Dua puluh dua

11K 975 33
                                    

Jungkook mendesis mencoba bangkit dari day bed meraih ponselnya yang berada dekat dengan sebaskom air hangat untuk mengompres Taehyung tadi.

Jungkook mencoba menghubungi Seokjin namun sepupunya itu tidak menjawab kemudian ia beralih pada kontak dengan nama-

Namjoon Kim Ssaem galak.

Oke ini rahasia kecil Jungkook, karena Namjoon itu sungguh galak saat Jungkook mendapat remedial dengan nilai rendah di mata pelajarannya.

Tuuuuttt...

Tuutttt.....

Jungkook sempat heran kenapa jaringan ponselnya berbunyi tut tut, kenapa tida dot dot atau niu niu seperti mobil polisi.

Sungguh keambiguan yang diluar akal sehat Jungkook.

Bisa saja ia menggantinya dengan dering erbiti, tapi ia suka risih.

Jadi-

Tuuuut...

Tuuuuttt..

Yang menemaninya saat ini.

"Issh! Namjoon ssaem kemana sih?! Aku sudah bosan mendengar tut tut  berdering!" Jungkook mulai misuh-misuh sampai akhirnya suara dari seberang menghentikannya.

"Yeoboseyo?"

"NAMJOON SSAEM!"

"KALEM KOOK KALEM!"

Jungkook langsung menatap takjub layar ponselnya, Namjoon ssaem seram sekali meneriakinya.

"Ada apa? Palli, kookie let me know! Now now!"

"Anu-"

"Anumu kenapa?!"

"Anuku baik-baik saja!"

"Lalu anu milik siapa yang anu?!"

"Anu- Taehyung! Maksudku-"

"ANUNYA TAEHYUNG?! KAU SUDAH MELIHATNYA?!"

Namjoon yang ajaib dan Jungkook yang kelewat lemot.

Pikiran Jungkook bercabang sekarang, maksud perkataan gurunya ini sungguh melewati IQ Jungkook.

"Ne~ aku sudah melihatnya, dia tampak sakit."

Polos sekali persis pantat babi.

Hening sejenak, Jungkook mulai risau apakah gurunya itu marah karena ia melihat Taehyung? Tapi kenapa? Lagipula kan mereka sudah tinggal bersama.

"Kookie serius? Kau sudah melihat anunya Taehyung?"

"Huh?!" Jungkook langsung memerah kala menyadari gurunya sudah salah paham. "Bukan itu! Maksudku, Taehyung sakit sepertinya dia demam."

"Wah sejak kapan anu bisa demam..." Gumam Namjoon di seberang. Jungkook jadi yakin IQ 148 milik Kim Namjoon itu sudah kadaluarsa atau hasil manipulasi data.

Sengkleknya sama dengan Bambam yang berIQ 80 seratus persen idiot.

"Namjoon hyung..."

Mengerti Jungkook sudah memanggilnya dengan sebutan Hyung, membuat Namjoon sadar. Jungkook menyadari itu setelah Namjoon dengan laknat berujar singkat.

"Aku sibuk. Jaga Taehyung, skincontak dengannya bisa memulihkan anak itu dengan cepat."

"Skincontak?"

"Telanjang-tiduk pelukan-berbagi kehangatan. Kalau terjadi hal diluar itu ku pastikan dia bertanggungjawab."

Tut!

Panggilan terputus menyisahkan Jungkook dengan wajah blank luar biasa dibalik rona merah yang kian menjalar sampai telinga.

"Skincontak?" Lirih Jungkook. "APANYA?! TIDAK MAU!"



















Namun malam hari saat dirinya hendak tidur di samping Taehyung, dengan tidak berperikeJungkookan. Taehyung mengigau dan peluh membanjirinya, bahkan seragam sekolahnya basah kuyup-

"Bodoh! Aku lupa menggantikan seragamnya!"

Jungkook yang sudah siap menarik selimut membatalkan niatnya, justru ia dengan berani menanggapkan satu persatu pakaian yang menggantung di tubuh Taehyung.

Ia baru sadar Taehyung tak menggunakan jas sekolahnya.

Oke.

Kemejanya dulu,

Sialan! Baru kemeja saja Jungkook sudah dag dig dug. Tangan lentiknya mulai melucuti kancingnya, lalu melepasnya dengan memeluk tubuh Taehyung.

Ini tak sengaja sungguh! Posisinya kan memang begitu.

Baiklah, Taehyung sudah telanjang dada dan Jungkook merona parah.

Kok ada kotak-kotak sawahnya?

Berotot pula.

Terlihat Hot untuk ukuran anak sekolah menengah.

Detik berikutnya Jungkook melotot horor pinggul Taehyung, mata bulatnya berkhianat dengan menatap lekat gundukan tengah yang kurang ajarnya begitu menantang.

"Ung~ Taehyung... mianhae.. aku tak bermaksud.." wajahnya sudah sangat memerah dan kini tangannya bergetar ragu ingin melepas celana Taehyung atau tidak, namun igauan Taehyung yang semakin menjadi membuatnya tak punya pilihan lain.

"Mata suciku yang berharga..."














TBC



😶😶Diriku yang termaluhi😶😶

RIVAL, REALLY?-VKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang