- S E M B I L A N -

2K 164 76
                                    

CERITA INI MENGGUNAKAN ALUR MAJU-MUNDUR CANTIK. MOHON PEMBACA FOKUS DALAM MEMBACA BIAR TIDAK TERSESAT DITENGAH JALAN.

Budayakan vote sebelum membaca dan komen setelah membaca, terimakasiyyy

SPAM NEXT FOR NEXT?
     ────────────────────────────
                                 🦄🦄🦄

"Ma?"

Anak kecil dengan piyama itu terbangun dari tempat tidurnya. Tanganya yang mungil mengucek pelan mata yang belum juga melihat dengan jelas. Dia memperhatikan sekeliling sekalian memperjelas ingatannya. Ada banyak mainan, dan semua adalah hal yang dia sukai. Ini kamarnya.

Dia turun dengan kakinya yang kecil. Rambutnya acak sampai menutupi seluruh dahi. Anak kecil itu menuruni tangga dengan perlahan sambil berpegangan, dia takut jatuh.

"Mama?"Panggilnya lagi

Tak lama seorang wanita cantik datang, berlari sedikit cepat karna melihat anaknya menuruni tangga sendirian. Wanita itu memakai celemek, bisa jadi dia sedang masak saat anaknya memanggil.

"Iya, Danial. Mama di sini, Nak."

Wanita itu meraih tubuh mungil Danial dan digendongnya dengan erat. Kemudian mencuci tangannya yang masih tersisa sedikit tepung tepungan dan membawa Danial duduk di depan TV.

"Kamu kenapa nggak nangis hm? Mama kan jadi nggak tau Danial udah bangun. Tapi kamu bisa turun tangga loh. Anak mama hebat."Wanita itu menciumi tangan milik Danial berkali kali membuat Danial kecil tertawa geli.

"Papa?"Dia menunjuk foto seseorang yang terbingkai besar tepat di tengah ruangan. Lelaki dengan seragam yang sangat gagah berdiri di sana. Wajahnya tirus, matanya sangat tajam, dan tak terlihat sedikitpun senyum dibibirnya saat foto itu di ambil.

"Iya, itu papa. Danial kangen papa ya, Nak?"

"Papa?"

"Iya kangen papa kan. Nanti kita ketemu papa ya, Nak?"

Wanita itu sedikit kaget saat Danial turun dari pangkuannya. Berjalan mendekati foto tersebut dan duduk di lantai sambil terus  memandangi

"Papa nggak pulang sekarang, Danial. Nanti kamu masuk angin duduk disitu."Wanita itu kembali menggendong Danial walau akhirnya Danial mengeluarkan rengekan halus dari mulutnya."Sstt.. Iya sekarang kita makan, ya?"

"Sejauh apa kamu meninggalkannya, kamu tetap ada dalam ingatannya yang mungil ini. Cepatlah pulang dengan selamat."

.
.
.

"Hello!"Sapa cewek dengan senyum yang menunjukkan deretan giginya. Sangat lebar dan berbahagia.

"Hai. Ngapain ke sini?"

"Loh? Ini bukan apartemennya bang Reno lagi kah?"

Cowok berbadan tegap itu masih menatapnya datar."Kirain abis dari tetangga sebelah."

Nala tertawa."Dari situ si emang, cuma kaya nggak ada tanda tanda kehidupan. Kayanya Danial nggak ada di dalem"

Reno menoleh dah melototkan matanya."Jadi beneran sekarang kamu ke sana dulu baru datang kesini? Begitu sekarang Nala?'

"Ihhh apasih bang Reno, kaya anak kecil deh. Lola sama kak Alisa kemana?"Tanya Nala karna tak melihat seorangpun kecuali bang Reno disana

"Alisa lagi ngajak Lola main di mall."

"Abang nggak nemenin? Hih jahat banget parah."

"Tadi mau nemenin, Nala. Tapi ada urusan, mau nyusul malah udah mau pulang yaudah abang tunggu di sini aja."

D A N I A LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang