Setelah rapat yang membuat penat, akhirnya tim mereka memilih judul yang mereka karang sendiri. Kata siswa yeoja di tim mereka sih, ini terinspirasi dari salah satu drama korea yang entah judulnya apa.
Kisahnya tentang perjuangan seorang pemuda yang memperjuangkan cinta seorang gadis yang naasnya merupakan anak dari keluarga pesaing.
Intinya sih cinta tak di restui.
Lagi digandrungi banyak siswi.
Pemeran utamanya Jung Hoseok dan Jung Yein menjadi pemeran wanitanya.
Tadinya ingin Taehyung dan Jungkook yang memerankan, tapi yang lain khawatir kisahnya akan berubah menjadi perang dunia ke tiga.
Bahaya.
Bisa hancur panggung yang sudah susah payah di sediakan tim properti.
Jadi Taehyung dan Jungkook masuk ke dalam tim pengarah saja.
"Ayo latihan! Hosoek hyung mukamu itu tolong jangan melawak!" Pekik Bambam, wajah saudaranya itu menyebalkan sekali.
"Wajahku memang begini bodoh!"
"Tapi ini kan ceritanya kau sedang melamar Yein! Bukan sedang stand up comedy!"
"Aku grogi bangsat! Sini kau gantikan aku!"
"Tidak. Terimakasih. Otak ku membutuhkan waktu yang lama untuk loading apalagi menghafal naskah."
Jungkook langsung membulat polos di tempatnya berdiri, "Aku baru tahu Bammie punya otak." Katanya tanpa tahu Bambam sudah siap melempar kursi kalau saja tatapan Taehyung lebih bersahabat.
"Yak! Bisakah kau berhenti mengikutiku?" Tanya Jungkook jengah melihat Taehyung mengekorinya kesana kemari.
"Kita tim. Lagipula aku malas jika harus mencarimu saat butuh nanti."
"Kau mencariku saat butuh saja?! Dasar manusia tak tau malu isssh!"
Taehyung mendekatkan wajahnya hingga tepat di telinga Jungkook, "Yang aku tahu adalah cara membuatmu malu hm.."
Jungkook langsung bergidig ngeri setelah Taehyung berbisik padanya, bulu kuduknya mendadak meremang. "A-apasih! Jauh-jauh sana!" Tolaknya mendorong-dorong tubub tinggi Taehyung agar menjauh.
Tapi percuma.
Harusnya Jungkook yang menjauh tapi tubuhnya tetap stay di sana dengan rona merah menjalar di pipinya. Taehyung gemas bukan main sebelum suara Hoseok cukup membuat hatinya jengkel setengah mati.
"Bilang ke ayah ibumu, besok aku ke rumah, mau minta ibumu jadi ibu anak-anakku."
"Hehh. Salah dialog!!" Teriak Bambam gemas dengan tingkah Hosoek. Bodohnya Bambam yang jadi sutradaranya. Hancur sudah.
Hoseok langsung meringis, menatap Yein dari bawah dan memulainya lagi. "Bilang ke ayah ibumu, besok aku ke rumah, mau minta anak-anaknya jadi ibu dari ibu-ibuku."
"BANGSAT KOK AKU TERTAWA!" Jimin langsung terpingkal-pingkal di tempatnya sembari memegang properti drama.
Hosoek langsung mengembalikan fokusnya dan kembali memulai dialognya. "Yein-ah.. Bilang ke ayah ibumu, besok aku ke rumah, mau minta anaknya jadi ibu dari tetanggaku. Jadi maukah kau jadi tetanggaku?"
Ehhh lagi-lagi salah! Maklum Hosoek kan cowok.
"FOKUS WOY PFFFTT SIAL AKU IZIN TERTAWA DULU!"
Hosoek menatap tak enak hati pada Yein, gadis itu hanya tersenyum dan berkata kalau Hoseok hanya perlu rilex dan pelan-pelan.
Pemuda Jung meraih tangan Yein dan menatapnya selembut mungkin dengan seluruh kemampuan yang ia miliki. "Bilang ke ayah ibumu, besok aku ke rumah, mau minta anaknya jadi ibu dari anak-anakku. Jadi maukah kau menjadi istri pertama dan terakhirku?"
Tapi tidak jamin sih hehe..
"Ini hanya drama kenapa kau grogi sekali Hosoek hyung? Wajahmu seperti orang sedang tahan berak." Akhirnya Jungkook bertanya setelah menyerahkan naskah yang sempat ia baca tadi ke siswa lain. Jung Hosoek langsung mendengus sebal.
"Maklum dia kan Jomblo seumur hidup, meminta seseorang menjadi pacarnya saja tak pernah apalagi melamar."
"Seperti kau sudah pernah saja Taehyung!"
"Ini lagi on the way, tidak berasa ya Kook?"
"Apasih!"
Bambam dan Hosoek langsung memandang keduanya datar, sebenarnya disini siapa yang sedang mendrama?
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVAL, REALLY?-VKOOK
FanfictionKim Taehyung dan Jeon Jungkook itu rival sejati. 'Benarkah?' BXB, BTS CASH. BOYSXBOYS