Empat belas

11.7K 1K 6
                                    


Jungkook menghentakkan kakinya kesal menuju kamar, mengabaikan Taehyung yang sibuk dengan ponselnya.

BRAKK!

"YAK! JANGAN MEMBANTING PINTU KAMAR! KEBIASAAN SEKALI SIH!" Sungut Taehyung tak terima, apartemennya sudah berkali-kali dianiaya pemuda Jeon. Miris sekali.

Tak ada sahutan berarti dari dalam kamar, mungkin sedang mandi. Taehyung tak ambil pusing dengannya, ia tahu jika Jungkook sedang kesal padanya.

"Jika ku biarkan, kau akan membeku di halte bus sendirian Jungkook. Karena itulah aku memaksamu pulang bersama."

Ia bergumam tanpa sadar Jungkook sudah berdiri di belakangnya, pemuda manis itu sempat tertegun mendengar penuturan Taehyung. Tak bisa dibohongi jika perasaan hangat menjalar dihatinya.

Berdehem sebentar guna menetralisir suaranya yang gugup, Jungkook lantar mendudukkan diri disamping Taehyung.

"Aku tak mau masak! Pesan saja makanan diluar."

Taehyung langsung berjengit mendapati Jungkook sudah ada disana, ia berfikir sejenak mungkin Jungkook sedang lelah dan malas memasak karena biasanya pemuda itu lebih senang memasak dengan dalih sehat, hemat dan berkhasiat.

Makanan diluar itu tak terjamin sehat.

Padahal Taehyung bisa saja membeli seluruh makanan mewah jika ia ingin.

Tapi entah kenapa ia jadi terbiasa dengan masakan Jungkook.

Tangannya melempar pelan handphone miliknya pada Jungkook sebelum berlalu.

"Pesan saja. Aku ingin mandi."













Taehyung keluar dari kamarnya hanya dengan celana pendek dan kaos polos hitam favoritnya. Rambutnya dibiarkan basah akibat keramas. Ia mendudukkan dirinya di sisi kiri meja, mereka biasa makan lesehan di ruang tv sambil omong-omong.

Jungkook menatap Taehyung tanpa berkedip, bahkan gerakannya menata piringpun terhenti. Ia hampir saja meneteskan liurnya melihat bagaimana tetesan air itu dengan kurang ajar menjalar disela pelipis dan leher si tampan Kim.

Bangsat.

Panas kook.

Taehyung berdehem sebentar saat tahu Jungkook tengah menatapnya, Jungkook langsung tersadar dan reflek berlari menuju dapur.

Dua menit kemudian ia kembali dengan handuk putih di tangannya, ia memposisikan diri di belakang Taehyung dan duduk di sofa tepat di belakang Taehyung lantas mulai mengusak rambut basah Taehyung.

"Jung-"

"Kan sudah ku bilang! Keringkan dulu rambutmu agar lantai tak basah!" Potong Jungkook, tangannya masih berupaya mengeringkan rambut Taehyung. Walau sebenarnya Jungkook sedang mati-matian menahan gejolak asing dalam dirinya.

"Kau aneh."

Jungkoik langsung menghentikan kegiatannya sebentar, "Aneh?"

"Kau jadi peduli begini membuatku takut. Apa kau kerasukan hantu sungai han?"

Jungkook langsung merengut dan mengusak kasar surai Taehyung hingga empunya berteriak keras.

"Ya ya ya! Hentikan!" Karena Jungkook tak kunjung menghentikkan kegiatannya, Taehyung langsung bangkit meraih kedua tangan Jungkook dan menjatuhkan tubuh keduanya di atas sofa.

Posisinya berhasil menindih Jungkook yang pasrah di bawah kukungannya.

Blusshh

Seluruh wajah Jungkook memerah menyadari posisi keduanya sangat dekat. Tangannya masih ditahan Taehyung di atas kepala. Jungkook nyaris berteriak hanya karena Taehyung menatapnya begitu intens.

"T-taehyung.."

"Jung.." Wajah Taehyung terlampau dekat dengannya dan Jungkook dapat merasakan tiap hembusan nafas pemuda Kim.

Wajah Taehyung begitu tampan dilihat dari dekat, meski senyum enggan menghiasi. Perlahan Taehyung semakin mendekatkan wajahnya dengan wajah Jungkook, semakin dekat hingga Jungkook reflek menutup matanya.

Apakah ia akan dicium?!

Jungkook merasa tubuh Taehyung semakin menempel padanya.

"Terimakasih atas bantuannya Jung."

Jungkook langsung membuka matanya kosong. Berfikir apa yang baru saja terjadi padanya, Taehyung sudah bangkit dan kembali duduk siap menyantap makan malamnya.

Yang tadi itu, Jungkook masih belum sadar keadaan. Entah dia yang terlalu berharap atau ia yang kebanyakan nonton drama korea dimana sang namja mencium yeojanya setelah acara tindih menindih?

"Omo?"

Tadi Taehyung hanya berbisik di telinganya. Bukan menciumnya.

"KYAAAAAAAAAAAAA~"







TBC

Greget🙄🙄🙄🙄

RIVAL, REALLY?-VKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang