11. Letter

266 25 9
                                    


Selamat membaca^^
Kuharapkam voment dri kalian :"v

***

E..to... Ayah. Maafkan aku baru membalas surat darimu sekarang. Harus ku akui, aku 'sedikit' sibuk disini sekarang...

Tampak seorang gadis duduk di atas kursi, sedang menulis sesuatu di hadapannya. Ruangan itu sedikit remang dan hanya ada cahaya lilin di samping kertas yang ia tulis. Ia menulis beberapa kalimat, kemudian tersenyum. Ia melanjutkan suratnya.

...maafkanlah aku, sekali lagi, karena membuat kalian khawatir dengan pilihanku....

Pandangannya melembut. Ia melanjutkan tulisannya.

...pilihan yang kalian tidak pernah pikirkan. Atau lebih tepatnya-harapkan-. Aku tahu, kalian ingin yang terbaik untukku, begitupun dengan ibu disana...

Senyuman di wajahnya menghilang, digantikan oleh raut wajah sedih.

...sekali lagi, maafkan aku. Aku yakin kalian sangat kecewa padaku. Kuharap kalian mau memaafkanku untuk kesekian kalinya atas pilihanku. Aku... tidak menyesali pilihanku, jika Ayah ingin tahu. Itu semua karena kapten...

Senyumannya kembali. Ia menatap keluar jendela yang terbuka tak jauh darinya. Kemudian ia melanjutkan tulisannya.

...kapten sangat luar biasa. Ayah tahu siapa yang aku maksud bukan? Ia sangat hebat. 'Jangan sesali pilihan yang telah kau pilih' itulah penopangku agar tidak membuat kalian khawatir...

Senyumannya semakin melebar. Pandangannya semakin melembut. Ia melanjutkan suratnya.

...aku, telah bersumpah, aku akan mengorbankan nyawaku untuk kehidupan manusia. Aku ingin selalu berada di sisi kapten. Aku harap Ayah mau mengerti. Ini pilihanku.

Senyum di wajahnya sekali lagi menghilang, digantikan raut serius yang ia salurkan melalui surat di depannya.

...Aku bersumpah, aku tidak akan menyesalinya. Jadi, kumohon jangan sedih bila Ayah tidak menemukanku di antara kerumunan pasukan Recon Corps. Sekali lagi, kuharap kalian mau mengerti. Putri kecil kalian, kini telah berusia 22 tahun. 'Aku, Petra Ral, telah bersumpah memberikan jiwa dan ragaku untuk kelangsungan hidup manusia. Aku tidak akan menyesali kehidupanku, tapi...'

Ia menghentikan gerakan tangannya. Kemudian ia meletakkan pena yang ia pegang. Besok adalah ekspedisi ke luar tembok. Akankah ini menjadi ekspedisi terakhir untuknya? Ia tidak tahu, kemudian ia melanjutkan suratnya ditemani angin malam yang melambaikan tirai jendela.

***

"Ekspedisi ke- dimulai. Semuanya MAJU!!" Teriak Erwin Smith, komandan pasukan recon corps. Terdengar ringkikan kuda dari segala arah, kemudian derapan lari kuda-kuda tersebut. Tak ketinggalan Petra, gadis dengan rambut emas itu menjalankan kudanya dengan penuh semangat. Di sampingnya kuda Eren Jaeger berlari menyusulnya.

"Petra-san, apa kau baik-baik saja?" Tanya Eren sambil menjalankan kudanya agar terus melaju.

"Mm? Aku baik-baik saja. Ada apa?" Tanyanya bingung. Ia menatap pakaiannya. Tak ada yang salah.

"Tidak, hanya saja, matamu terlihat sangat bengkak..."

"Eh? Benarkah?" Ia menyentuh bagian bawah matanya. Tentu saja ia sudah menduganya. Padahal ia berharap tak ada yang menyadarinya.

"Aku tidak apa-apa, Eren. Jangan khawatir" Petra tersenyum, tak ingin membuat orang lain khawatir lagi akan dirinya. Dia benar-benar bodoh semalam, menangis hanya karena menulis surat. Ia mengutuk kebodohannya.

"Tapi..."

"Eren Jaeger. Kau pikir apa yang kau lakukan disini? Piknik? Fokuskan pandanganmu kedepan, jangan mengalihkan pandangan, kita berada di luar dinding, kau mengerti?" Ucap Levi tiba-tiba sambil menatap Eren tajam.

"Baik, Kapten. Petra-san,.." ia menatap Petra "..berhati-hatilah" ucap Eren. Ia menjalankan kudanya menjauh dari Petra. Petra tersenyum, kemudian ia menatap lurus ke depan, tempat dimana Levi sedang menatapnya, ia sedikit terkejut, kemudian Levi mengalihkan pandangannya ke depan.

Kapten? Ada apa?

***

Titan wanita itu datang, ia mengincar Eren. Sudah pasti. Namun mereka tidak akan menyerahkan Eren begitu saja. Titan itu harus melawan mereka.

Gunther telah mati. Kini hanya tersisa mereka bertiga. Ia telah memerintahkan Eren pergi. Mereka tidak punya pilihan lain. Hidup atau mati. Dengan kode-kode yang telah mereka pelajari selama latihan, mereka sanggup menghadapi titan wanita itu. Mungkin.

"Eld!!! Yang benar saja, ini baru 30 detik. Apa... satu mata?!" Muncul perasaan marah dan takut di hati Petra setelah melihat Gunther dan Eld terbunuh. Titan itu bangkit dan menatapnya, kemudian ia mengejarnya.

Aku tahu inilah akhirku.

Petra terus menghindar dari kejaran titan itu, namun terlambat, titan itu telah membunuhnya. Dengan teramat sangat menyakitkan.

Maafkan aku, Ayah... Kapten.

***

Levi menatap tumpukan surat dihadapannya. Ia memijat keningnya. Sudah terlalu banyak masalah. Ia ingin istirahat sejenak sampai ia menemukan sebuah surat yang terasa tidak asing baginya.

Ia membuka surat itu perlahan. Ia tahu itu tulisan milik siapa. Dan ia mulai membaca.

Maafkan saya atas kelancangan aku, Kapten. Saya hanya ingin mengatakan beberapa hal pada Anda. Saya harap Anda tidak keberatan. Jadi, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Anda. Terima kasih atas waktu, kebaikan dan perhatian Anda kepada kami. Kami tahu kalau Anda memperhatikan dan selalu menjaga kami tanpa kami ketahui, waktu yang kami habiskan bersama Anda benar-benar luar biasa. Kami harap Anda tidak keberatan kami menulis surat seperti ini. Entah mengapa kami tiba-tiba ingin menulis surat ini. Kami bersumpah akan selalu ada untuk Anda sampai akhir hayat kami. Dan juga, terima kasih atas perhatian kecil yang Anda berikan pada Saya. Itu benar-benar hal yang berharga bagi saya.

Petra Ral

Levi melipat surat itu dan meletakkannya di atas meja. Ia menyadarkan tubuhnya kebelakang. Tanpa sadar, air matanya menetes membasahi wajahnya.

*aku mencintaimu, Levi.

***
Jang jang  \-w-/
Long time not see, my beloved readers 😆😆😂😂
Aku mendapat inspirasi setelah menonton video di atas. Sumpah ini baper gila 😭😭😭 sebagai pendukung silakan tonton video ini. Lagunya ngedukung bgt soale :v aku akan selalu setia pada Rivetra ♡♡♡♡
Sampai jumpa lagi gatau kapan :V ♡♡

101 Rivetra's Love Stories (Indonesian)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang