11. 🔞

1.1K 77 15
                                    

" Kamu mau makan apa hari ini?" Tanya Wendy sambil memegang spatula dan juga siap dengan celemek yang sudah terpasang. Irene tersenyum tawa. Ia mengangguk dehem memberi nilai pada penampilan Wendy.

" Aku mau makanan Korea." Pinta Irene duduk di kursi atas pantry. Menyoroti Wendy yang sejenak berfikir.

" Ok." Angguknya. Wendy mengambil cepat penggorengan, memasukkan air ke dalam panci, memotong sayuran dengan cepat, dan memasukkan bumbu pedas ke dalamnya.

Irene menunggu. Menunjukkan perhatiannya pada Wendy dan ia sorot senyum setiap Wendy lewat di depannya.

Berfikir ulang dengan kejadian kemarin, membuat Irene nampak susah tersenyum lepas. Hanya tawa yang i tunjukkan dan kali ini sungguh lepas saja hanya untuk Wendy. Mungkin, terakhir kalinya bisa tertawa. Namun Irene mengakhiri niatnya untuk kabur dari Wendy. Dia tidak bisa melakukannya. Dan lagi, ia sudah janji pada Wendy kalau dia akan tetap di dekatnya. Ntah apa yang terjadi, Irene harus di dekat Wendy. Itu karena cinta. Sangat mencintai satu sama lain makanya hati tidak mau jauh-jauh pergi.

Cup!! Wendy merangkul nya, mencium dengan penuh kasih sayang, memberi sandaran dan elusan hangat dari jemarinya. Apapun untuk Irene? Dia memberikan semuanya.

" I love you." Ucap Irene saat suasana sangat bagus hari ini untuk duduk bersantai di pinggir kolam sambil tiduran di atas tubuh Wendy yang setengah telanjang dada. Wendy tersenyum lebar. Ia memandangi Irene di balik kacamata hitam yang ia kenakan.

" Aku suka memeluk tubuhmu." Ucap Irene. Wendy melepas kacamatanya dan ia letak di atas meja minuman.

Ia merundukkan kepalanya sedikit, menarik dagu Irene pelan agar menghadap dirinya. Mengangkat sedikit tubuh Irene agar bisa ia peluk. Sebelum mengangkat, Irene sudah bergerak, menempatkan pantatnya di atas paha Wendy. Mengalungkan kedua tangannya di leher Wendy. Tidak ada jarak antara keduanya dan hanya kening yang saling menyatu.

" Irene, kamu mau menikah denganku?" Tanya Wendy sambil menelusuri leher Irene.

" Bagaimana kalau aku menolak?" Tanya Irene sambil mencangkup kedua pipi Wendy. Keduanya saling menatap.

" Kamu tidak akan menolaknya." Jawab Wendy sambil menarik tengkuk Irene dan ia cium bibir empunya.

Ciuman panas terjadi. Di pinggir kolam saat malam menjelang. Tidak apa, biar romantis katanya.

Suasana rumah juga sepi. Tuan Son berada di luar negeri. Ntah apa pekerjaan nya dan Wendy tidak peduli. Ia hanya menikmati hidup. Apalagi saat ada Irene, hidup terasa lebih bersama sekarang.

" Ahh~~!!" Irene menikmatinya. Sentuhan Wendy sungguh luar biasa.

Saat Wendy membawa Irene masuk ke kamar, mereka selalu berhenti di setiap sudut rumah hanya untuk melanjutkan ciuman.

Cup!! Irene mendorong Wendy menjauh sambil menatap senyum empunya. Ia berjalan naik ke atas tangga membuat Wendy mengikutinya dan sedikit berlari mengejar Irene.

Bruk!! Wendy menarik dan mendorong Irene ke pintu kamar Daddy-nya. Tidak ada orang, jadi tidak apa.

" Ah!" Irene sedikit mendesah saat Wendy datang menempel di tubuhnya.

" Mau?" Tanya Wendy yang mencium sesekali pipi Irene.

" Aku baru akan menjawab jika ada cincinnya." Jawab Irene yang mengelus bidang dada Wendy dan ia menarik turun celana pendek milik Wendy. Seharusnya ini privasi dan itu lancang sekali. Lagian Wendy tidak pernah marah saat harus melakukan olahraga malam dengan Irene. Tidak ada orang juga di rumah seluas ini, jadi tidak apa jika mereka melakukannya di sembarang tempat.

" Aahhrrg~~!!" Wendy menyandarkan tangannya di tembok. Ia meremas rambut Irene di bawah sana saat Irene melakukan hal di luar batas.

Tidak pernah melakukannya tapi Irene mau.

" Ahhhkkk! Sial!" Umpat Wendy yang langsung membuang Irene berdiri dan ia angkat gendong Irene agar lebih tinggi darinya.

Wendy menghisap, meraba, bahkan mengecup dada Irene. Ia tidak akan membiarkan setiap celah untuk ia lewatkan. Irene suka. Dia lebih menikmati gairah nya sekarang.

Wendy terlalu susah untuk bisa bergerak bebas tanpa tidur. Jadi dia melangkah masuk ke kamar tuan Son, jatuh tidur bersama Irene di kasur milik Daddy-nya.

" Tidak apa?" Tanya Irene.

" Daddy ku sudah sering melakukannya disini." Jawab Wendy yang menarik lepas CD Irene dan ia lempar ke bawah kasur.

" Apa kamu pernah melihatnya?" Tanya Irene sambil menarik tubuh Wendy mendekati dirinya disaat ia siap dengan hentakan.

" Pernah. Daddy melakukan gaya keren saat itu." Jawab Wendy sambil mengelus rambut Irene.

" Doggy-style...you know?" Tanya balik Wendy sambil menggoda Irene.

Yang ia dapat hanya tawa dari Irene. Wanita itu mengangkat sekilas bahunya sambil melebarkan kedua tangan saat Wendy datang menyerang.

-----

Klekk!!! Pintu kamar terbuka. Tas kantor terjatuh tiba-tiba ke lantai.

Tuan Son membuka sedikit mulutnya, melihat Wendy yang membuka mata dan menguap menatap Daddy-nya.

" Ohhh~~ shit!" Umpat tuan Son.

" Waeyo Dad?" Tanya Wendy tanpa bersalah karena sudah melakukan seks di kamar Daddy-nya sendiri. Padahal ada kamarnya di lantai 3. Gila!!!

Irene bergerak. Ia terusik akan kebisingan. Menyandarkan nyaman lagi kepalanya di dada Wendy, sambil memeluk tubuh empunya. Dengan senang hati, rangkulan Wendy masih terjalin.

Selimut tebal di atas kasur sudah berada di lantai. Namun Selimut berbahan tipis yang mereka gunakan hanya untuk menutupi bagian bawah saja. Dada Irene tertutup akibat ia menempel pada tubuh Wendy jadi tidak terlihat di mata tuan Son.

" Who honey?" Tanya Irene tanpa membuka matanya.

" Dad." Jawab Wendy sambil menatap Daddy-nya di ambang pintu kamar.

" Yaa~~! Wendy! Kamu boleh melakukan seks disini! Tapi jangan berantakin kamar Daddy!!" Marah tuan Son hanya saja dia tidak berani masuk ke kamarnya sendiri. Ntahlah kenapa(?)

" Sorry Dad... terlalu bergairah." Jawab Wendy sambil menarik ujung bibirnya, tersenyum seperti orang mabuk.

" Okok!! Aku tidak mau tau, besok kamarnya harus bersih. Dan tolong, ganti seprainya." Pinta tuan Son sambil berbalik dengan tangan yang menarik pintu untuk tertutup lagi.

" Tidur di kamarku malam ini Dad!!!" Teriak Wendy dan ia tersenyum tawa sambil menoleh ke arah Irene lalu ia kecup cium keningnya.

" Hah~~!!! Padahal aku baru pulang!! Malah di suguhkan pemandangan seperti itu!!" Kesal tuan Son yang terduduk di tepi kasur Wendy sambil mengendorkan dasinya.

" Mh?" Tuan Son melirik ke bawah kasur. Ia mengangkat sebuah benda dengan capit kedua jarinya.

" Ohhh~~~" Pria itu mendapat CD Irene disana membuat tuan Son langsung bergerak melempar nya masuk ke ranjang pakaian kotor.

" Berapa kali mereka melakukannya!!!? Anakku sudah gila!!!"








Mhhh~~~🌚..puas lo pada

Running!! ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang