4. 🔞

1.5K 109 3
                                    

Maaf typonya 🙏
🖤
Area terlarang di bawah umur. (19+++)












Wendy menutup lokernya. Ia menoleh ke sisi kanan loker ujung yang hanya beda 2 loker di dekatnya. Melihat Irene yang menoleh ke arahnya kemudian tersenyum singkat. Tak lama setelah itu Irene berbalik membelakangi Wendy. Ia berjalan menjauh menuju kelas.

Wendy mengikuti wanita itu dari belakang. Jarak keduanya cukup jauh tapi Wendy masih bisa melihat Irene di ujung sana.

" Wendy." Ia berhenti mendadak. Melihat Rose yang muncul tiba-tiba.

" Oh!?" Kejut pria itu tapi mata masih melihat Irene yang sudah menghilang di tikungan koridor.

" Kamu lihat siapa?" Tanya Rose yang menoleh ke belakang.

" Aniyo." Jawab Wendy dan Rose menghadap dirinya lagi.

" Aku membawa sesuatu untuk mu." Rose menunjukkan bekal makan siang bawaannya.

-----

" Apa Lisa tidak kamu beri tau?" Tanya Wendy melihat Rose yang sibuk menyiapkan bekal makan untuk Wendy.

" Molla. Dia terus menghindari ku." Jawab Rose sambil memberikan sendok pada Wendy.

" Akan aku telpon." Kata Wendy sambil menguyah.

" Hallo Lisa, eodiga?"

"....."

" Kita dekat. Kemarilah. Aku di taman."

"....."

" Waeyo? Ada makanan. Tidak mau?"

Tut...tut....tut...~~!!! Telpon mati tiba-tiba. Wendy menjauhkan benda itu sambil menatap bingung layar HP-nya.

Tap! Tap! Tap!!

" Wendy!!!" Teriak Lisa berlari dari ujung koridor mendekati taman.

Pria itu langsung terduduk di kursi kosong sambil ngos-ngosan.

" Kenapa kamu berlari?" Tanya Wendy.

" Makanan!" Jawab Lisa sambil melirik siapa di depannya. Menatap Rose yang membuatnya terdiam kaku.

" A-aku.... sudah kenyang. Aku masuk kelas dulu ara!!!" Kata Lisa yang ingin berdiri tapi suara Rose memanggil namanya membuat Lisa berhenti melangkah. Wendy melirik bingung Lisa di sampingnya.

Pria itu sedang bergidik ngeri. Dia takut dengan Rose sejak kejadian saat ia menelpon wanita ini karena Wendy pergi ke markas Jennie.

" AKAN AKU BUNUH KAMU JIKA BERANI MENAMPAKKAN DIRI DI DEPANKU!!!!!"

Itulah teriakan Rose saat itu membuat Lisa tidak berani menampakkan diri. Makanya dia selalu menghindar jika ada Rose di sekitarnya.

" Makanlah. Aku susah payah memasaknya." Kata Rose yang terlihat tenang sekarang sampai Lisa menatap bingung.

" Gomawo..." Ucap pelan Lisa meraih sendok dari tangan Rose.

Lisa menguyah. Ia langsung berseru senang karena masakan Rose selalu enak.

" Rose, apa kamu tidak jadi marah denganku?" Tanya Lisa di selah kunyahan nya.

Rose melirik gesit Lisa di depannya. Lisa langsung terdiam kaku bahkan kunyahan bergerak perlahan sambil menoleh ke arah lain. Wendy tersenyum saja. Ia melanjutkan makan siangnya di sana dengan Lisa dan Rose. Biasanya mereka akan ke kantin. Tapi sekarang makan siang khusus masakan Rose yang ternyata enak sekali hingga mereka menikmatinya.

Running!! ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang