CERITA INI MENGGUNAKAN ALUR MAJU-MUNDUR CANTIK. MOHON PEMBACA FOKUS DALAM MEMBACA BIAR TIDAK TERSESAT DITENGAH JALAN.Budayakan vote sebelum membaca dan komen setelah membaca, terimakasiyyy
────────────────────────────
🦄🦄🦄"Mobil papa."
Danial mempercepat langkahnya untuk masuk saat melihat sebuat mobil terparkir di depan garasinya. Cowok itu membuka pintu dan langsung menemukan sosok papanya, duduk di atas sofa sambil menonton siaran televisi.
"Pa?"Panggilnya cepat
Lelaki bernama Dana itu menoleh. Sorot matanya bahkan terukir perjuangan yang tiada akhir. Sudah lama sekali sejak terakhir Danial bertemu dengan tatapan mata tajam bak elang ini.
"Kamu pulang?"Tanyanya sambil menghisap rokok yang ternyata dia kapit di antara jari jempol dan telunjuk tangan kirinya
Danial berjalan, kakinya terlihat sedikit bergetar membuat papanya mengerutkan dahi. Dan lelaki itu terkejut saat Danial bersimpuh, memegang kedua dengkul miliknya dan menenggelamkan kepalanya.
"Bantu Danial, Pa"Rintihnya menangis di atas paha papanya.
Plak...
Setelah akhirnya Danial memberanikan diri menceritakan semuanya, pipinya mendapat bercak merah bekas tangan papanya. Tak apa, dia bahkan kebal dengan sepuluh kali lipat dari ini.
"Aku memberimu kepercayaan bukan untuk hal yang seperti ini Danial. Sudah berapa kali papa bilang, Danial tolong bentengi dirimu."Hati Danial benar-benar bergetar saat papanya menepuk keras dadanya sendiri."Papa tidak bisa selalu ada di sampingmu. Siapa lagi yang akan menjagamu kalau bukan dirimu sendiri? Kamu bukan anak anak lagi."
Danial menunduk."Maaf Pa. Danial nggak tau semua bakal jadi kaya gini."
Lelaki itu berkacak pinggang sambil menarik dalam nafasnya.
"Kita juga tidak bisa menyalahkan keadaan karna mamamu sudah tidak ada bersama kita."
Danial memejamkan rapat matanya. Kenyataan ini lagi.
"Ayo kita selesaikan. Dimana rumahnya?"
Danial mengangkat kepalanya manatap mata papanya. Matanya yang gelap bertemu dengan mata yang dia pikir akan berapi namun ternyata mata itu membalas teduh tatapannya.
Dia paham benar sekeras apapun papanya berbicara, sekasar apapun tangannya melukai dirinya, atau bahkan setajam apapun bentakan yang menyayat hatinya. Danial tak akan pernah ragukan bagaimana papanya menempatkan mama juga dirinya di dalam hati terdalam dan tak tersentuh milik papanya
.
.
."Saya Danial tante, dan ini papa saya."
"Mau bertemu dengan siapa?"Tanya Risa
"Anak saya, yang bermasalah dengan anak anda."
Risa membulatkan matanya dan tanpa banyak bicara dia langsung menerjang Danial dan memukulinya."Anak kurang ajar! Berani beraninya kamu"
"Nyonya, tenangkan dirimu nyonya."Dana masih terus berusaha menghentikan pukulan Risa terhadap anaknya
"AW!"Risa kaget saat menyadari pukulan terakhirnya bukan mengenai Danial tapi malah punggung mungil milik putrinya. Sejak kapan Nala memeluk Danial dan menjadi benteng dari serangan mamanya."Mama udah,"Decit Nala sambil menutup matanya
KAMU SEDANG MEMBACA
D A N I A L
Teen FictionIni bukan tentang Perjodohan lagi, Bukan juga tentang betapa handalnya seseorang mematahkan hati orang lainnya, Dan tidak pula tentang perjuangan tunggal yang tiada akhir. Ini tentang likaliku kehidupan Danial, Yang begitu mencintai masa lalunya...