- S A T U -

8K 362 28
                                    

CERITA INI MENGGUNAKAN ALUR MAJU-MUNDUR CANTIK. MOHON PEMBACA FOKUS DALAM MEMBACA BIAR TIDAK TERSESAT DITENGAH JALAN.

Budayakan vote sebelum membaca dan komen setelah membaca, terimakasiyyy

────────────────────────────
🦄🦄🦄

Arleta Utami, gadis tinggi yang rambutnya hitam lebat ini berjalan santai menuju kelasnya. Gadis yang tidak begitu aktif di organisasi, tidak juga di ekskul. Tapi dia cukup dikenal banyak orang, bukan hanya karna wajahnya yang cantik. Tapi juga karna Danial Putradana, seseorang yang mencintai Arleta dengan sangat.

"Tururururu...,"

Arleta menoleh saat mendengar irama berbisik dari telinga kanannya, kemudian matanya menemukan sosok Danial yang tersenyum sambil menampakkan deretan gigi gigi putihnya. Belum sempat berkata kata, sebuah benda yang menggantung di tangan Danial ada di depan wajahnya.

"Happy Anniversary, tuan putri."Ucap Danial sambil menggoyang goyangkan bunga yang ada di tangannya.

Ah iya, anak kelas 12 ini sudah menjalin hubungan setahun lebih. Maksudnya iya, Danial dan Arleta sudah berpacaran satu tahun lamanya.

Arleta melihat jam tangannya dan matanya tentu tertuju pada tanggal yang di sana. Tanggal 02 ya, sudah tepat satu tahun ternyata setelah hari itu.

"Terimakasih, Danial."Jawab Arelta saat Danial bergerak mengalungkan sesuatu yang dia siapkan untuk Arleta

"Nanti sore kita makan, ya? Gue traktir nih."

"Yah, tapi gue udah ada janji sama Edo. Lo kan yang ajarin gue buat selalu duluanin orang yang janjian pertama?"

Lagi lagi Arleta tidak punya waktu tersisa untuknya.

"Yaudah nggak papa."Danial mengusap lembut kepala Arleta sebelum cewek itu menjauhkan kepalanya dan menatap serius Danial.

"Lo nggak marah kan, Al?"

"Enggak, kok. Udah gih masuk kelas."

"Iya, makasih hadiahnya."

Danial masih tersenyum melihat punggung cewek itu semakin menjauh dari tempatnya berdiri. Senyum Arleta sudah lebih dari cukup baginya. Bahkan dia tak sadar, bukan hanya waktu untuk berdua. Arleta bahkan tak sempat ucapkan selamat juga untuk dirinya. Dan lagi sebelumnya, Arleta juga tidak ingat kalau hari ini adalah hari jadi mereka.

Dorrrr!

"Kaget nggak kaget nggak?"Tanya seorang cewek yang langsung heboh saat melihat reaksi tubuh Danial yang dikagetkan olehnya

"Apaansi Rena?"Danial yang kesal langsung menoyor kepala Rena.

Rena, primadona yang kelasnya tetanggaan dengan Danial. Berteman dengan Danial cukup lama hingga menjadi sangat dekat seperti sekarang.

Awalnya, Rena ini adalah cewek yang selalu jadi bahan godaan Danial dan teman temannya. Namun siapa tau, karna itu mereka jadi berteman baik sekarang

"Lagian berdiri di sini udah kaya patung lo Al."Katanya

Danial menyengir."Gue ke kelas dulu."Pamitnya meninggalkan Rena yang masih berdiri bersedekap dada.

"Dasar bodoh, masih aja Arleta. Ckckck generasi bucin menyebar ke setiap sudut dunia ternyata."Tutur Rena acuh sambil melihat punggung tegap Danial berjalan menjauh

.
.
.

"Mamam ciang yuk"Ucap Dimas kepada Vano, sahabat karibnya Danial.

Vano sempat bergedik jijik mendengar nada bicara Dimas. "Tunggu Danial dulu dah."

D A N I A LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang