Tiga puluh dua

15.9K 933 32
                                    

Taehyung dan Jungkook berjalan menyusuri sungai Han dengan tangan saling bertautan mesrah, Jungkook bahkan dengan santai menyenderkan kepalanya diatas bahu tegap milik Taehyung.

Mereka baru saja dari Namsan tower, disana terlalu ramai dan Jungkook sangat tau jika kekasihnya tidak suka keramaian. Ia juga sangat berterimakasih Taehyung mau mengantarnya tanpa protes.

Keduanya berhenti, membawa dirinya saling berhadapan.

"Aku tidak menyangkah kita bisa berpacaran. Aku bahkan lupa kapan aku mulai menyukaimu Taehyung." Jugkook sedang meruntuhkan gengsinya saat ini, ia tak mau memendamnya lagi. "Awalnya aku sangat kesal padamu, kau mesum sekali!"

Taehyung terkekeh mendengar gerutuan Jungkook, manisnya terlihat sebal dengan wajah merengutnya.

"Tapi, Seokjin hyung memaksaku untuk tinggal bersamamu dan aku mulai terbiasa."

"Ku rasa kita memang kena karma." Tukas Taehyung mengingat sumpah serapah Namjoon saat acara pernikahannya dengan Seokjin hyung dua bulan lalu. "Mau tau rahasiaku?"

Jungkook langsung mengangguk semangat.

"Aku menyukaimu sejak saat itu, kau berbeda. Disaat yang lain mengantri padaku, kau justru berjalan melewatiku tanpa minat. Aku jadi tertantang."

"Tapi kau mengatai pantatku! Aku tersinggung."

"Aah- maaf untuk yang satu itu. Tapi gara-gara pantatmu kita kan jadi dekat-"

"Ihh! Taehyung!"

Yang diteriaki semakin tertawa keras. Lucu sekali kekasihnya.

"Serius. Aku menyukaimu sejak lama, Jimin benar aku hanya terlalu bodoh mencari perhatianmu hingga pertengkaran menjadi jalan keluarnya." Ucap Taehyung tulus, ia menarik tubuh Jungkook untuk dipeluk. Jungkook langsung melingkarkan tangannya di pinggang Taehyung tak kala erat.

"Aku mencintaimu Kim Jungkook. Kemarin, hari ini, dan selanjutnya."

"Aku juga mencintaimu my rival- my lovely life! Saranghae!!!"

Taehyung tergelak, mengecup punccak kepala Jungkook berkali-kali sembari menggoyangkan badan mereka ke kanan dan kiri di bawah malam dingin ini.

"Ku rasa Namjoon hyung benar, kita berjodoh!"

Jungkook mengangguk di dada Taehyung, ia mengangkat wajahnya dan menatap Taehyung sedikit mendongak. "Seokjin hyung juga benar, sepertinya kita akan mengirim mereka undangan hehe.."

"Aah- aku mengerti." Taehyung tersenyum cerah sekali. "Apa itu kode supaya aku cepat melamarmu?"

"Ihhhhh! Taehyuuuung~"

Kedua tangan besar Taehyung menangkup wajah Jungkook, meminta manisnya menatap tepat dimatanya.

"Saranghae Kim Jungkook."

"N-nado!"

Taehyung mengikis jarak diantara mereka, dengan lembut menyatukan bibirnya dengan bibir Jungkook yang kini memejamkan matanya penuh hasrat.

Taehyung mencium Jungkook dalam, berusaha menyampaikan ribuan suka dari hatinya. Keduanya terpejam seolah ingin memberitahu tanpa kata jika mereka saling menyukai satu sama lain.

Ciuman pertama Taehyung dan Jungkook.

Keduanya mengakhiri ciuman dengan perlahan, Taehyung mengusap bibir merah Jungkok dan menatapnya tulus. Jungkook begitu cantik dibawah sinar rembulan.

"You're my 'first'-" ia kembali mengikis jaraknya dengan Jungkook. "And my 'last'. I love you." Dan kembali menyatukan bibir keduanya.










END





Omake.

"Bodoh! Sudah ku bilang jangan sembarangan bermesraan ditempat umum!" Kata Namjoon merangkul pundak sempit Seokjin, mereka tengah duduk di salah satu kursi tak jauh dari pasangan vkook.

Seokjin tersenyum, "Ku bilang juga apa, sebentar lagi kita akan menyambut pasangan baru."






Di bawah tiang lampu jalan sepanjang sungai Han, ada pasangan Bambam dan Mark tengah bergandengan tangan canggung. Mereka akhirnya reami jadian setelah mengaku tentang perasaan masing-masing.

"Taehyung itu sudah kentara sekali menyukai Jungkook, dianya saja yang tak peka-peka."

Mark mengeryit menatap kekasih barunya, "Kau baru saja menyindir kekasihmu ini sayang?"

"E-eh? T-tidak kok!" Elaknya. "Aku tak bermaksud. Sungguh."

"Hahaha.. kau lucu sekali!"

"Mark hyung jangan mengacak rambutku!"











Jimin merangkul pinggang kekasihnya mesra, ia berdiri di belakang Hosoek dan Lisa di jalur pejalan kaki dekat pembatas sungai Han.

"Kita semua akan berakhir bahagia jika mau saling jujur tanpa meninggikan gengsi." Mata sipitnya melirik Hosoek dan Lisa bergantian. "Jadian saja sekarang! Tak ada waktu mengelak, cerita ini sudah habis." Lalu berjalan menjauhi pasangan canggung itu.

Hosoek hanya menghela nafas pasrah sementara Lisa berusaha menatap sekelilingnya. Pemuda Jung itu berkali-kali menghela nafas sebelum menarik kedua tangan Lisa agar mau menatapnya juga.

"Aku tau ini dadakan seperti tahu bulat," ia membesit hidungnya sebentar. "Aku tak ingin menjadikanmu ibu dari ibu-ibuku, anak dari ibu anakku, ataupun tetanggaku." Katanyanya. Mengingat dialog dramanya dengan Yein waktu itu.

Lisa melipat bibirnya ke dalam guna menghilangkan groginya.

"Aku juga tak akan membacakan puisi buah kesemek lalu membuatmu marah."

Hening sesaat.

Lisa masih berusaha menetralkan perasaannya.

Hosoek menatap tepat di mata gadis berponi itu lalu berujar mantap.

"Aku menyukaimu, jadi pacarku ya? Aku tak mau tau. Pokoknya kita sudah resmi mulai sekarang."

Pemaksa sekali.

"Bodoh! Tentu saja aku mau!"

Lalu tergelak bersama.







Kembali ke satu titik.

"Ada yang bilang, jika suatu cerita belum bahagia. Maka cerita itu belum selesai. Tapi lihat- ku rasa kita semua sudah bahagia. Apakah ini sudah selesai?"

Jungkook semakin menyamankan dirinya dalam pelukan hangat Taehyung.

"Tidak tau, tergantung mereka inginnya bagaimana. Mau squeel atau versi dua kelanjutan ceritanya."

"Haha~ kau benar sayang. Kalau begitu, sekarang boleh kan aku mencicipi ini-"

Taehyung dengan kurang ajar meremat kedua pantatnya detik itu juga.

Ku rasa pertengkaran KDRT dan perselisihan akan terjadi lagi dalam rumah tangga dua cecunguk ini.

"Bulat ya-"

"KIM TAEHYUNG MESUUUUM!!!"

"LOVE YOU TOO KIM JUNGKOOK!!"








ENDING

Happy ending kan gaes🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗

Thank you untuk readernim yang rela mampir dan gomawo untuk jempolnya. Saranghae...😘

Nantikan book ku yang lain ya, Coming soon.

I BLUE YOU💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙

RIVAL, REALLY?-VKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang