Jungkook dan dua sahabatnya sedang duduk menikmati ramen dan orange juice di kantin, saat ini tengah jam istirahat. Kantin terlihat sangat penuh.Ada yang berteriak antree di kloter makanan.
Ada yang bergosip ria soal Kim Taehyung.
Ada pula yang membahas kacang polong dan sawi yang harganya naik dipasaran.
Berbagai macam.
"Sudah jangan tegang begitu, nikmati saja hari-harimu tinggal bersama Taehyung sunbae. Ambil hikmanya, kau bisa mencuri fakta-fakta seorang pangeran sekolah dan menjualnya ke situs fansclub pasti banyak yang berminat." Seloroh Bambam tanpa dosa, ia akan mencoba memanfaatkan keadaan Jungkook. Kalau dapat hasil bisa dibagi dua, kan lumayan untuk beli kuota.
Masih kecil harus mulai belajar berinvestasi dengan berwirausaha.
"Fakta bahwa dia itu menyebalkan?"
"Bukan. Ku beri contoh, misalnya Kim Taehyung itu kalau tidur bagaimana posisinya? Apakah tengkurap, menungging atau paling parah berputar seperti kincir angin. Ini aib, tapi tak apa demi uang apapun halal."
Kotak tissue langsung mendarat di kepala Bambam detik itu Juga.
Pelakunya baru datang bersama Jimin dan Hosoek.
"Halo adik-adik manis! Kami bergabung ya? Lihat penuh semua. Kami tak ingin tau." Celetuk Park Jimin meminta izin.
Jungkook sampai bingung, sunbaenya meminta izin atau memerintah.
Dari pada meminra izin, Jimin lebih terlihat seperti pedofil yang menggoda anak kecil dengan kedok permen kapas menurut Taehyung.
"Kau dengar tidak Kook? Aku siap kok jadi tim pemasaran. Kau cukup jadi narasum- ADUH! Sunbae sakit sekali sih." Aduh Bambam ketika Taehyung kembali melemparnya kotak tissue.
Ia kesal dibicarakan buruk oleh Bambam yang ia yakini tengah meracuni Jeon Jungkook.
Memang bagus, membicarakan orang dihadapannya. Bukan dibelakang.
Karena bagi Bambam, membicarakan orang di belakang itu terlalu mainstream.
"Bicara sekali lagi ku capit bibirmu dengan capit kalajengking."
"Aduh seramnya."
Lisa berbisik di telinga kiri Jungkook, "Jungkook kau oke?"
"Aku sedang takut Lisa-"
"Takut kenapa?"
"Lihat langitnya." Kata Jungkook yang sama sekali tak pelan, pembicaraan keduanya di dengar dengan baik oleh empat mahluk lainnya. Sontak semua kepala langsung mendongak menatap langit.
"Mendung kook."
"Iya. Aku takut."
"Ahh. Aku mengerti, kau mengkode Taehyung sunbae agar tak meninggalkanmu di apartemen saat hujan karena kau takut ada petir ya? Lalu kalian berpelukan uuhhh~ so sweat. Seperti di panpiksyen." Hoseok dan Jimin langsung heboh mendengar selorohan Bambam yang tak tau malu. Taehyung bahkan sudah tak peduli sekitarnya karena ia mulai risih.
Diam-diam ia akan mengingat membeli kalajengking sepulang sekolah untuk mencapit bibir monyong Bambam.
"Tidak kok, aku cuman takut karena kepikiran pakaianku masih ku jemur di balkon apartemen. Kalau hujan nanti basah kan. Repot."
Iya. Kook.
Terakhir, Jimin, Bambam dan Hoseok jatuh dari kursi kantin.
TBC
💜💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVAL, REALLY?-VKOOK
FanfictionKim Taehyung dan Jeon Jungkook itu rival sejati. 'Benarkah?' BXB, BTS CASH. BOYSXBOYS