Dua puluh tiga

11.1K 1K 15
                                    

Kim Taehyung bangun dengan kondisi lebih segar daripada sebelumnya, ia sempat merasakan sensasi aneh kala kulitnya bersentuhan dengan sesuatu selain bantal dan selimut tebal.

Rasanya halus, agak kenyal, mulus persis pantat bayi.

Oke. Ini bukanlah kain biasa!

Netra tajamnya membeliak kala suatu kepala yang ia curigai milik Jungkook menyusup mencari kenyamanan persis anak kucing di dadanya.

Omong-omong soal dada, Taehyung baru menyadari jika dirinya tak pakai baju alias half naked.

Ia tak masalah jika dirinya telanjang dada, sungguh tak masalah. Yang jadi masalah adalah bagian atas tubuh Jungkook juga terlihat tak mengenakan apapun.

Dalam kondisi memeluk dirinya erat.

Cobaan.

"Enggh-"

Seolah belum berakhir, Taehyung merasakan sebelah kaki Jungkook dengan kurang ajar memeluk satu kaki miliknya erat.

Bukan hanya itu, Taehyung langsung melotot horor kala lengannya sendiri memeluk mesra si montoQ Jeon tanpa disadari.

Astaga~

Bagaimana mereka dalam kondisi seperti ini? Pikirannya mulai bercabang, apakah ia melakukan hal-hal aneh pada Jungkook? Atau Jungkoklah yang melakukan hal-hal aneh padanya?

Bagaimana kalau opini kedua yang terjadi? Taehyung sih tidak masalah, kalau boleh jujur ia senang berada sedekat ini dengan Jungkook yang diam-diam sudah mencuri perhatiannya.

Tapi kalau justru yang pertama? Apakah ini akhir dari masa bujangan Kim Taehyung? Apakah Jungkook akan membunuhnya gara-gara lancang berbuat tak senonoh meskipun Taehyung tak sadar melakukannya saat sesang sakit.

"Huh? Taehyung~"

Lenguhan sexy Jungkook menambah beban cobaannya.

Fix. Taehyung died.

Jungkook mendongak melihat Taehyung bangun dan buru-buru memeriksa kondisi seseorang yang katanya rival ini.

"Taehyung apa kau sudah sembuh? Demammu sudah reda? Mana yang sakit? Sini ku lihat."

Jungkook yang panik dengan wajah barefacenya adalah yang terbaik dari pada wajah menyebalkan Namjoon hyung saat merawatnya sakit dulu.

Taehyung mengangguk sekali, ia bangkit dari posisi tidurnya menjadi duduk dengan bersandar di kepala ranjang. Jungkook dengan sigap membantunya.

"Jung.."

"Ne?"

"Terimakasih.." Jungkook terlihat bingung awalnya, namun kalimat Taehyung selanjutnya langsung membuatnya lari menuju kamar mandi dan membanting pintunya keras karena malu.

"Karena skincontak yang kau lakukan membuatku lebih baik. Omong-omong, pantatmu sexy-"

"KIM TAEHYUNG SIALAN!!"

BRAKK!

Taehyung hanya terkekeh geli memandang kepergian Jungkook dengan kaki menjejak tanah, begitu menggemaskan. Sepertinya Jungkook lupa jika ia berlari dengan kondisi tubuh telanjang.

Di dalam kamar mandi Jungkook berdiam diri di bawah guyuran, apa yang ia lakukan semalam? Ia tak bermaksud berbuat cabul sungguh! Ia hanya kelewat panik melihat Taehyung sekarat karena demamnya sangat tinggi, tidak mungkin membuatnya bangun untuk minum obat dan berakhir dirinya melakukan skincontak berdua.

Dan Jungkook baru menyadari sesuatu dibalik degup jantungnya yang kian menggila.

Ia

Telanjang

Di depan Taehyung.

"KYAAAAAA~~~~ TAEHYUNGGGGGG!"













Empat puluh menit kemudian Jungkook selesai, mandinya kali ini lebih lama. Lima belas menit mandi sisanya membodohi dirinya sendiri yang lupa membawa handuk dan baju ganti. Dengan ragu Jungkook menyembulkan kepalanya di sela pintu, ia sempat bingung melihat Taehyung sudah rapi dengan seragam sekolahnya. Apa dia akan sekolah padahal masih sakit? Lalu ia mandi dimana? Jangan-jangan Taehyung tidak mandi? Tapi kok masih tampan? Jungkook sangat tak iklas kalau begitu.

"Kenapa lama sekali?" Suara berat Taehyung menyadarkan Jungkook dari pikirannya.

"T-taehyung... tolong ambilkan seragamku.." cicitnya malu-malu.

Bukannya segera membantu, Taehyung justru menggodanya dengan santai. "Kau malu? Pakai saja seragammu disini. Lagipula aku sudah melihat semuanya-"

"KIM TAEHYUNG!"

"Aku serius Jung.. kau berani sekali menelanjangiku saat aku tak sadar."

Jungkook mendadak merasa tak enak, Taehyung benar ia sudah lancang terhadap privasi Taehyung.

"Mian.."

Taehyung mengangguk, "Tidak masalah, tapi aku akan lebih senang jika kau menelanjangiku saat aku sadar. Aku jadi bisa melihatmu telanjang ju-"

"YAK! TAEHYUNG! HENTIKAN!"

Lupakan jika Jungkook sempat minta maaf. Ia menyesal sekali.

Taehyung menyeringai kala melihat rona merah menjalar diwajah Jungkook hingga telinga. Rupanya anak ini mudah sekali digoda.

"Well.. pada akhirnya nanti kita akan sering telanjang setiap hari."

"ANDWEY!!"

Taehyung tertawa kencang sekali pagi itu, Jungkook sampai terpesona melihat tawa ceria milik pemuda Kim yang sejak lama tak ia lihat.

"Sudahlah. Jangan dipikirkan lagi."

Jungkook menatap Taehyung dengan pandangan sulit diartikan, ia tengah memakai sepatunya. "Taehyung-"

"Hum?"

"A-aku minta maaf! Sungguh aku tak bermaksud!"

"Sudah ku bilang lupakan saja! Sekali lagi terimakasih sudah merawat suamimu ini ya?" Dengan iseng Taehyung mencubit pipi merah Jungkook lalu pergi mendahuluinya menuju lift.

Menyisahkan Jungkook yang di dera overdose blussing.

Sialan! Apakah itu artinya Taehyung ingat semua yang ia ucapkan semalam?!

Suamiku-

Bukankah dia pingsan? Tapi-

"AISSSSHHHH!"

Jungkook berlari menyusul Taehyung, detik berikutnya ia menyesali tindakannya. Mereka satu lift dengan ahjumma kemarin. Serius Jungkook merasa mendapat cobaan berat hari ini.

"Wahh~ kau sudah sehat Tae? Aku bahkan masih ingat kemarin Jungkookie berteriak panik saat kau pingsan."

Taehyung tersenyum kecil melirik Jungkook yang langsung memalingkan wajahnya.

"Yah. Istriku ini merawatku dengan sangat baik."  Dengan menekan kata istriku dan membuat Jungkook mati-matian menahan malu.

"Hahaa~ dia kemarin baru saja mengakuinya Tae."

"Aku tau."











TBC

🙂🙂siapa yang ngarep ada nananinunya. Ngaku.🙂🙂

RIVAL, REALLY?-VKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang