8

463 80 19
                                    

Maaf typonya 🙏💖

Sruzz!!!! Suara sayuran yang di padu oleh minyak goreng itu terdengar sangat merdu. Bau harum nya kemana-mana dan Irene menyukainya.

Irene bangun. Ia menguap sambil melihat jam di HP-nya. Kakinya ingin turun ke bawah kasur tapi terhenti segera saat tau dirinya harus menyeret juga selimut tebal ini ke kamar mandi.

Ceklek!!! Pintu kamar terbuka. Wendy meletakkan piring dan juga mangkok sup ke atas meja makan.

" Sudah bangun?" Tanyanya melihat senyum Irene datang mendekati ruang makan.

" Wow!!" Seru tuan Son.

" So hot." Ucapnya membuat Wendy berdengus kesal kemudian menatap kesal Irene yang memakai pakaian seperti kurang bahan di sekitar kediaman rumah ayahnya. Hello~~ini bukan hotelnya Wendy, Irene~~~!

" Sejak kapan kamu pandai masak?"

" Sejak aku tinggal sendirian." Jawab Wendy membuat senyum tawa ayahnya. Sedangkan Irene sibuk makan dengan tenang tanpa peka jika Wendy sibuk menatap kesal dirinya.

Salah Irene bukan salah Wendy!!! Wanita ini hanya memakai bra saja dan juga sot hitam pendek. Wendy risih. Ia pun menarik tangan Irene masuk ke kamar lagi seraya dengan kunyahan Irene dengan roti lapisnya. Tuan Son mengangkat sekilas alisnya.

" Padahal itu enak di pandang." Ucap tuan Son.

-----

" Pakai ini." Kata Wendy memberikan kaosnya pada Irene.

" Why? Aku suka seperti ini." Jawab Irene. Wendy berdengus.

" Pakai saja. Aku tidak suka kamu memakai pakaian kurang bahan." Kata Wendy yang malah memakaikan kaos untuk Irene.

" It's okay. I like this." Ucap Irene dengan suara soft nya sambil melingkarkan tangannya di pinggang Wendy yang sibuk memakaikan pakaian untuk nya.

" Angkat tanganmu." Perintah Wendy. Irene memberi gelengan nya sambil tersenyum goda.

Wendy terdiam. Ia menatap Irene dengan kedua tangan yang memegang kaos terpasang setengah karena terhenti di leher Irene.

" Wow!! Ini masih pagi!" Gerutu tuan Son di lantai bawah sambil meletakkan kasar rotinya di atas piring.

" Ahh~~!! Wendy~~~"

Tuan Son memejamkan matanya. Ia pun berjalan keluar rumah mencari udara segar tanpa merusak momen anaknya di kamar.

----

Wendy melempar kaos ke atas selimut yang di kenakan Irene.

" Pakai kaosnya." Kata Wendy yang berbalik untuk menutup pintu lemari pakaian.

" Bra ku baby." Wendy menoleh pelan ke belakang. Melihat Irene yang mengigit bibit bawahnya sambil menunjuk bra nya di bawah kasur.

Akhirnya Wendy beranjak. Ia mengambilnya dan ia berikan pada Irene.

" Kamu nakal." Ucap Irene membuat Wenrene berbalik dan berjalan keluar kamar sambil membuang singkat nafasnya.

" Wanita Inggris benar-benar menggoda. Pantas Dad betah."

***

" Hah~~" Wendy membuang singkat dan tegas nafasnya. Ia berjalan masuk ke dalam kelas, melihat Irene yang menepuk-nepuk tempat duduk di sampingnya. Wendy melangkah mendekati Irene. Mata mendapatkan lirik Rose dan Lisa yang melihat dirinya di kursi atas.

Wendy nampak seperti melupakan teman. Tapi dia sadar diri. Wendy hanya menjaga perasaan Rose. Dia tidak mau saat dirinya dekat dengan Rose lagi, wanita itu menganggapnya lebih dan hancur sudah pertemanan dirinya dengan Rose dan Lisa. Sedangkan Lisa paham jika dia memang harus membuat keadaan makin baik lagi. Apalagi Wendy berjuang sendiri untuk balapan nanti.

Running!! ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang