17.Mimpi

196 21 0
                                    


This is special day and i wanna make some fun and romantic story 😆😆😆💕💕💕

Hope you enjoy it ❤

***

"Petra" panggil seseorang. Aku menoleh dan menatap kapten yang berdiri beberapa meter dariku

"Iya, Kapten. Ada apa?" Tanyaku. Ia mendekatiku hingga tersisa jarak beberapa sentimeter diantara kami.

"Aku mencintaimu" ucapnya. Aku terdiam selama beberapa detik kemudian wajahku memanas.

"...eh? A... apa maksud Kapten?..." tanyaku bingung. Aku memegang wajahkh yang sepertinya memerah. Ia melangkah semaki  dekat.

"...aku mencintaimu"

"KYAAAAAAAA" teriakku. Aku terbangun dan menatap sekitarku. Kemudian tersadar.

"...mimpi?" Aku membaringkan tubuhku dan merasa sedikit kecewa. Kenapa hanya mimpi? Pikirku. Seandainya... seandainya...

Aku menutup wajahku dengan selimut. Syukurlah aku tidur sendirian, jika tidak pasti aku sudah mengganggu yang lain. Tapi, mimpi itu benar-benar luar biasa. Bagaimana mungkin kapten mengatakan hal itu?

"Ugh..." aku menutup wajahku. Apa aku terlalu menyukai Kapten hingga bermimpi seperti itu?

***

"Selamat pagi"

"Pagi"

Aku mengucek mataku yang berat. Setelah mimpi semalam aku benar-benar tidak bisa tertidur. Aku memang bodoh, terus menerus membayangkan hal bodoh dan aku merasa malu sendiri.

"Ah, Kapten. Selamat pagi" ucap Gunther. Tubuhku menegang. Aku memaksakan diriku untuk berbalik dan tersenyum kaku pada kapten.

"Se... selamat pagi, Kapten" ucapku kaku. Ia menatapku sebentar dan segera duduk di kursinya.

"Ya"

Sama seperti biasanya. Jangan berharap apapun, Petra Ral.

"Pagi ini kita sarapan dengan daging, Kapten" ucap Eld sambil menyodorkan piring ke arah kami.

"Mm" Kapten Levi hanya bergumam. Uh, apa sebenarnya yang kuharapkan?

Aku makan daging dihadapanku. Enak seperti biasanya. Eld memang hebat.

"Ng?" Aku mengangkat kepalaku dan sadar daritadi kapten menatapku.

"A... ada apa, Kapten?" Tanyaku sambil menelan air liurku. Apa ada sesuatu di wajahku.

"Tidak apa-apa" ia kembali memakan sarapannya. Aku mengikutinya dan makan dengan kaku.

Itu hanya mimpi.

***

"Ral" panggil seseorang. Aku menoleh dan menatap kapten yang berdiri beberapa meter dariku. Tunggu, Kapten???

"Iya, Kapten. Ada apa?" Tanyaku kaku. Ia mendekatiku hingga tersisa jarak beberapa sentimeter diantara kami.

Tunggu, ini... ini tidak mungkin kan? Jangan-jangan...

"Kau baik-baik saja?" Tanyanya. Aku mengangkat wajahku.

"Eh? Aku? Aku... baik-baik saja"

"Benarkah? Apa kau cukup tidur semalam?" Tanyanya. Aku tersentak.

"Ah... itu..."

"Haaah. Sudah kukatakan 'kan, kalau kau harus cukup tidur" ia mengusap belakang lehernya dan mendekatiku.

"Istirahatlah. Hari ini kita tidak terlalu sibuk. Jangan memaksakan diri" ucapnya sambil mengelus kepalaku. Aku terdiam hingga ia menjauh dan baru sadar setelah ia menghilang.

"...dasar curang. Ini gara-gara Kapten"

***

Mwehwhwhwh

So simple, right? I love it 😘😘💕💕💕

101 Rivetra's Love Stories (Indonesian)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang