15. Red Sweet Pie

224 29 7
                                    

"Dia memanggilmu" ucap Hanji sambil tersenyum dan menyilangkan lengannya.

"...eh?" Saat itu Petra sedang duduk di luar dan ia sedang merajut "...apa... aku melakukan kesalahan?" Tanyanya ragu.

"Entahlah" Hanji melangkah mendekati Petra "...semoga saja bukan berita buruk" Hanji duduk disamping Petra dan tersenyum sambil memperlihatkan giginya.

"Kau membuatku semakin berpikiran buruk, Hanji-san" ucap Petra. Ia pun meletakkan rajutannya dan berdiri "tolong jaga sebentar ya, Hanji-san. Onegaishimasu" kemudian ia melangkah menuju ke dalam.

***

Tok tok tok

"Siapa?" Tanya seseorang di dalam.

"Ah, ini... Petra--" tiba-tiba pintu terbuka dan tampak oleh gadis itu Levi-heichou. Tatapannya tajam dan Petra merasa semakin khawatir dibuatnya.

"Ah... Kapten... aku..."

Sret

Tiba-tiba Levi menariknya masuk dan ia menutup pintu. Petra terdiam. Tidak tahu harus merespon seperti apa.

"Mm... Kapten?..." Petra berbalik dan menatap Levi sedang berdiri menatapnya tajam. Ia semakin merasa tersudutkan.

Apakah aku akan dipindahkan ke kelompok lain? Bagaimana ini?

Saat Petra sedang sibuk memikirkan apa yang akan ia terima, tiba-tiba Levi menepuk pundaknya.

"Kemari" ucap Levi. Ia berjalan melewati Petra dan duduk di sebuah kursi dekat jendela.

"..eh?" Ia semakin bingung ketika melihat komandan Erwin dan Levi duduk ditempat yang sama.

Aku benar-benar akan keluar

"Ral"

"Ah, i.. iya?" Jawab Petra ketika Erwin memanggilnya. Ia menegakkan tubuhnya. Kemudian Erwin tertawa.

"Tenanglah, Ral" Erwin tersenyum "duduklah di sana" Erwin menatap kursi kosong yang berada tidak jauh dari gadis itu.

"Ba... baik, Komandan" ucap Petra. Ia melangkah dan duduk di kursi itu dan tersenyum.

"...em.. ano..."

"Kau pasti bertanya-tanya kenapa kami memanggilmu ke sini" Erwin tersenyum dan meminum teh dihadapannya.

Petra tersenyum dan mengangguk. Kemudian ia menatap Levi. Pria itu sedang menatapnya tanpa berkedip. Gadis itupun memalingkan wajahnya karena ditatap seperti itu.

"Kau masuk ke squadku" ucap Levi tiba-tiba.

"...eh?" Petra mengangkat wajahnya dan menatap Erwin dan Levi bergantian.

"Kau mendengarnya?" tanya Levi tajam. Petra menelan air liurnya dan menggangguk.

"Tapi... kenapa saya?" Tanya Petra ragu "...saya hanya gadis biasa dan saya takut akan mengecewakan Anda..." ucap Petra. Ia mengepalkan tangannya. Erwin tersenyum.

"Kau tidak perlu khawatir" ucap Erwin sambil menyandarkan tubuhnya ke kursi "...kami bukan memilihmu tanpa alasan. Percayalah pada dirimu sendiri"

Petra mengangkat wajahnya dan menatap Erwin. Apa Anda yakin? Sepertinya itu yang ada dipikirannya.

"Kau..." Levi membuka suaranya "...cukup ikuti saja perintah Erwin" ucap Levi tajam. Petra terdiam.

"Ba... baik, Kapten..." Petra hampir menangis. Bagaimana nanti kedepannya? TT_TT

"Hahaha. Jangan begitu, Levi. Nah, Ral- tidak. Petra. Mohon bantuannya" Erwin menjulurkan tangannya dan Petra menatap Erwin terkejut.

"Ah! Mo... mohon bantuannya!" Ucap Petra sambil menggenggam tangan Erwin. Erwin tersenyum dan Levi hanya menatap mereka.

101 Rivetra's Love Stories (Indonesian)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang