20. Little Kiss

340 35 10
                                    


***

Petra membuka matanya dan menatap langit-langit di hadapannya, kemudian menutup matanya lagi saat rasa sakit di kepalanya beberapa detik sebelum Ia bangun dan menyentuh keningnya dan mendorong poninya ke belakang kepalanya. Ia ingat mereka saat itu sedang liburan di Bali bersama Hanji,  Mike, Erwin dan lainnya. Kemudian ia menatap sekitarnya. Dia sendirian. Mungkin saat ini mereka sedang bermain di luar.

Petra kembali menyandarkan punggungnya pada bantal. Ia sedikit lelah. Semalam tanpa sengaja meminum jus jeruk yang padahal mengandung sedikit alkohol. Ia benar-benar tidak bisa minum.

"dasar payah... " ucapnya pada dirinya sendiri. Ia menutup matanya dan menikmati hembusan angin dari luar. Sepertinya Nifa yang membuka jendelanya sehingga angin bisa masuk ke dalam.

Srrrkkk

Terdengar bunyi buku yang terbuka di sampingnya. Buku yang awalnya berniat ia baca saat sampai namun Hanji tiba-tiba menyeretnya keluar. Petra tersenyum. Ia jadi ingin tidur lagi untuk menenangkan kepalanya.

Kriet

Petra mendengar suara pintu terbuka.  Tapi ia terlalu malas untuk membuka matanya untuk melihat siapa yang datang. Mungkin saja itu Nifa.

Langkah kaki mendekati kasur yang ia tiduri. Perlahan ia bisa merasakan seseorang mendekati dan memperhatikan wajahnya. Ini memang tidak nyaman tapi sakit kepalanya mengalahkan itu semua.

"sepertinya Kau benar-benar tidak bisa minum"

Suara berat itu terdengar di samping Petra. Ia merasakan orang itu memainkan rambutnya. Sepertinya ia harus memotong rambutnya yang mulai tumbuh panjang. Petra tidak bisa bergerak, orang itu memainkan rambutnya sambil membaca buku yang sebelumnya ingin dibacanya.

Aku tidak bisa bergerak

'siapa Kau?'

Petra mencoba membuka matanya sedikit dan ia membeku mendapati Levi sedang duduk di sampingnya membaca bukunya.

Levi!!

Sekarang ia benar-benar tidak bisa bergerak. Ini sangat memalukan. Sekarang Levi melihat wajahnya yang sedang tidur meskipun sebenarnya tidak.

'Ini memalukan'

Levi terus memainkan rambutnya dan membaca. Sesekali ia melihat wajah Petra dan tersenyum. Kemudian ia melanjutkan bacaannya. Petra benar-benar tidak bergerak. Ia tidak ingin mengambil resiko Levi menyadari dirinya tidak tidur sedari tadi.

'kumohon pergilah'

Petra ingin menangis dalam hati. Wajahnya pasti sangat berantakan. Ia tidak mengenakan make up dan pasti kantung hitam di wajahnya sangat terlihat.

"huft"

Terdengar Levi menghembuskan nafasnya. Sepertinya Petra masih akan belum bangun. Levi meletakkan bukunya dan bangkit. Ia mendekati Petra dan mengecup keningnya selama beberapa detik. Kemudian ia berjalan menjauh dan menutup pintu.

Hening. Petra bangkit dan menyentuh wajahnya yang perlahan memerah.

Apa itu tadi?!

***

Halo Saya kembali~

Maafkan hiatus yang terlampau lama TT

Semoga kalian menikmati^^



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

101 Rivetra's Love Stories (Indonesian)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang