- T U J U H -

1.8K 143 15
                                    

CERITA INI MENGGUNAKAN ALUR MAJU-MUNDUR CANTIK. MOHON PEMBACA FOKUS DALAM MEMBACA BIAR TIDAK TERSESAT DITENGAH JALAN.

Budayakan vote sebelum membaca dan komen setelah membaca, terimakasiyyy

────────────────────────────
🦄🦄🦄

.
.
.

Danial?

Iya ini Danial. Siapa ya?

Saya Herman.

Ah, maaf om. Kenapa ya?

Nala masuk rumah sakit. Kalau sempat, berkunjunglah sebentar Danial.

I... Iya om.

Om kasih tau alamatnya lewat pesan teks aja ya.

Iya om. Makasih.

Danial langsung menggas sepeda motonya setelah mendapat telfon dari ayah Nala tadi.

.
.
.

Nala mulai menggerakkan kelopak matanya. Dia sadar setelah pingsan beberapa jam. dan kembali memejamkan matanya sedikit saat matanya menampilkan penampakan yang berbayang.

Dia mengedarkan pandangannya dan tak melihat siapapun di ruangan itu.

"Pada kemana ya?"Tanyanya saat menyadari dirinya ada di rumah sakit."Nala pingsan ya tadi."

Ceklek...

Nala menoleh dan melihat siapa yang membuka pintu ruangannya."Danial? Kok disini? Tau dari mana Nala disini?"Begitu melihat Danial masih dengan seragam sekolahnya

Tidak menjawab, Danial berjalan mendekati tempat tidur Nala. Mengecilkan tetesan infus yang ada di tangan Nala yang sedari tadi menetes dengan sangat cepat.

"Nih."Katanya memberikan amplop putih yang ternyata Danial dapat dari Herman tadi di luar.

"Ini apa?"Tanya Nala sambi membuka amplop putih itu. Sebuah gambar hitam keluar saat Nala membuka isi amplopnya."Hah?"Matanya menatap Danial yang masih diam."Ini dia? Kok kaya kacang sih?"Nala terkikik melihat gambar yang terlihat hanya sesuatu yang berbentuk seperti kacang

"Kayanya cuti lo di sekolah, harus di percepat Nal."

"Kenapa?"

"Ya lo nya aja begini. Ngapain sih tadi? Lari lari? Lompat lompat?"

Nala menyengir."Orang olahraga masa jadi patung."

Danial memilih diam. Memperhatikan Nala yang masih saja senyam senyum melihat potret USG pertamanya.

"Danial tau nggak?"

"Apa?"

"Kenapa bisa manusia ada di dalam perut?"

"Dih. Makanya belajar biologi tuh jangan tidur."Tangan Danial iseng meraih tas biru pastel milik Nala dan membukanya.

"Mana ada tidur."Senggah Nala tidak terima

"Lah ini apaan? Sekolah kok cuma bawa satu buku tulis, kotak pensil,"Danial mengeluarkan satu persatu isi tas Nala

"Danial ih! Siniin!"Kata Nala berusaha meraih tasnya yang di elak elakkan oleh Danial. Karna pergerakannya yang terbatas, otomatis Nala kalah.

"Ini apaan nih?"Danial mengeluarkan benda lonjong."Lipstick kaya emak emak lo."

"Itu liptint yaa tolong!"

D A N I A LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang