin sekali memukul wajah memelas Jungkook saat ini. Serius.

"Karena itulah aku membuat kalian tinggal bersama. Agar Kim Taehyung ini bertanggung jawab dan menjaga Jungkookie mulai sekarang,"

What the f-

Jungkook ingin sekali menendang wajah syok Taehyung. Belum protesnya tersampaikan, Namjoon buru-buru menyela.

"Dan kau Jungkookie, patuhlah pada Taehyung dan jangan kasar."

-FUCK.

Di kelas, Jungkook langsung menghempaskan bokongnya kasar pada kusri. Ia menelungkupkan wajahnya di meja. Ia kesal sekali.

"Hey Kook, kau kenapa? Pagi-pagi sudah kusut begitu." Tanya Bambam selaku sahabatnya.

"Mungkin dia diganggu lagi." Jawab Lisa santai.

Bambam langsung bangkit memasang kuda-kudanya. "Yak! Siapa yang berani mengganggu sahabat kelinciku?! Belum tau ya aku lulusan dari perguruan macan ungu."

Jungkook yang mendengar langsung tertawa kencang, sahabatnya ini ada-ada saja.

"Kok tertawa? Aku serius kookie!"

"Hehe.. tidak kok. Aku ada sedikit masalah sebenarnya." Ujar Jungkook tiba-tiba. Ia langsung mendapat perhatian dari Lisa dan Bambam.

"Masalah apa? Tidak biasanya."

"Apa masalah serius?"

Jungkook mengangguk brutal, "Iya serius kok."

"Lebih serius dari masalah saat kau menghilangkan teperwer Seokjin hyung?" Tanya Bambam lagi.

Asal kalian tau, masalah Jungkook itu tidak ada yang benar. Sahabatnya ini polos-polos bangsat.

"Bahkan lebih serius dari masalah soal-soal Namjoon ssaem." Jawab Jungkook nyeleneh.

"Berat ini."

Lisa mendelik penasaran, "Apa yang berat bam?"

"Masalahnya lah!"

"Oh ku kira-" desis Lisa kecewa, ia kembali memusatkan atensinya pada Jungkook. "Omong-omong masalahmu apa tadi Kook?"

"Aku lupa-"

"ANAK-ANAK WAKTUNYA BELAJAR?!"

Semua murid langsung berlari ke kursinya masing-masing, Kim Namjoon itu guru Fisika dan bahasa Inggris yang cukup killer.

"Sial Namjoon ssaem dan soalnya lagi!!" Gerutu Lisa dan Bambam bersamaan.

Jungkook menyaut dari belakang, "Sudah ku bilang kan tadi ini serius."



TBC

Ini dipergreget. Bodo tidak ada yang baca. Yang penting aku bahagia.

Seeeeee you

RIVAL, REALLY?-VKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang