Dua puluh empat

11.3K 1K 32
                                    

Di pojok kantin, Taehyung, Jimin dan Hosoek tengah sibuk menyuap makanan mereka masing-masing saat jam istirahat. Kebetulan mereka bertiga kompak belum makan sedari pagi.

Taehyung tak masalah jika Jungkook lupa menyiapkan bekal karena terlalu lama mendekam di kamar mandi. Mungkin anak itu terlalu malu, Taehyung sangat menyadari itu.

Semalam ia mengingat semuanya.

Andai saja sifat jahilnya menang melawan hatinya, Taehyung pasti akan sangat puas menggoda Jungkook hingga si montoQ Jeon marah.

Tapi kalau dilanjut akan terjadi pertengkaran lagi dan cerita ini tidak akan selesai-selesai. Mereka kapan jadiannya?

Tidak tau ya menunggu itu tak enak.

Iya.

Menunggu tanpa kepastian itu seolah kita menanam pohon kesemek lalu menunggu buahnya masak berharap jadi manis. Padahal tau buah itu asam.

Bodoh.

"Hoseok hyung bagi telur gulungnya satu, aku masih kurang." Hosoek yang melihat Jimin mencomot satu telur gulungnya hanya menghela nafas. Apa susahnya sih minta pada ahjumma kantin sendiri.

"Nih punyaku ambil saja semua, aku terlanjur kenyang melihat porsi makanmu." Tukas Hosoek sebal. Ia melirik Taehyung yang lahap makan, anak itu bahkan menambah porsinya seperti tak makan sejak kemarin.

Memang iya. Jungkook dengan tega tak memberinya makan malam, tapi setelah dipikir ulang. Bukankah Jungkook juga tak makan karena merawatnya.

"Ahhh... Kenyang. AHJUMMA!! YANG BAYAR HOSOEK HYUNG YA!!"

Hoseok yang sedang minum langsung melotot mendengar teriakan tanpa dosa sahabatnya.

"Ya ya ya!! Mwoya ige?!!"

"Sudahlah Hosoek hyung, sekali-kali mentraktir kita. Uang tabunganmu tak akan habis hanya untuk sarapan." Celetuk Taehyung kelewat santai meski nyatanya sangat tak santai bagi kelangsungan hidup dompet Jung Hosoek.

Taehyung lansung berhighfive ria bersama Jimin. Merasa terpojokkan akhirnya Hosoek terpaksa membayar. Hitung-hitung sedekah pada dua cecunguk yang sialannya itu sahabat baiknya.

"Aku ingin ke kelas Jungkook." Kata Taehyung setelah ingat ia masih punya urusan dengan bocah rivalnya.

"Kangen ya?" Hosoek menaik-turunkan alisnya menggoda Taehyung.

Bukannya tergoda, Taehyung justru bergidig ngeri.

"Cepat tancap gas Kim, nanti keburu dipepet yang lain." Jimin ikut memanasi, efek bergaul dengan Bambam dan Lisa membuatnya sedikit banyak tau informasi jika Jungkook juga banyak yang mengincar.

"Tidak perlu pakai gas Kim, terlalu bayak gas percuma juga. Langsung jadian saja."

Jung Hosoek panutanku.











"Kook- suamimu datang tuh." Tunjuk Lisa dengan dagunya, gadis itu tampak sibuk dengan ponsel memeriksa apakah idol favoritnya update atau belum.

Jungkook menoleh ke arah pintu dan benar saja Taehyung bersama dua dayang-dayangnya datang. Ia jadi terbiasa mendengar kata suamiku.

"Mwo?!" Sarkas Jungkook langsung, ia masih malu karena kejadian semalam dan pagi tadi. Saat pelajaran berlangsung Jungkook bahkan dengan bodoh membayangkan perut kotak dan otot-otot Taehyung.

Cabul sekali pikirannya.

Tapi Taehyung terlalu sexy untuk dilewatkan. Mubadzir.

"Tim basket kita akan bertanding dengan tim basket Hangeun school sore nanti. Ingin menonton sekalian menunggu atau langsung pulang?"

Semua murid disana langsung menatap Taehyung takjub mengingat ini kali pertama pemuda itu berkata halus dengan kalimat panjang selama hampir tiga tahun sekolah disini.

Biasanya selalu ketus dan singkat.

Jungkook tampak berfikir sebentar, Taehyung sempat memberitahunya jika urusannya dengan Namjoon hyung sudah selesai dan kembali ke apartemen. Jungkook juga tau jika Taehyung itu merupakan kapten tim basket sekolah mereka dengan seabrek pengemar, hanya saja ia tak tau jika mereka akan turun lapangan hari ini.

"Aku-"

"Tonton saja Kook- aku yakin tak ada yang pulang nanti. Kau juga tidak bisa pulang sendirian kan?" Cerocos Bambam yang peka kalau Taehyung berharap Jungkook mau menonton mereka bertanding.

Taehyung mendadak ingat janjinya jika ia akan membelikan Bambam capit kalajengking untuk menutup mulut comelnya. Kali ini ia akan memberi Bambam hadiah karena sudah membantunya.

"Kalau mau pulang aku bisa mengantarmu dulu." Lanjut Taehyung melihat wajah bimbang Jungkook. Sebenarnya ia tak banyak berharap Jungkook menerima tawarannya, ia mengerti jika Jungkook masih belum membuka hati untuknya.

Tapi jawaban Jungkook berikutnya nyaris membuat image cool Taehyung jatuh saat itu juga.

"Aku akan menonton Tae-hyung!"












TBC


🙄🙄Double up! Sini cuyum duyu🙄🙄

RIVAL, REALLY?-VKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang