- D U A -

2.9K 207 5
                                    

CERITA INI MENGGUNAKAN ALUR MAJU-MUNDUR CANTIK. MOHON PEMBACA FOKUS DALAM MEMBACA BIAR TIDAK TERSESAT DITENGAH JALAN.

Budayakan vote sebelum membaca dan komen setelah membaca, terimakasiyyy

     ────────────────────────────
                                 🦄🦄🦄

Cahaya matahari sekilas menyentuh kelopak mata milik Danial. Bulu matanya yang lentikpun ikut terganggu dengan alis tebal yang mengerut. Danial membuka matanya dan duduk sambil meregangkan tubuhnya. Kepalanya terasa nyeri. Danial memegang beberapa bagian di kepalanya sambil menahan sakit.

Dia ingat kemarin dia mabuk parah karna Arleta. Iya, matahari juga mengingatkan dia tentang hubungannya yang kandas terlindas kenyataan. Untungnya dia masih bisa pulang dengan selamat dan sampai.

Iya, untung saja.

Apa yang terjadi sebelum itu?

Danial mana ingat.

Danial berjalan setengah sadar menuju toilet di apartemennya. Namun dahinya berkerut saat memutar knop pintu dan tidak juga terbuka.

"Rusak kali ya?"

Danial pun berbalik bersiap memanggil resepsionis namun langkahnya terhenti.

Sssrrrr....

"Sowernya kok hidup?"Ucapnya sebagia respon kaget

Matanya membulat dengan alis yang saling bertautan."ADA ORANG DI DALAM?!"Teriaknya sambil menggedor gedor pintu toilet"Halo? Ada orang?"

Ceklek...

Danial bersiap begitu mendengar knop pintu di putar dan pintu terbuka...

Bukan lagi membulat, matanya sekarang hampir keluar begitu melihat seorang cewek keluar dari toiletnya. Cewek yang sangat asing di matanya bahkan tak pernah dia lihat sebelumnya ada di apartementnya. Danial belum bersuara sebelum memperhatikan kedua mata cewek ini terlihat sembab.

"Lo ngapain di sini?"Tanya Danial mulai was was.

Cewek itu diam. Bibirnya mengerucut, perlahan bibirnya tertarik kebawah dan matanya ikut memerah. Dia menunduk sedalam dalamnya dan air matanya duluan menyentuh lantai.

"Lo kenapa?"Tanya Danial semakin bingung dengan atmosfer di apartemennya yang berubah abstrak

Cewek itu mendorong Danial dengan sekuat tenaganya hingga Danial mundur beberapa langkah, berjalan dengan gontai dan sedikit bergetar kemudian berjongkok di dekat spring bed. Menyembunyikan wajahnya ke salah satu sisi spring bed.

Danial semakin bingung dengan sikap cewek yang terlihat setengah stres ini."Lo abis putus cinta ya?"Tanyanya gusar membuang pertanyaan mengapa cewek itu ada di apartemennya.

"Mas... Nggak inget apa apa?"Dia mengangkat sedikit kepalanya, hanya sampai matanya bisa menatap balik mata Danial

"Nggak."Katanya menggeleng dan mengerutkan dahinya bingung."Kenapa? Lo kenapa bisa di sini? Apa kemarin gue ajak lo masuk? Atau kita sama sama mabok?"

Cewek itu menggeleng."Mas udah ngelakuin hal yang nggak sopan sama saya. Bener bener kurang ajar."Katanya sedikit pelan

Danial melotot."Gue?Gila ya? Lo mabok?"Katanya seolah paham arah bicara cewek ini

"Mas yang mabok kemarin! Manggil manggil Arleta, udah dibilangin ini bukan Arleta."

Ahhh....

"Lo nipu kan?"Tanya Danial masih belum mengerti.

Mana mungkin...

"Yaudah, saya juga nggak bisa kasih bukti apa apa."Dia mengelap kasar wajahnya."Apa gunanya sampah seperti saya berbicara?"

D A N I A LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang